TEORI KONFLIK

1 of
Published on Video
Go to video
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Page 1 (0s)

TEORI KONFLIK.

Page 2 (5s)

PROLOG. Banyaknya teori konflik membutuhkan pemetaan untuk memudahkan kita dalam mengenal dan memahami berbagai teori konflik yang ada Secara sederhana bisa dikelompokkan ke dalam 2 hal yaitu klasik dan modern Tokoh-tokoh teori konflik sosiologi klasik adalah sebagai berikut Polybus, Ibnu Khaldun, Nicolo Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes. Tokoh sosiologi modern yang mengemukakan tentang teori konflik adalah Karl Marx, Lewis A. Coser, Ralf Dahrendorf. Teori konflik klasik cenderung memandang konflik ditinjau dari segi sifat alami manusia yang cederung saling memusuhi dan saling menguasai terutama dalam hal kekuasaan Adapun teori konflik modern lebih bersifat kompleks dan muncul sebagai kritikan atas teori fungsionalisme struktural ..

Page 3 (33s)

DEFINISI KONFLIK. Konflik secara etimologis berarti pertengkaran, perkelahian, perselisihan tentang pendapat atau keinginan; atau perbedaan; pertentangan berlawanan dengan; atau berselisih dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik mempunyai arti percekcokan; perselisihan; dan pertentangan K amus sosiologi konflik bermakna the overt struggle between inthviduals or groups within a society, or between nation states.

Page 4 (49s)

Teori konflik. “ any theory or collection of theories that emphasizes the role of conflict, especially between groups and classes, in human societies ”.

Page 5 (1m 0s)

Asumsi teori konflik. Teori konflik merupakan antitesis dari teori struktural fungsional, dimana teori struktural fungsional sangat mengedepankan keteraturan dalam masyarakat. Teori konflik melihat pertikaian dan konflik dalam sistem sosial. Teori konflik melihat bahwa di dalam masyarakat tidak akan selamanya berada pada keteraturan. Buktinya dalam masyarakat manapun pasti pernah mengalami konflik-konflik atau ketegangan-ketegangan Teori konflik juga melihat adanya dominasi, koersi, dan kekuasaan dalam masyarakat.

Page 6 (1m 20s)

Asumsi teori konflik. “Konflik itu perlu agar terciptanya perubahan sosial” Apabila struktural fungsional mengatakan bahwa perubahan sosial dalam masyarakat itu selalu terjadi pada titik ekulibrium, Teori konflik melihat perubahan sosial disebabkan karena adanya konflik-konflik kepentingan, Namun pada suatu titik, tertentu, masyarakat mampu mencapai sebuah kesepakatan bersama. Di dalam konflik, selalu ada negosiasi-negosiasi yang dilakukan sehingga terciptalah suatu konsensus. Menurut teori konflik, masyarakat disatukan dengan “paksaan”. Maksudnya, keteraturan yang terjadi di masyarakat sebenarnya karena adanya paksaan (koersi). Oleh karena itu, teori konflik lekat hubungannya dengan dominasi, koersi, dan power.

Page 7 (1m 46s)

Teori konflik klasik.

Page 8 (1m 52s)

polybus. Tokoh yang lahir pada tahun 167 SM ini menyatakan konflik muncul dari keinginan manusia untuk membentuk komunitas yang diinginkan Hal ini dilandasi oleh ketidakadilan dalam sistem pemerintahan tunggal atau Monarki Sehingga diinginkan adanya transisi kekuasaan Transisi dari sistem pemerintahan penguasa tunggal yang didasarkan pada kekuasaan atau kekuatan, kingship (negara dalam sebuah kerajaan) kepada kekuasaan yang didasarkan pada keadilan dan wewenang yang sah.

Page 9 (2m 10s)

Nicolo Machiavelli (1496-1527). Menurut Machiavelli pada awalnya manusia hidup liar bagaikan binatang buas. Ketika ras manusia semakin meningkat jumlahnya mulai dirasakan kebutuhan akan adanya hubungan dan kebutuhan pertahananan untuk menentang satu dengan yang lainnya dan memilih seseorang yang sangat kuat dan berani untuk dijadikan sebagai pemimpin mereka yang harus dipatuhinya. Kemudian mereka mengenal baik dan buruk dan dapat membedakan mana yang baik dan yang jahat Jadi dapat dikatakan konflik adalah sifat naluriah manusia untuk menentang demi pertahanan.

Page 10 (2m 32s)

Thomas hobbes. Pada tingkatan pertama manusia dengan keinginannya terus-menerus dan kegelisahannya akan kekuasaan setelah berkuasa, artinya rasa ingin berkuasa akan berhenti bilamana sudah masuk liang kubur. Hal ini terwujud dalam dua hal, seorang raja dan problematikanya karena keinginan untuk berkuasa adalah sesuatu hal yang tak pernah mengalami kepuasan.

Page 11 (2m 48s)

Teori konflik modern.

Page 12 (2m 54s)

Karl Marx. Konflik kelas (kapitalis dan proletar) adalah titik sentral dari masyarakat Dasar analisis kalangan marxis adalah konsep kekuatan politik sebagai pembantu terhadap kekuatan kelas dan perjuangan politik sebagai bentuk khusus dari perjuangan kelas. Struktur administratif negara modern adalah sebuah komite yang mengatur urusan sehari-hari kaum borjuis Konflik akan sering muncul di antara dua kelas ini. Kaum buruh memulainya dengan bentuk perlawanan koalisi borjuis agar upah mereka terjaga..

Page 13 (3m 14s)

Lewis a cosser. Konflik dapat merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial. Konflik dapat menempatkan dan menjaga garis batas antara dua atau lebih kelompok Konflik dengan kelompok lain dapat memperkuat kembali identitas kelompok dan melindunginya agar tidak lebur ke dalam dunia sosial sekelilingnya Misalnya perang yang terjadi bertahun- tahun yang terjadi di Timur Tengah telah memperkuat identitas kelompok Negara Arab dan Israel..

Page 14 (3m 33s)

Lewis a cosser: safety values (Katup penyelamat).

Page 15 (3m 48s)

Ralf Dahrendorf. Konflik dan konsensus merupakan dua sisi dari suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan Dua hal tersebut bagaikan dialektika, dua hal yang bertentangan tapi saling terkait satu sama lain Ia beranggapan dalam konflik terdapat beberapa unsur yang menonjol, (1) otoritas, (2) perubahan Jika Cosser beranggapan konflik dapat dimanfaatkan untuk mempertahankan status quo, maka Dahrendorf menganggap fungsi konservatif dari konflik hanyalah satu bagian realitas sosial, konflik juga mengakibatkan perubahan dan perkembangan.

Page 16 (4m 9s)

Fungsi konflik.

Page 17 (4m 14s)

Fungsi konflik. Berdasarkan Fungsinya Konflik dibagi dua yaitu: Konflik Konstruktif adalah konflik yang mempunyai nilai positif kepada pengembangan organisasi. Contohnya protes yang dilakukan oleh Gandhi di India untuk menentang Inggris. Hal ini berefek positif dalam membangun jalan kemerdekaan India dan dipandang baik oleh pemerintah Inggris dan India. Penyebabnya karena protes yang dilakukan oleh Gandhi bersifat damai tanpa adanya kekerasan. Konflik Destruktif adalah konflik yang memiliki dampak negatif kepada pengembangan organisasi. Contohnya adalah pemberontakan yang dilakukan Gerakan Aceh Merdeka. Hal ini membuat orang Indonesia memberikan label buruk (demonisasi) terhadap GAM sebagai gerakan separatisme, bukan lebih ke kesenjangan sosial ekonomi yang dihadapi rakyat Aceh.

Page 18 (4m 42s)

Fungsi konstruktif dari konflik. Menurut Lewis A. Coser bahwa konflik mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut: 1) Konflik dapat membantu mengeratkan ikatan kelompok yang berstruktur secara longgar. Masyarakat yang mengalami disintegrasi atau berkonflik dengan masyarakat lain, dapat memperbaiki kepaduan integrasi. 2) Konflik dapat membantu menciptakan kohesi melalui aliansi dengan kelompok lain. Contoh, konflik antara bangsa Arab dan Israel akan menimbulkan aliansi antara Israel dan Amerika Serikat. Sehingga berkurangnya konflik Israel dengan Arab mungkin dapat memperlemah hubungan antara Israel dan Amerika Serikat..

Page 19 (5m 5s)

3) Konflik dapat membantu mengaktifkan peran individu yang semula terisolasi. Protes terhadap perang Vietnam memotivasi kalangan anak muda untuk pertama kali berperan dalam kehidupan politik di Amerika. Dengan berakhirnya konflik Vietnam muncul kembali semangat apatis dikalangan pemuda Amerika. 4) Konflik juga dapat membantu fungsi komunikasi. Melalui konflik, identitas dan batas semakin jelas sehingga dapat menjadi cara mengenali satu sama lain untuk berdamai.

Page 20 (5m 24s)

Dampak konflik. NEGATIF Rusaknya reputasi, harta benda dan hilangnya nyawa manusia. Menimbulkan kepribadian terhadap individu, seperti adanya rasa benci dan saling curiga akibat dari perang. Terdapat demoniasi, penaklukkan yang terjadi pada salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. Keretakan hubungan antar anggota kelompok..

Page 21 (5m 46s)

MANAJEMEN KONFLIK.

Page 22 (5m 52s)

fisher. Fisher menggunakan istilah transformasi konflik secara lebih umum dalam menggambarkan situasi secara keseluruhan. Pencegahan Konflik, bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang keras. Penyelesaian Konflik, bertujuan untuk mengakhiri perilaku kekerasan melalui persetujuan damai. Pengelolaan Konflik, bertujuan untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku positif bagi pihak-pihak yang terlibat. Resolusi Konflik, menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang bermusuhan. Transformasi Konflik, mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif. Tahapan-tahapan di atas merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan dalam mengelola konflik..

Page 23 (6m 22s)

minnery. Manajemen konflik merupakan proses secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai mencapai model yang representatif dan ideal. Penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan/didiamkan), Klarifikasi karakteristik dan struktur konflik Evaluasi konflik (jika bermanfaat maka dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengelola konflik Menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga dalam mengelola konflik.

Page 24 (6m 40s)

Contoh kasus manajemen konflik. https://nasional.kontan.co.id/news/apa-isi-naskah-perjanjian-helsinki-ri-gam.

Page 25 (6m 50s)

REFERENSI. Tualeka, M. Wahid Nur. (2017). "Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern." Al-Hikmah 3(1) : 32-48. David Jary dan Julia jary , . (1991). Sosiology Dictionary . New York: HarperCollins,.