WPS Presentation

1 of
Published on Video
Go to video
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Page 1 (0s)

WAWA' VWS. Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali.

Page 2 (19s)

Wilayah Nusantara yang luas memunculkan berbagai kerajaan di berbagai wilayah. Di daerah Bali, misalnya, terdapat dua kerajaan yang cukup besar. Di antaranya Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa Kedua kerajaan tersebut dikenal setelah periode kekuasaan Majapahit dan semakin dikenal setelah pendudukan Belanda di Bali ..

Page 3 (29s)

Ilustrasi Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali.

Page 4 (39s)

Kerajaan di Bali. Menurut buku Sejarah itu Asyik oleh Ahmad Muhli Junaidi, terdapat lebih dari satu kerajaan di wilayah Bali. Namun, di tingkat nasional cakupan kekuasaan dan pengaruhnya terbilang kecil. Menurut Junaidi, rata-rata kerajaan di Bali memiliki pengaruh paling luas sampai ke wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Meskipun begitu, relasi kerajaan di Bali dengan kerajaan lain di luarnya terbilang cukup lama. Itu dimulai ketika kepemimpinan Dharmawangsa. Salah satu kerajaan di luar Bali yang memiliki relasi dengan kerajaan di Bali, yakni Kerajaan Medang di Jawa Timur. Relasi kedua kerajaan terbentuk atas hubungan perkawinan.

Page 5 (49s)

Kerajaan Buleleng. Merujuk pada buku Sejarah itu Asyik oleh Ahmad Muhli Junaidi, dalam sejarah Bali, Buleleng mulai dikenal setelah periode kekuasaan Majapahit. Buleleng merupakan salah satu wilayah kabupaten di Bali. Letaknya yang berdekatan dengan laut menjadikan wilayah ini berkembang sebagai pusat perdagangan. Mengutip buku Pembelajaran IPS di SD/MI oleh Yulia Siska, berbagai hasil pertanian dikirim menuju Buleleng melalui daratan. Contohnya, beras, asam, kapas, kemiri, dan bawang-bawangan. Tidak hanya itu, perkembangan perdagangan laut antarpulau tidak terlepas dari peranan wilayah ini. Hal itu juga menjelaskan bahwa Buleleng memiliki peran sentral dalam perkembangan kerajaan-kerajaan di Bali.

Page 6 (1m 27s)

Kerajaan Dinasti Warmadewa. Kerajaan Dinasti Warmadewa telah berkembang di Buleleng sekitar abad ke-10. Kerajaan ini disebut dalam prasasti Blanjong yang terletak di Sanur . Kerajaan Dinasti Warmadewa merupakan kerajaan penganut Buddha Mahayana. Raja yang terkenal dari kerajaan ini antara lain Indra Jayasinghe Warmadewa, Udayana, dan Anak Wungsu. Dalam buku Pembelajaran IPS di SD/MI oleh Yulia Siska, Raja Udayana termasuk raja yang besar dari Kerajaan Dinasti Warmadewa.

Page 7 (1m 57s)

Sementara Anak Wungsu memiliki peran yang cukup berpengaruh di bidang perdagangan. Hal ini disebutkan dalam prasasti di Sembiran yang ditemukan pada 1065 Masehi (Restu dalam Junaidi: 2020). Prasasti itu menyebutkan bahwa: “Mengkana ya hana banyaga sakeng sabrangjong, bahitra rumunduk i manasa…” (Andai kata ada saudagar dari seberang yang datang dengan jukung bahitra berlabuh di manasa…) Sistem perdagangan pada masa Kerajaan Dinasti Warmadewa menggunakan sistem barter. Namun, tidak jarang juga masyarakat setempat menggunakan uang sebagai alat tukar.

Page 8 (2m 7s)

Rakyat Buleleng menganggap Marakatapangkaja sebagai sumber kebenaran hukum karena ia selalu melindungi rakyatnya. Marakatapangkaja membangun beberapa tempat peribadatan untuk rakyat. Salah satu peninggalan Marakatapangkaja adalah kompleks candi di Gunung Kawi (Tampaksiring). Kehidupan Sosial Para ahli memperkirakan keadaan masyarakat Buleleng pada masa Dinasti Warmadewa tidak begitu jauh berbeda dengan masyarakat pada saat ini. Pada masa pemerintahan Udayana, masyarakat hidup berkelompok dalam suatu daerah yang disebut wanua. Sebagian besar penduduk yang tinggal di wanua bermata pencaharian sebagai petani. Sebuah wanua dipimpin seorang tetua yang dianggap pandai dan mampu mengayomi masyarakat..

Page 9 (2m 17s)

Kehidupan Ekonomi Kegiatan ekonomi masyarakat Buleleng bertumpu pada sektor pertanian. Keterangan kehidupan ekonomi masyarakat Buleleng dapat dipelajari dari prasasti Bulian. Dalam prasasti Bulian terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan sistem bercocok tanam seperti sawah, parlak (sawah kering), gaga (ladang), kebwan (kebun), mmal (ladang di pegunungan), dan kasuwakan (pengairan sawah). Pada masa pemerintahan Marakatapangkaja kegiatan pertanian berkembang pesat..

Page 10 (2m 40s)

Keruntuhan Dinasti Warmadewa Banyak spekulasi mengenai mundur dan hancurnya dinasti Warmadewa, akan tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa hal yang menjadikan mundurnya dinasti Warmadewa karena adanya kerajaan baru yang terbentuk. Dan kerajaan Buleleng merupakan kerajaan yang disebut sebagai penyebabnya runtuhnya kerajaan Warmadewa yang menggantikan dinasti Warmadewa. Namun kerajaan Buleleng sendiri hancur akibat dari serangan VOC pada tahun 1850. Menurut buku Sejarah oleh Ahmad Muhli Junaidi.

Page 11 (3m 3s)

Itulah penjelasan tentang Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali. Kehebatan kedua kerajaan tersebut di bidang perdagangan mampu membawa dampak bagi perkembangan kerajaan - kerajaan lain di Bal i..