Template 2nd BICEMBA . (1)

Published on
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

FORMULIR PENGIRIMAN MAKALAH LENGKAP ke- 2 tentang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (BICEMBA) 12-13 Nopember 2024 Judul ............................................................................................................ ........................................................................................................ Pilih topik konferensi Anda € Akuntansi € Ekonomi € Pengelolaan Penulis Terkait Nama: Ketik nama lengkap Anda Surel: [email protected] Institusi: Ketik nama Universitas atau Institusi* Fakultas: Ketik nama Fakultas atau Departemen Status: Mahasiswa (Sarjana/Magister/Doktor) */ Dosen/ Peneliti/ Lainnya: * Jangan menerjemahkan nama Universitas/Institusi dalam bahasa Inggris * Jika mahasiswa, harap sebutkan gelarnya. Contoh: Mahasiswa Magister/Mahasiswa (Sarjana) Kontak E-mail: Ponsel/ WhatsApp: Penulis lainnya Nama Fakultas Universitas E-mail Telepon genggam.

Scene 2 (27s)

PENGARUH WORK SKILL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN LAHAT Nama Penulis Pertama (Nama lengkap tanpa singkatan) Fakultas, Universitas, Negara (penulis [email protected]) Nama Penulis Kedua (Nama lengkap tanpa singkatan) Fakultas, Universitas, Negara (penulis [email protected]) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh work skill dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Kinerja pegawai dalam instansi pemerintah sangat penting dalam memastikan tercapainya tujuan organisasi, latar belakang khususnya dalam mendukung program-program pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa. Work skill dan disiplin kerja merupakan dua faktor yang diyakini berperan penting dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai. kebaruan penelitian mengenai pengaruh keterampilan kerja (work skill) dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat, beberapa aspek yang dapat dijadikan fokus utama Perubahan Konteks Organisasi dan Kebijakan Dimensi Soft Skills dalam Work Skill Pengaruh Lingkungan Kerja Pasca PandemiPenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang melibatkan sejumlah pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur variabel work skill, disiplin kerja, dan kinerja pegawai. Analisis data dilakukan menggunakan teknik regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh simultan dan parsial kedua variabel independen terhadap variabel dependen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa work skill dan disiplin kerja secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Work skill memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, sedangkan disiplin kerja memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang tertib dan teratur. Kedua faktor ini secara bersama-sama berkontribusi dalam meningkatkan kinerja pegawai di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan agar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terus memperhatikan pengembangan keterampilan kerja pegawai melalui pelatihan yang relevan serta meningkatkan budaya disiplin kerja melalui pengawasan dan pemberian insentif yang tepat. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi peningkatan kinerja pegawai, khususnya di sektor pemerintahan. Kata kunci: Work skill_1, Disiplin Kerja_2, Kinerja_3,.

Scene 3 (1m 32s)

PERKENALAN Kinerja pegawai di sektor pemerintahan merupakan aspek krusial dalam mencapai tujuan organisasi, terutama pada instansi yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Di sini, pegawai memiliki peran penting dalam menjalankan program-program pemberdayaan dan pembangunan desa yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, keberhasilan dalam menjalankan tugas-tugas ini sangat bergantung pada keterampilan kerja (work skill) dan disiplin kerja pegawai. Keterampilan kerja tidak hanya berhubungan dengan kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan pegawai dalam beradaptasi dengan perubahan dan menyelesaikan tugas secara efisien. Sementara itu, disiplin kerja mengacu pada kepatuhan pegawai terhadap peraturan dan prosedur yang berlaku, serta kemampuan untuk bekerja tepat waktu dan bertanggung jawab.Namun, dalam praktiknya, masih sering dijumpai tantangan terkait pengembangan keterampilan kerja dan disiplin pegawai. Keterbatasan dalam penguasaan keterampilan teknis serta lemahnya budaya disiplin di kalangan pegawai berdampak negatif pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk memahami bagaimana work skill dan disiplin kerja memengaruhi kinerja pegawai di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta untuk memberikan rekomendasi perbaikan yang tepat sasaran. Kinerja Menurut PP 30 Tahun 2019,Kinerja PNS adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap pegawai negeri sipil pada organisasi/ unit sesuai dengan SKP dan perilaku kerja. Sasaran kinerja pegawai yang disingkat SKP adalah rencana kinerja dan target yang dicapai oleh seorang PNS yang harus dicapai setiaptahun. kinerja pegawai bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier. Penilaian dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS. Perencanaan kinerja itu sendiri terdiri atas penyusunan dan penetapan SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) dengan memperhatikan perilaku kerja.Menurut Dunnett’s (dikutip oleh LianArcynthia, 2013), skill atau keterampilan adalah sebagai kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rangkaian tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman. Keahlian seseorang tercemin dengan seberapa baik seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan yang spesifik, seperti mengoperasikan suatu peralatan,berkomunikasi efektif atau mengimplementasikan suatu strategi bisnis. Keterampilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya kinerja pegawai yang optimal. dengan memiliki keahlian atau keterampilan dalam bekerja akan meningkatkan kinerja pegawai karena dengan mengikuti pelatihan dan memiliki banyak pengalaman maka hal tersebut dapat meningkatkan kinerja pegawai. Menurut Handoko dalam Sinambela (2016) Disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi. Disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai, karena karena kedisplinan sebagai bentuk.

Scene 4 (2m 37s)

Latihan bagi Pegawai dalam melaksanakan aturan-aturan kantor. semakin tinggi disiplin kerja seseorang maka akan semakin baik kinerjanya.Keith Davis dalam Mangkunegara (2020:129) mengemukakan bahwa“Dicipline is management action to enforce organization standars”. Dapatdiartikan disiplin kerja merupakan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Disiplin kerja harus dimiliki setiap pegawai dan harus dibudayakan dikalangan pegawai agar bias mendukung tercapainya tujuan organisasi karena merupakan wujud dari kepatuhan terhadap aturan kerja dan juga sebagai tanggung jawab diri terhadap Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Kesenjangan dalam penelitian ini terletak pada kurangnya kajian empiris yang spesifik mengenai pengaruh work skill dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Banyak penelitian sebelumnya yang hanya fokus pada salah satu variabel, seperti disiplin kerja atau work skill secara terpisah, tanpa mengeksplorasi interaksi kedua faktor ini dalam konteks pekerjaan pemerintahan daerah. Selain itu, sebagian besar penelitian lebih menitikberatkan pada sektor swasta, sehingga belum banyak yang mengkaji bagaimana kedua variabel ini berpengaruh di sektor publik, terutama di lembaga pemerintah yang memiliki karakteristik manajerial dan organisasi yang berbeda. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh work skill dan disiplin kerja, baik secara parsial maupun simultan, terhadap kinerja pegawai. Dengan memahami pengaruh kedua faktor ini, diharapkan organisasi dapat mengembangkan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan publik di lingkungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoretis bagi pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya dalam konteks pemerintahan daerah. Secara praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berguna bagi manajemen instansi terkait dalam meningkatkan kinerja pegawai melalui pelatihan keterampilan dan penerapan disiplin kerja yang lebih baik TINJAUAN PUSTAKA WORK SKILL Faktor terbesar yang dapat mempengaruhi kinerja Pegawai dalam pencapaian tujuan organisasi adalah faktor work Skill atau keterampilan kerja Menurut Arif, dkk. (2020), keterampilan kerja adalah kemampuan individu untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Keterampilan kerja dapat diartikan sebagai: Kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat,Kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktik ,Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan,Kapasitas seseorang untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu ,sedangkan menurut Hasibuan (Zaitul, 2020: 251) mengemukakan bahwa keterampilan kerja seseorang adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan padanya atau..

Scene 5 (3m 43s)

Keterampilan seseorang dapat dilihat saat mengambil kesempatan, kecermatan memakai alat-alat dalam perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Robbins dalam Ibrahim(2018) mengatakan Indikator Keterampilan kerja dibagi menjadi 4 kategori, yaitu : satu Basic Literacy Skill (keterampilan dasar): Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan.Kedua Technical Skill (keterampilan teknis): Keahlian secara teknis yang didapat melalui pembelajaran.Ketiga Keamanan kerja DISIPLIN KERJA Adapun factor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam pencapaian dalam organisasi yaitu disiplin kerja.menurut Menurut Chewe & Taylor (2021), disiplin kerja adalah kemampuan atau sikap seseorang dalam menaati aturan yang telah ditetapkan dengan tepat waktu Disiplin kerja adalah konsep dalam manajemen atau tempat bekerja untuk menuntut pegawai berlaku teratur. Disiplin kerja bertujuan untuk memperbaiki atau mencegah perilaku yang merugikan organisasi. Singodimedjo dalam Sutrisno (2019:86) "disiplin adalah sikap kesediaandan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma yang berlakudi sekitar nya dan disiplin pegawai sangat mempengaruhi tujuan instansi". Nadeak (2020:181) "salah satu cara meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan memiliki disiplin kerja yang baik" Menurut Sutrisno (2021: 103) disiplin adalah perilaku seseorang yangsesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau sikap dan tingkah laku serta perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak. Menurut Hasibuan (2020: 43) terdapat beberapa indikator disiplin yaitu satu Tujuan dan kemampuan tujuan yang akan dicapai harus jelas serta cukup menantang bagi kemampuan Pegawai .Kedua Teladan pimpinan.ketiga Balas Jasa.Ketiga Pengawasan Melekat (Waskat).Keempat Keadilan dan Sanksi hukuman.Kelima Ketegasan dan Hubungan kemanusiaan KINERJA PEGAWAI Menurut Afandi (2021:83) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etikaMenurut (Robbins, 2019:260): Ada enam Indikator untuk mengukur kinerja Pegawai secara individu yaitu satu Kualitas Kualitas kerja diukur dari persepsi Pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan Pegawai .Kedua Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.Ketiga Ketepatan waktu Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.KeEmpat Efektivitas Efektivutas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,uang, teknologi bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unik dalam penggunaan sumber daya.Kelima.

Scene 6 (4m 48s)

Kemandirian Kemandirian merupakan tingkat seorang Pegawai yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana Pegawai mempunyai kominten kerja dengan instansi dengan tanggung jawab Pegawai terhadap kantor PEGAWAI PEMERINTAH Secara umum, pegawai pemerintah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari wilayah terdepan hingga wilayah terpencil sekalipun di berbagai bidang untuk membantu pelaksanaan tujuan negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatPegawai pemerintah merupakan salah satu aparatur negara yang bertugas dan berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai bentuk membantu operasional negara dalam menjalankan pelaksanaan pencapaian tujuan negara (Viqi, 201:1). Kedudukan pegawai pemerintah sangatlah penting karena memegang peranan yang sangat besar dalam kelancaran pemerintah dan pembangunan negara. Pegawai pemerintah sebagai salah satu aparatur pemerintah dan abdi masyarakat harus siap menjalankan tugasnya dan mengabdi dalam hal memberikan pelayanan pada masyarakat. Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia (Man) selalu memegang peranan terpenting sebagai pelaksana kegiatan, terutama dalam organisasi aparatur pemerintah yang tugasnya memberikan pelayanan. Oleh karena itu, organisasi aparatur pemerintah sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di era globalisasi karena semua organisasi harus siap beradaptasi dan mampu menerima semua tantangan di masa yang akan datang. Sangat diperlukan bagi seorang pegawai pemerintah memiliki tingkat keterikatan (engagement) yang tinggi. Gallup (Erna Dalam Kurniawati, 2011: 312) mengatakan bahwa pegawai dengan keterikatan kerja yang tinggi akan lebih mudah berinteraksi dalam hubungan kerja, mengatasi stres atas tekanan pekerjaan dan mengelola perubahan yang terjadi dalam organisasi, tugas-tugas dan lingkungan kerjanya. Namun, dalam kenyataannya masih banyak terlihat bahwa pegawai pemerintahan belum memiiki kinerja yang tinggi, contohnya tidak semangat dan disiplin saat bekerja. Salah satu faktornya adalah perbedaan lama masa kerja. Semakin lama masa kerja pegawai, maka semakin banyak pula pengalaman yang ia peroleh di organisasi tersebut. Dengan pengalaman kerja yang banyak, maka semakin besar pula Disiplin Kerja untuk bekonstribusi dalam organisasi yang tentu saja berpengaruh dengan meningkatnya kinerja pegawai..

Scene 7 (5m 53s)

Gambar 1.Kerangka Berpikir Sumber: Diolah data oleh peneliti (2024) Hipotesis 1. H01 ρ = 0 Tidak terdapat Pengaruh Work skill terhadap terhadap Kinerja Pegawai Pegawai Pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat secara parsial. Ha 1 ρ ≠ 0 Terdapat Pengaruh Work Skill terhadap terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat secara parsial. 2. H02 ρ = 0 Tidak terdapat Pengaruh Disiplin Kerja terhadap terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat secara parsial. Ha 2 ρ ≠ 0 Terdapat Pengaruh Disiplin Kerja terhadap terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat secara parsial. 3. H03 ρ = 0 Tidak terdapat Pengaruh Works Skill dan Disiplin Kerja terhadap Pegawai Pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat secara simultan. Ha 3 ρ ≠ 0 Pengaruh Work Skill dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat secara simultan. Bagian kedua, “Tinjauan Pustaka” menyelidiki kesenjangan yang akan diungkap dan dipecahkan. Alur semua ide harus jelas, saling terkait, disusun dengan baik, dan dikembangkan dengan baik. Ini berfungsi sebagai sumber pertanyaan penelitian dan terutama dasar atau hipotesis yang menanggapi tujuan penelitian. Kami menyarankan untuk menggunakan sumber-sumber terkini dan utama dari referensi internasional tepercaya (jurnal papan atas). METODE, DATA, DAN ANALISIS Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang cenderung menggunakan analisis angka-angka statistik dan secara sistematis tersusun serta terstruktur dari awal hingga akhir penelitian. Kasiram (2008) menyatakan penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan analisis angka dari proses data-data untuk melakukan kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di teliti. Pendekatan deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan agar dapat mendeskripsikan dan memaparkan isi dan hasil penelitian secara rinci. Punaji (2019) mendefinisikan penelitian deskriptif sebagai penelitian yang tujuannya untuk memaparkan atau mendeskripsikan, baik menggunakan angka-angka maupun kata- kata.mengenai suatu keadaan, objek atau segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel-variebel penelitian. Penelitian ini akan menguji tentang “pengaruh Work Skill dan disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada pegawai pemerintah. Hipotesis sementara adalah besarnya Work Skill dan Disiplin Kerja berpengaruh kuat terhadap Kinerja pegawai di Pemerintahan . Subjek di dalam penelitian ini adalah.

Scene 8 (6m 58s)

pegawai pemerintah, baik yang sudah berstatus pegawai negeri sipil, atau pegawai tetap non PNS (pegawai kontrak) di instansi pemerintah. Populasi yang penulis teliti adalah seluruh pegawai pemerintah yang sudah mengisi kuesioner sejak tanggal 7-12 Mei 2023 yang sudah terkumpul sebanyak 382 orang pegawai pemerintah. Menurut Roscoe, sampel yang tepat dalam penelitian adalah 30 sampai 500, sehingga penulis mengambil sampel sebanyak 100 orang pegawai pemerintah yang sudah mengisi kuesioner teratas dengan syarat sudah memenuhi karakteristik. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi 2 macam yaitu: independent variable dan dependent variable. independent variable adalah variabel yang mempengaruhi adanya atau timbulnya variabel dependent. Pada penelitian ini, penulis menggunakan Independent variable yaitu Works Skill dan Disiplin Kerja . Sedangkan dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang timbul akibat adanya Independent Variable. Pada penelitian ini, penulis menggunakan variabel dependen yaitu Kinerja Pegawai (keterikatan pegawai). Kinerja Pegawai dapat didefinisikan sebagai keterikatan Pegawai pada perusahaan yang ditandai dengan sikap optimisme, berdedikasi tinggi, dan berkomitmen terhadap pekerjaan yang diberikan. Metode pengumpulan data ada 2 macam yaitu :Kuesioner dan Studi Dokumen. Kuesioner adalah metode pengumpulan data untuk memperoleh sejumlah data tentang penelitian terkait dengan cara membuat sejumlah pertanyaan secara tertulis yang kemudian disebarkan dan dibagikan kepada responden. Teknik kuesioner menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur presepsi, sikap, dan pendapat seseorang tentang sebuah fenomena, dimana nantinya setiap jawaban responden akan diberi bobot tertentu. Pertanyaan dalam kuesioner penelitian dibuat terperinci dan lengkap guna mendapatkan informasi pengaruh Work Skill dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai berdasarkan masa kerja menurut pendapat responden. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan menggunakan media sosial, salah satunya menggunakan media WhatsApp (dengan membagikan Google From) untuk mendapatkan responden yang beragam dengan cara yang efektif dan efisien. Keuntungannya adalah cara pengumpulan data lebih praktis, tidak rumit, dan dapat memperoleh beragam responden daam jumlah besar tidak terbatas pada wilayah. Kekurangannya adalah adanya kemungkinan data yang tidak valid karena pertanyaan di jawab secara asal atau dibiarkan kosong tanpa jawaban. Yang kedua adalah Studi Dokumen. Studi dokumen adalah metode pengumpulan data melalui catatan atau arsip yang ada. Metode ini merupakan jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan buku dan jurnal yang sesuai dengan penelitian ini. Selain buku dan jurnal, penulis juga menggunakan literatur tesis dan skripsi yang didapatkan secara online melalui perpustakaan online yang tersedia di univeristas yang bersangkutan. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif. Metode analisis data kuantitatif adalah metode yang menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dan menggunakan alat statistik. Jika pendekatan analisis kuanttitatif menggunakan alat statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasar -dasar statistik. Salah satunya alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif adalah analisis statistik dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul yang digunakan untuk menganalisis data. Analisis ini tidak menerangkan pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan atau adanya saling hubungan karena hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi..

Scene 9 (8m 3s)

HASIL DAN PEMBAHASAN UJI VALIDITAS Tabel 1. Uji Validitas Variabel Work Skill (X 1 ) Disiplin Kerja (X2) Kinerja Pegawai ( Y) Variabel r Hitung R Tabel Keputusan Work Skill ( X1) 0,736 0,1966 Valid Disiplin Kerja ( X2) 0,655 0,1966 Valid Kinerja Pegawai 0,596 0,1966 valid Sumber: Hasil Output SPSS Versi 25, 2024 Berdasarkan data kesimpulan pada tabel di atas, variabel Work Skill,Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,1966), dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan untuk diolah sebagai data penelitian. UJI RELIABILITAS Tabel 2 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Kriteria Keputusan Works skill 0,878 0,600 Reliabel DisiplinKerja 0,824 0,600 Reliabel Kinerja Pegawai 0,876 0,600 Reliabel Sumber: Hasil Output SPSS Versi 25, 2022 Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, menunjukkan bahwa variabel Works Skill Disiplin Kerja dan kinerja Pegawai dinyatakan reliabel, hal itu dibuktikan dengan masing-masing variabel memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600. Sumber: Data diolah dengan SPSS 26 (2022) Gambar 2 Uji Normalitas Histogram dan Uji Normalitas P-P Plot Dari gambar Uji Histogram di atas, dapat dilihat bahwa data-data tersebut berdistribusi secara normal yaitu menyerupai bentuk histogram yang simetris dan grafik histogram tersebut tidak lebih condong ke salah satu sisi. Sedangkan dari gambar Uji Normalitas Probability Plot dapat dilihat bahwa.

Scene 10 (8m 59s)

persebaran data mengikuti garis diagonal yang ada dan menyebar disekitar garis diagonal. Dari hasil pengujian histogram dan probability plot, dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini berdistribusi secara normal UJI MULTIKOLINERITAS Tabel 8 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 20.864 2.913 7.161 .000 Works Skill .195 .076 .258 2.574 .012 .654 1.529 Disiplin kerja .311 .076 .412 4.110 .000 .654 1.529 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Versi 25, 2024 Hasil pengujian multikolinieritas tabel di atas diperoleh nilai tolerance variabel Works Skill sebesar 0,654 dan Disiplin Kerja sebesar 0,654, dimana kedua nilai tersebut lebih besar dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) variabel Works Skill sebesar 1,529 serta Disiplin kerja sebesar 1,529 dimana nilai tersebut kurang dari 10. Dengan demikian model regresi ini tidak terdapat gangguan multikolinearitas. UJI REGRESI Tabel 13 Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 20.864 2.913 7.161 .000 Works Skill .195 .076 .258 2.574 .012 .654 1.529 Disiplin Kerja .311 .076 .412 4.110 .000 .654 1.529 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Versi 25, 2022 Berdasarkan hasil analisis perhitungan regresi pada tabel di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 20,864 + 0,195X1 + 0,311X2, Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu satu Nilai konstanta sebesar 20,864 diartikan bahwa jika variabel Works Skill (X1) dan Disiplin Kerja (X2) tidak dipertimbangkan maka kinerja Pegawai (Y) hanya akan bernilai sebesar 20,864 poin. Dua Nilai Work Skill (X1) sebesar 0,195 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel Disiplin Kerja (X2), maka setiap perubahan 1 poin pada variabel Works Skill (X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,195 poin. Tiga Nilai Disiplin Kerja (X2) sebesar 0,311 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada.

Scene 11 (10m 4s)

perubahan pada variabel Work Skill (X1), maka setiap perubahan 1 poin pada variabel Disiplin Kerja (X2) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,311 poin. UJI HIPOTESIS UJI T DAN UJI F Tabel 17 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) (X1) dan Uji t (X2) Terhadap (Y) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 20.864 2.913 7.161 .000 Works Skill .195 .076 .258 2.574 .000 Disiplin Kerja .311 .076 .412 4.110 000 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 574.129 2 287.065 27.512 .000b Residual 1012.111 97 10.434 Total 1586.240 99 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai b. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja,Work Skill Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Versi 25, 2022 Dapat dilihat dari hasil pengujian pada tabel diperoleh nilai thitung > ttabel atau (2,572 > 1,98447) Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,012 < 0,05). Dengan demikian maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa Work Skill berpengaruh secara parsial terhadap kinerja Pegawai sedangkan nilai thitung > ttabel atau (4,110 > 1,98447) Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,012 < 0,05). Dengan demikian maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, hal ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja Pegawai pada Pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat .Dapat dilihat dari hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai Fhitung> Ftabel atau (27,056 > 3,09), hal ini juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Work Skill dan Disiplin Kerja terhadap kinerja Pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat PEMBAHASAN PENGARUH WORKS SKILL (X1) TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Y) Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana didapatkan persamaan Y = 26,465 + 0,379X1, yang dapat diartikan bahwa Nilai koefisien regresi Works Skill (X1) sebesar 0,379 diartikan apabila konstanta tetap, maka setiap perubahan 1 poin pada variabel Works Skil(X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja pegawai (Y) sebesar 0,379 poin. Berdasarkan hasil uji hipotesis parsial, diperoleh nilai thitung > ttabel atau (2,572 > 1,98447) Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,012 < 0,05). Dengan demikian maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa Works skill.

Scene 12 (11m 9s)

berpengaruh secara parsial terhadap kinerja Pegawai pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat PENGARUH DISIPLIN KERJA (X2) TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Y) Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana didapatkan persamaan Y = 24,117 + 0,425X2, yang dapat diartikan bahwa Nilai koefisien regresi Disiplin Kerja i (X2) sebesar 0,425 diartikan apabila konstanta tetap, maka setiap perubahan 1 poin pada variabel Disiplin Kerja (X2) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,425 poin. Berdasarkan hasil uji hipotesis parsial, diperoleh nilai thitung > ttabel atau (4,110 > 1,98447) Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,012 < 0,05). Dengan demikian maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, hal ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja Pegawai pada Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat PENGARUH WORKS SKILL (X1) DAN DISIPLIN KERJA (X2) TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Y). Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda didapatkan persamaan Y = 20,864 + 0,195X1 + 0,311X2. Hasil perhitungan analisis model koefisien korelasi didapatkan angka koefisien korelasi R sebesar 0,602, yang berarti menunjukkan bahwa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah kuat karena angka tersebut berada pada interval 600- 799. Hasil perhitungan analisis model koefisien determinasi (R2) didapatkan angka R Square sebesar 0,362 atau sama dengan 36,2%, hal tersebut dapat diartikan bahwa sebesar 36,2% pengaruh kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Woeks Skill dan Disiplin Kerja i, sedangkan sisanya sebesar 63,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji hipotesis simultan, diperoleh nilai Fhitung > Ftabel atau (27,056 > 3,09), hal ini juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Works Skill dan Disiplin Kerja terhadap kinerja Pegawai Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka kesimpulan yang diperoleh karakteristik responden dalam penelitian ini adalah Terdapat pengaruh positif dan signifikan Works Skill terhadap kinerja Pegawai .Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat.Terdapat pengaruh positif dan signifikan work skill kerja dan Disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat Kuat.yaitu Works Skill berpengaruh secara parsial terhadap kinerja Pegawai pada .Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat yang dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel atau (2,572 > 1,98447), hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,012 < 0,05).Disiplin Kerjai berpengaruh secara parsial terhadap kinerja Pegawai pada .Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat yang dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel atau (4,110 > 1,98447), hal tersebut juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,012 < 0,05).Works Skill dan Disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja Pegawai pada .Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat yang dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel atau (27,056 > 3,09), hal ini juga diperkuat dengan nilai Sig. < 0,05 atau (0,000 <.

Scene 13 (12m 14s)

0,05).Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti variabel Works Skill, dan disiplin kerja yang mempengaruhi kinerja pegawai. Masih banyak variabel lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan dan disiplin kerja berperan penting dalam mendorong kinerja pegawai pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lahat. Oleh karena itu, dinas perlu fokus pada pengembangan kompetensi melalui pelatihan berkelanjutan dan penerapan sistem upah dan hukuman untuk menjaga kedisiplinan. Selain itu, monitoring dan evaluasi kinerja secara berkala akan membantu mengidentifikasi kendala dan memastikan pencapaian target organisasi. Namun, penelitian ini memiliki batasan karena hanya menggunakan variabel keterampilan dan disiplin kerja, sehingga faktor lain seperti motivasi, lingkungan kerja, dan kepemimpinan belum dianalisis secara mendalam. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan variabel tambahan agar memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kinerja pegawai di lingkungan pemerintahan. IMPLIKASI/BATASAN DAN SARAN 1. Disiplin yang dijalankan Pegawai sudah berjalan dengan baik, namun terdapat kendala saat mengikuti Apel pagi dan telat masuk saat jam istirahat selesai sebanyak 3 responden dengan memilih kurang setuju. Saran yang dapat diberikan Sebaiknya Pimpinan lebih memperhatikan anggotanya supaya terkendalinya disiplin pada Kantor Dinas Kabupaten lahat. 2. Untuk meningkatkan Kinerja Pegawai, pimpinan harus lebih melihat langsung bagaimana kinerja yang dilaksanakan untuk mencapai target pelayanan yang diinginkan supaya nerjalan sesuai dengan SPOPP. Pada pernyataan Saya memberikan pelayanan sesuai SPOPP dan meminimalisir kesalahan kerja masing-masing sebanyak 1 responden memilih tidak setuju dan kurang setuju. Saran yang dapat diberikan pelayanan harus dibuat semaksimal mungkin supaya tidak terjadinya kesalahan dalam bekerja 3. Saran untuk peneliti selanjutnya perlu mempertimbangkan variabelvariabel lain yang memperngaruhi kinerja pegawai diluar pada variabel yang telah penulis teliti. REFERENSI Jurnal: Anam, C. (2018). Pengaruh Motivasi, Kompetensi, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru di Sekolah Menengah Kejuruan. Dirasat: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam. Desi, D. E., & Liantifa, M. (2023). Pengaruh Keterampilan Kerja, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Sungai Penuh. Jurnal EMT KITA. Hidayat, R. S., & Atmajawati, Y. (2022). Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt. Toyota Astra Financial Service Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen (JIRM). Permana, T. S., Achmad, N., & Kuswati, R. (2023). PENGARUH GENDER DAN KETERAMPILAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN DISIPLIN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MIE GACOAN SURAKARTA. Journal of Social and Economics Research..

Scene 14 (13m 19s)

Sekartini, N. L. (2016). Pengaruh kemampuan kerja, disiplin kerja, motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan administrasi universitas warmadewa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Jagaditha. Sholikah, H., Ardianto, Y. T., & Prasetya, D. A. (2022). Pengaruh kualitas sistem informasi sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja pada PT. Era Mulia Abadi Sejahtera. Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika (JTMI). Tolo, I., Sepang, J. L., & Dotulong, L. O. (2016). Pengaruh keterampilan kerja disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada dinas pemuda dan olahraga (dispora) Manado. Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi. Buku: Busro, Muhammad. 2018. Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi Cetakan Ke enam. Jakarta : Bumi Aksara Indrastuti, Sri. 2017. Manajemen Sumber Daya Stratejik. Edisi Revisi. Riau : Badan Penerbit Universitas Riau. Khaerul, Umam. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 16. Jakarta : PT Bumi Aksara Nilasari, S. (2020, May). Pendidikan di era revolusi industri 5.0 terhadap disiplin kerja guru. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang..