Sesi-2 KINEMATIKA

Published on
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

[Audio] Halo, selamat pagi. Selamat datang di sesi kedua kita hari ini. Pada kesempatan ini, saya akan memperkenalkan materi kinematika. Materi ini akan kita bahas bersama untuk meningkatkan pemahaman kita tentang gerak. Saya berharap kalian dapat mengikuti dengan baik dan mengajukan pertanyaan jika ada yang kurang jelas. Yuk, kita mulai sekarang..

Scene 2 (25s)

[Audio] "Salam semua, selamat datang di sesi kedua presentasi kinematika. Saya Ir. Anang Suryana dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Kali ini, kita akan mempelajari tentang gerak sebagai fungsi waktu, tanpa memperhatikan penyebabnya. Mari kita lihat gambar di slide nomor 2. [gambar] Pada slide ini, kita akan mempelajari manfaat dari memahami kinematika. Salah satu manfaatnya adalah untuk merancang gerakan, seperti jadwal kereta, pesawat terbang, dan lainnya. Selain itu, kinematika juga berguna untuk membuat jadwal pit stop di balapan F1 dan mengatur lalu lintas. Selain itu, dengan memahami kinematika, kita dapat memprediksi kejadian seperti gerhana bulan, gerhana matahari, dan awal bulan puasa. Konsep kinematika juga dapat digunakan sebagai model atau analogi untuk fenomena lain di luar fisika, seperti pertumbuhan tanaman, penduduk, dan ekonomi. Dengan memahami kinematika, kita dapat memahami berbagai fenomena di sekitar kita dan menggunakannya untuk merancang dan memprediksi berbagai kejadian. Mari kita lanjutkan presentasi ini dan pelajari lebih lanjut tentang kinematika. Terima kasih..

Scene 3 (1m 44s)

[Audio] Selamat datang kembali di sesi kedua kinematika. Pada sesi sebelumnya, kita telah mempelajari berbagai konsep dan rumus yang berkaitan dengan kinematika. Di sesi kali ini, kita akan melanjutkan pembahasan mengenai kinematika dan mengamati analogi kinematika pada bidang lain. Sebagai contoh, kita bisa membayangkan sebuah bis dengan kecepatan 80 km/jam yang sedang bermanuver melewati sebuah motor patroli yang sedang berhenti di jalan. Jika motor patroli tersebut ingin mengejar bis tersebut, kita perlu mencari berapa percepatan yang diperlukan agar bis bisa dikejar dalam waktu 5 menit. Selain itu, kita juga akan mempertimbangkan dua persoalan yang sebanding. Pertama, jumlah penduduk Indonesia yang saat ini sekitar 220 juta dan memiliki pertumbuhan sebesar 5% per tahun. Namun, produksi gula dalam negeri hanya cukup untuk memenuhi 70% kebutuhan domestik. Untuk itu, kita perlu mencari pertumbuhan produksi gula yang tepat agar dalam waktu 3 tahun, Indonesia bisa mencapai swasembada gula. Mari kita lanjutkan pembahasan kinematika ini dan temukan solusi yang tepat untuk kedua persoalan tersebut. Selamat belajar! Terima kasih..

Scene 4 (3m 5s)

[Audio] Selamat pagi para mahasiswa! Pada pertemuan kedua ini, kita akan membahas tentang kinematika. Saya adalah Ir. Anang Suryana, dosen dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra dan akan menjadi pengajar kita hari ini. Dalam pertemuan ini, kita akan mempelajari tentang besaran-besaran kinematika yang digunakan untuk mengukur gerakan, yaitu posisi, kecepatan, percepatan, dan waktu. Tujuan pertemuan ini adalah agar mahasiswa dapat menentukan besaran-besaran kinematika untuk gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Dengan memahami besaran-besaran ini, mahasiswa diharapkan dapat menganalisis gerakan suatu benda dan menggambarkan grafiknya. Gerak lurus beraturan adalah gerakan dengan kecepatan yang konstan dan arah yang tidak berubah, sedangkan gerak lurus berubah beraturan adalah gerakan dengan percepatan yang konstan. Oleh karena itu, dalam pertemuan ini, kita akan mempelajari bagaimana menentukan besaran kinematika untuk kedua jenis gerakan tersebut. Mari kita ikuti dengan baik dan bersemangat untuk memahami konsep kinematika ini. Selamat belajar! Terima kasih..

Scene 5 (4m 24s)

[Audio] "Salam pagi dan salam sejahtera kepada semua hadirin yang saya hormati. Saya adalah Ir. Anang Suryana daripada Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Dalam sesi ke-2 presentasi ini, kita akan membincangkan tentang kinematika. Di slide ke-5 daripada 27, kita akan mempelajari tentang kelajuan. Kelajuan merupakan satu daripada konsep yang penting dalam kinematika. Namun seringkali terjadi kekeliruan antara kelajuan dan kecepatan. Marilah kita fahami perbezaan di antara kedua-duanya. Kelajuan ialah jumlah yang menunjukkan sejauh mana objek bergerak dalam jangka masa tertentu. Misalnya, jika sebuah bas menempuh perjalanan dari Bandung ke Bogor dengan jarak 120 km dalam masa 4 jam, maka kita boleh mengira kelajuan purata bas tersebut, iaitu 30 km/jam. Manakala, kecepatan ialah jumlah vektor yang menggambarkan arah dan besar perubahan posisi objek dalam jangka masa tertentu. Jadi, boleh dikatakan, kecepatan lebih rumit daripada kelajuan. Apakah yang membezakan kelajuan dan kecepatan? Jika kelajuan adalah jumlah skalar, maka kecepatan adalah jumlah vektor. Tambahan pula, kecepatan juga boleh berubah-ubah di sepanjang lintasan, manakala kelajuan hanya menggambarkan pergerakan secara keseluruhan. Dalam kehidupan harian, kita sering menggunakan istilah kelajuan dan kecepatan secara bergantian. Namun, dalam dunia fizik, kedua-dua konsep ini mempunyai perbezaan yang ketara. Itulah penjelasan ringkas tentang kelajuan dan kecepatan. Semoga dapat memperjelas pemahaman kita tentang kedua-dua konsep ini. Terima kasih kerana telah mendengar dan mari kita teruskan presentasi ini. Terima kasih..

Scene 6 (6m 30s)

[Audio] Pada slide nomor 6 dari presentasi Sesi-2 tentang kinematika, kita akan membahas sebuah contoh yang berkaitan dengan perhitungan kecepatan rata-rata. Contoh ini menunjukkan sebuah mobil yang menempuh jarak 60 km pada waktu 2 jam dan jarak 60 km berikutnya dalam waktu 3 jam. Pertanyaannya adalah, berapakah kecepatan rata-rata mobil tersebut? Untuk menghitung kecepatan rata-rata, kita perlu membagi total jarak yang ditempuh oleh mobil (60 km plus 60 km = 120 km) dengan total waktu yang dibutuhkan (2 jam plus 3 jam = 5 jam). Hasilnya adalah 120 km dibagi 5 jam, yang sama dengan 24 km per jam. Oleh karena itu, jawaban yang benar untuk contoh ini adalah 24 km per jam. Ingatlah bahwa kecepatan rata-rata adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan dalam sebuah perjalanan. Jika terdapat jarak yang sama, namun waktu yang diperlukan berbeda, maka kecepatan rata-rata juga akan berbeda. Hal ini merupakan konsep yang sangat penting dalam memahami kinematika. Mari kita lihat contoh lain pada slide berikutnya untuk lebih memperkuat pemahaman kita tentang kecepatan rata-rata..

Scene 7 (7m 55s)

[Audio] Silahkan hadir di sesi kedua dari presentasi Kinematika yang akan disampaikan oleh Ir. Anang Suryana dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Pada slide ke-7 ini, akan dibahas mengenai contoh kedua yang berjudul "Kelajuan rata-rata untuk Seluruh Perjalanan". Dalam contoh ini, akan dijelaskan mengenai cara menghitung kelajuan rata-rata untuk seluruh perjalanan. Seseorang akan mengendarai mobil dari Bogor ke Bandung yang memiliki jarak 120 km. Namun, perlu diperhatikan bahwa 60 km pertama dilalui dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam, sedangkan 60 km kedua dilalui dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Dari informasi tersebut, kita dapat mencari total waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan tersebut. Jarak yang ditempuh adalah 120 km, dan untuk 60 km pertama dibutuhkan waktu 1,5 jam karena kecepatan 40 km/jam. Sedangkan untuk 60 km kedua dibutuhkan waktu 1 jam karena kecepatan 60 km/jam. Jadi, total waktu perjalanan adalah 2,5 jam. Untuk mengetahui kelajuan rata-rata, kita perlu membagi jarak total dengan waktu total, yaitu 120 km dibagi dengan 2,5 jam. Hasilnya adalah 48 km/jam. Jadi, kelajuan rata-rata untuk seluruh perjalanan adalah 48 km/jam. Mungkin ada yang berpikir bahwa kelajuan rata-rata untuk seluruh perjalanan adalah 50 km/jam karena terdapat 60 km pertama dengan kecepatan 40 km/jam dan 60 km kedua dengan kecepatan 60 km/jam. Namun, kita harus mengingat bahwa faktor waktu juga harus diperhitungkan. Demikianlah penjelasan mengenai contoh kedua tentang "Kelajuan Rata-rata untuk Seluruh Perjalanan". Mari kita lanjutkan ke slide berikutnya untuk melihat contoh-contoh lainnya. Terima kasih atas perhatian Anda..

Scene 8 (10m 11s)

[Audio] Selamat datang di sesi kedua presentasi Kinematika. Saya Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si., seorang dosen dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Pada slide ke-8 dari total 27 slide yang akan dibahas hari ini, saya akan membahas tentang pentingnya memilih kerangka acuan dalam mempelajari kinematika dan bagian fisika lainnya. Jika kita menanyakan pada dua mahasiswa yang berbeda di ruangan ini, "Berapa jarak anda dari papan tulis?", kemungkinan akan mendapatkan jawaban yang berbeda. Hal ini disebabkan karena setiap individu memiliki kerangka acuan yang berbeda dalam mengukur jarak. Sebagai contoh, seseorang dapat menggunakan panjang langkahnya sebagai acuan, sedangkan orang lain mungkin menggunakan lebar ruangan sebagai acuan. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahan sistematis, sangat penting bagi kita semua untuk menetapkan kerangka acuan yang sama. Secara umum, nilai dari besaran-besaran fisis tergantung pada pemilihan kerangka acuan pengamat. Dalam hal ini, pengamat dapat diartikan sebagai siapa saja yang mengukur atau mengamati suatu fenomena. Misalnya, jika kita mengukur kecepatan sebuah mobil dari mobil yang sedang bergerak, maka kecepatan yang kita amati akan berbeda dengan jika kita mengukur dari mobil yang sedang diam. Oleh karena itu, sebagai pengamat, kita perlu menetapkan kerangka acuan yang jelas dan konsisten. Dalam mempelajari kinematika, pemilihan kerangka acuan juga sangat penting. Kinematika merupakan studi tentang gerakan suatu benda tanpa memperhitungkan penyebab geraknya. Dengan menetapkan kerangka acuan yang tepat, kita dapat menghindari kesalahan dalam mengamati dan menganalisis gerakan suatu benda. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menetapkan kerangka acuan yang jelas dan konsisten dalam mempelajari kinematika dan bagian fisika lainnya. Hal ini akan membantu kita dalam menghindari kesalahan sistematis dan memperoleh hasil yang akurat. Terima kasih atas perhatiannya, mari kita lanjutkan presentasi ini dengan slide berikutnya. Terima kasih..

Scene 9 (12m 33s)

[Audio] Selamat malam dan selamat datang di sesi kedua pembelajaran kinematika. Saya adalah Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si. dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Nusa Putra. Pada slide nomor 9 dari 27, kita akan membahas tentang kerangka acuan. Mari kita lanjutkan membaca dan menikmati presentasi ini. Kita telah membahas tentang pemilihan kerangka acuan yang sesuai dengan situasi yang ada. Sekarang, kita akan melanjutkan dengan contoh yang lebih spesifik. Matahari sering digunakan sebagai kerangka acuan untuk menggambarkan gerak planet. Hal ini disebabkan oleh pentingnya posisi dan gerakan matahari dalam menentukan pergerakan planet-planet di sistem tata surya. Selain itu, inti suatu atom juga dapat digunakan sebagai kerangka acuan untuk gerak elektron pada atom tersebut. Karena posisi dan gerakan inti juga berpengaruh terhadap pergerakan elektron yang mengelilinginya. Dalam fisika, kita sering menggunakan sistem sumbu koordinat untuk menggambarkan kerangka acuan yang digunakan. Penting untuk memilih kerangka acuan yang memudahkan kita dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Terakhir, perlu dipahami bahwa pemilihan kerangka acuan sangat tergantung pada situasi yang ada. Oleh karena itu, kita perlu bijaksana dalam memilih agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik. Demikianlah penjelasan singkat mengenai kerangka acuan. Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang kurang jelas. Sampai jumpa pada sesi berikutnya. Terima kasih..

Scene 10 (14m 15s)

[Audio] Selamat datang di sesi kedua presentasi kami tentang kinematika. Saya Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si. dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Kali ini, kita akan membahas tentang perpindahan. Perpindahan adalah besaran vektor penting dalam kajian kinematika yang menggambarkan perubahan posisi objek dari titik awal ke titik akhir. Untuk lebih memahami konsep ini, kita akan melihat contoh pada slide nomor 10. Pada slide tersebut, benda A bergerak dari x1 ke x2 dengan jarak lintasan 60 meter dan perpindahan 40 meter ke kanan. Sebagai mahasiswa teknik elektro, pemahaman yang baik tentang perpindahan sangat penting karena berkaitan dengan perhitungan dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Kita telah menyelesaikan pembahasan tentang perpindahan. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas. Mari lanjutkan dengan slides berikutnya. Terima kasih..

Scene 11 (15m 20s)

[Audio] Selamat datang di Sesi-2 Kinematika. Saya Ir. Anang Suryana dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra dan saya akan memandu Anda dalam pembahasan ini. Mari kita lanjutkan pada slide ke-11 yang membahas tentang konsep penting dalam kinematika, yaitu kecepatan. Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk perpindahan tersebut. Contoh gerak pada slide sebelumnya menunjukkan bahwa jika diperlukan waktu 10 detik untuk berpindah dari titik x1 ke x2, maka kecepatan rata-ratanya adalah perpindahan yang dilakukan dibagi dengan waktu yang diperlukan, yaitu 1 meter per 10 detik. Dengan kata lain, kecepatan adalah besarnya jarak yang ditempuh per satuan waktu dan ini sangat penting untuk dipahami karena akan sering digunakan dalam pembahasan kinematika selanjutnya. Sekian penjelasan singkat mengenai kecepatan. Mari kita lanjutkan ke slide berikutnya untuk mempelajari konsep kinematika lainnya. Terima kasih..

Scene 12 (16m 26s)

[Audio] Selamat datang para mahasiswa dan mahasiswi yang saya hormati. Saya, Dr Anang Suryana, merupakan seorang dosen di Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Pada slide nomor 12 dari presentasi kita hari ini yang berjudul "Sesi-2 kinematika", kita akan membahas contoh yang ketiga. Dalam contoh ini, terdapat seorang pelari yang menempuh jarak 100 meter dalam waktu 10 detik di lintasan lurus. Setelah itu, pelari tersebut berbalik dan berlari sejauh 50 meter kembali ke titik awal selama 20 detik. Pertanyaannya adalah, berapakah kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata yang diperoleh untuk seluruh perjalanannya? Untuk menghitung kelajuan rata-rata, kita dapat menggunakan rumus yang sama seperti sebelumnya, yaitu jarak dibagi dengan waktu. Dalam kasus ini, jarak yang ditempuh adalah 100 meter plus 50 meter = 150 meter. Sedangkan, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh lintasan tersebut adalah 10 detik plus 20 detik = 30 detik. Dengan demikian, kelajuan rata-rata pelari tersebut adalah 150 meter per 30 detik, atau 5 meter per detik. Sedangkan untuk menghitung kecepatan rata-rata, kita menggunakan rumus yang berbeda, yaitu total perpindahan dibagi dengan total waktu. Dalam contoh ini, total perpindahan adalah 150 meter, sedangkan total waktu yang dibutuhkan adalah 10 detik plus 20 detik = 30 detik. Oleh karena itu, kecepatan rata-rata pelari tersebut adalah 150 meter per 30 detik, atau 5 meter per detik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata pelari tersebut adalah 5 meter per detik. Hal ini berlaku untuk seluruh perjalanannya, baik saat berlari maupun saat berjoging. Demikianlah penjelasan dari saya. Terima kasih telah mengikuti slide nomor 12 dari presentasi kita hari ini. Sampai jumpa di slide berikutnya!.

Scene 13 (18m 43s)

[Audio] Para siswa dan siswi yang terhormat, selamat datang kembali pada sesi ke-2 dari presentasi kami yang berjudul "KINEMATIKA". Saya, Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Nusa Putra, akan membahas materi yang sangat penting, yaitu G-E-R-A-K lurus beraturan atau yang sering disingkat G-L-B--. Apa itu GLB? G-L-B adalah gerak yang dilakukan oleh sebuah benda dengan lintasan yang lurus dan kecepatan yang konstan. Rumus yang sering digunakan untuk menghitung jarak yang ditempuh adalah s = v t, di mana s adalah jarak, v adalah kecepatan, dan t adalah waktu. Namun, pertanyaannya adalah, apakah benda yang jatuh bebas merupakan GLB? Mungkin beberapa dari kalian sudah menebak bahwa jawabannya adalah tidak. Mengapa? Karena saat benda jatuh, kecepatannya terus bertambah sehingga tidak lagi konstan seperti yang terjadi pada G-L-B--. Oleh karena itu, jangan sampai tertipu jika ada pertanyaan mengenai benda jatuh bebas dan G-L-B--. Tetap fokus dan pahami konsep G-L-B dengan baik agar dapat berhasil dalam belajar kinematika. Demikianlah pembahasan singkat mengenai G-L-B pada sesi ini. Jika ada yang masih kurang jelas, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada saya atau rekan-rekan lainnya. Mari sama-sama belajar dan semoga presentasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatian kalian. Sampai jumpa pada sesi berikutnya! Terima kasih..

Scene 14 (20m 27s)

FORMULASI GLB.

Scene 15 (20m 33s)

[Audio] Here we are on slide 15 of Sesi-2: Kinetika. Today we will be discussing the kinematics of motion. We will be using a table with the following data: Waktu (s) 0 1 1 3 4 5 Posisi (m) 2 5 8 11 14 17. We will be calculating the position of an object over time using kinematics equations. We will also be calculating the velocity of an object using the kinematic equation x = 9 meters t = 3 seconds This equation tells us that the velocity of the object changes by 9 meters per second every second. We will also be discussing the kinematics of motion and how it relates to the position and velocity of an object over time..

Scene 16 (21m 16s)

[Audio] Sesi-2 kinematika. Selamat datang di sesi-2 kinematika, pada slide nomor 16 dari presentasi ini. Dalam sesi ini, kita akan membahas tentang perpindahan dan kecepatan pada gerak lurus. Saya, Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si. dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Nusa Putra akan menjadi narasumber pada sesi ini. Kita dapat melihat pada slide nomor 16 sebuah tabel yang menunjukkan waktu dan kecepatan. Waktu ditulis dalam satuan detik dan kecepatan dalam satuan meter per detik. Tabel ini menunjukkan bahwa pada setiap detik, kecepatan tetap 3 meter per detik. Ini menunjukkan bahwa gerak yang kita amati adalah gerak lurus beraturan, dimana kecepatan tidak berubah dari waktu ke waktu. Namun, dalam sesi ini kita juga akan membahas tentang perpindahan. Perpindahan adalah jarak tempuh yang dilakukan oleh suatu benda dari titik awal ke titik akhir. Pada tabel tersebut, kita dapat menghitung perpindahan mulai dari t=1 detik hingga t=4 detik. Perpindahan dapat dihitung dengan cara mengurangi posisi akhir dengan posisi awal pada sumbu x Dari hal ini, didapatkan hasil perpindahan sebesar 9 meter. Untuk lebih memahami konsep perpindahan dan kecepatan pada gerak lurus, mari kita lihat kurva v vs t pada slide nomor 17. Pada kurva ini, garis lurus menunjukkan bahwa kecepatan tidak berubah dari waktu ke waktu, sedangkan luas di bawah kurva menunjukkan perpindahan. Dalam contoh kita, luas di bawah kurva dari t=1 detik hingga t=4 detik adalah 9 meter. Dengan memahami konsep perpindahan dan kecepatan ini, kita dapat memprediksi posisi dan kecepatan suatu benda pada waktu selanjutnya. Hal ini sangat penting dalam penerapan konsep kinematika dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang teknik. Kita telah mencapai akhir dari sesi ini, pada slide nomor 18 akan kita bahas tentang hubungan antara perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Terima kasih telah mengikuti sesi ini, saya berharap penjelasan yang telah diberikan dapat membantu pemahaman anda tentang kinematika. Terima kasih..

Scene 17 (23m 45s)

[Audio] "Salam sejahtera kepada hadirin yang saya hormati. Kali ini, kita akan membahas tentang kinematika, yang merupakan asas dalam ilmu fizik. Pada slide ke-17 ini, kita akan membincangkan tentang gerak lurus berubah beraturan (G-L-B--). Mari kita lihat jadual data pada slide ini. Jadual ini menunjukkan hubungan antara masa dan kedudukan dalam G-L-B--. Apabila masa meningkat, kedudukan juga bertambah secara teratur. Ini menunjukkan bahawa G-L-B mempunyai pemercepatan yang tetap. Pada bahagian pertama jadual ini, dari masa t=0 hingga t=2, kita akan melihat gerak dari permulaan hingga 2 saat. Pada masa ini, kedudukan meningkat sebanyak 4 meter. Manakala pada bahagian kedua, dari masa t=2 hingga t=4, terdapat peningkatan kedudukan sebanyak 8 meter. Ini menunjukkan bahawa kelajuan dalam G-L-B juga tetap. Seterusnya, pada bahagian akhir jadual ini, dari masa t=4 hingga t=6, kita akan melihat gerak daripada 4 meter hingga 8 meter. Dengan itu, dapat disimpulkan bahawa pada masa ini, kedudukan meningkat sebanyak 8 meter dalam masa 2 saat. Akhir sekali, mari kita lihat kelajuan purata dalam masa t=0 hingga t=5. Daripada data yang ada, kita boleh mengira bahawa kelajuan purata dalam tempoh ini adalah 2 meter setiap saat. Dengan itu, kita dapat memahami bahawa G-L-B mempunyai kelajuan dan pemercepatan yang tetap, serta bergerak dengan pola yang teratur dan dapat dihitung secara matematik. Itulah penjelasan tentang G-L-B pada slide ke-17 ini. Teruskan semangat dan belajar untuk memahami asas-asas dalam ilmu fizik. Terima kasih atas perhatian. Salam sejahtera..

Scene 18 (25m 55s)

[Audio] Salam sejahtera para mahasiswa dan mahasiswi yang terhormat. Saya adalah Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si., seorang dosen dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Kali ini, kita akan membahas tentang kinematika dalam diskusi kita. Pada slide nomor 18, akan dibahas tentang rangkaian gerak lurus beraturan, atau yang sering disebut sebagai G-L-B--. Dalam slide tersebut, terdapat tabel yang berisi data-data mengenai selang waktu dan kecepatan yang diukur dalam satuan meter per detik. Jika diperhatikan, ada tiga selang waktu yang tercatat, yaitu 0 hingga 2 detik, 2 hingga 4 detik, dan 4 hingga 6 detik. Kecepatan yang tercatat dalam selang waktu tersebut adalah 3 m/s, 2 m/s, dan 4 m/s. Namun, apa kaitannya antara kecepatan dan perpindahan dalam selang waktu tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rumus yang tertera di bawah tabel. Di dalam rumus tersebut, terdapat variabel v yang merupakan kecepatan dan selang waktu yang ditulis sebagai t Dengan perhitungan yang tepat, hasilnya akan menunjukkan bahwa perpindahan dalam selang waktu 0 hingga 6 detik adalah luas area di bawah kurva yang terbentuk dari data tersebut. Dengan demikian, disimpulkan bahwa rangkaian G-L-B sangatlah penting untuk melihat keterkaitan antara kecepatan dan perpindahan dalam suatu gerak. Hal ini juga dapat diterapkan dalam banyak situasi dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita lanjutkan ke slide selanjutnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang rangkaian G-L-B--. Terima kasih. Sampai jumpa pada sesi berikutnya..

Scene 19 (27m 46s)

[Audio] Selamat datang di sesi kedua kinematika. Saya Ir. Anang Suryana dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Pada slide ke-19, kita akan membahas tentang percepatan. Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam waktu tertentu, atau dapat diartikan sebagai laju kecepatan. Dengan analogi, kita dapat melihat hubungan antara percepatan dan waktu seperti hubungan antara kecepatan dan waktu. Namun, tidak semua percepatan selalu bergerak maju. Ada juga perlambatan yang merupakan percepatan namun bergerak ke arah yang berlawanan dengan kecepatan. Jadi, jangan bingung jika ada kata "perlambatan" dalam materi ini. Untuk menghitung percepatan rata-rata, kita dapat menggunakan rumus yang sama dengan kecepatan, yaitu jarak dibagi oleh waktu. Namun, penting untuk diingat bahwa untuk menghitung percepatan, kita harus mengetahui perubahan kecepatan dan waktu yang digunakan. Itulah penjelasan singkat tentang percepatan. Mari lanjutkan ke slide berikutnya untuk memahami konsep yang lebih mendalam..

Scene 20 (28m 59s)

[Audio] Dengan tersisa 7 slide lagi, mari kita lanjutkan presentasi kita dengan materi yang berfokus pada gerak lurus berubah beraturan (G-L-B-B-). Sebelumnya, kita telah mempelajari tentang gerak lurus dengan kecepatan konstan, tetapi sekarang kita akan mempelajari gerak yang berubah dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kita sering melihat benda-benda yang bergerak dengan kecepatan yang semakin cepat atau lambat, terutama pada benda yang berada dalam pengaruh gaya gravitasi seperti benda yang jatuh bebas atau saat kita melempar benda ke atas atau ke bawah. Gerak ini disebut G-L-B-B dan sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, untuk memahami G-L-B-B lebih dalam, kita harus mengetahui konsep-konsep dasar yang ada di dalamnya. Pertama, adalah kecepatan awal yang dimiliki benda sebelum mengalami perubahan kecepatan. Selanjutnya, adalah kecepatan akhir yang dimiliki benda setelah mengalami perubahan kecepatan. Dan yang terakhir, adalah percepatan yang menyatakan seberapa cepat kecepatan benda berubah. Dalam G-L-B-B-, percepatan cenderung tetap meskipun kecepatan benda mengalami perubahan. Maka persamaan yang digunakan untuk menghitung G-L-B-B adalah v = v0 plus at, dengan v sebagai kecepatan akhir, v0 sebagai kecepatan awal, a sebagai percepatan, dan t sebagai waktu. Dengan memahami konsep-konsep dasar tersebut, kita dapat membuat grafik gerak G-L-B-B yang berupa garis lurus dengan kemiringan yang menunjukkan besarnya kecepatan dan percepatan benda tersebut. Pemahaman tentang G-L-B-B akan membantu kita untuk memprediksi gerak benda yang mengalami perubahan kecepatan, yang penting dalam bidang seperti teknik elektro yang menjadi fokus studi kita di Universitas Nusa Putra. Mari kita pelajari G-L-B-B dengan sungguh-sungguh agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan bidang studi kita. Terima kasih dan lanjut pada slide berikutnya untuk melanjutkan pembahasan materi yang menarik ini..

Scene 21 (31m 10s)

[Audio] "Selamat datang kembali di sesi kedua kita tentang kinematika. Saya Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si., seorang dosen mata kuliah Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Saat ini, kita berada di slide nomor 21 dari total 27 slide yang akan kita bahas hari ini. Pada slide ini, kita akan membahas tentang kurva kecepatan vs waktu untuk gerak lurus berubah beraturan atau yang biasa disebut G-L-B-B-. Seperti yang terlihat pada tabel di slide ini, terdapat data waktu dan kecepatan untuk gerak tersebut. Mari kita perhatikan kurva yang terbentuk dari data tersebut. Dari interval waktu t=1 hingga t=4, kita dapat melihat bahwa kecepatan meningkat dari 5 m/s menjadi 14 m/s, dengan perbedaan kecepatan sebesar 9 m/s dalam waktu 3 detik. Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa kemiringan kurva menunjukkan besarnya perubahan kecepatan dalam interval waktu tertentu. Semakin besar kemiringan kurva, semakin besar pula perubahan kecepatan yang terjadi. Terima kasih telah memperhatikan penjelasan mengenai kurva v vs t untuk G-L-B-B-. Mari kita lanjutkan ke slide berikutnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang konsep kinematika. Terima kasih..

Scene 22 (32m 37s)

[Audio] One way to do this is by calculating the area under the curve on the velocity versus time graph. So, if we look at the graph, we can calculate the area of the triangle formed by the velocity and time at each interval and add the results. The final result will be the total distance traveled by the object during those 5 seconds. Therefore, we can obtain valuable information to review uniformly accelerated motion and measure the distance traveled by the object. Thank you for your attention and let us continue this presentation with enthusiasm and precision. Thank you..

Scene 23 (33m 11s)

[Audio] Selamat datang kembali di sesi-2 kita tentang Kinematika. Saya adalah Ir. Anang Suryana dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang formulasi gerak lurus berubah beraturan pada slide nomor 23 dari total 27 slide yang ada. Pada slide ini, terdapat sebuah tabel yang berisi data waktu, kecepatan awal, dan kecepatan pada titik waktu tertentu. Tabel ini menunjukkan hubungan antara waktu dan kecepatan pada gerak lurus berubah beraturan. Seperti yang telah diketahui, gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang kecepatannya berubah secara konstan, sehingga menghasilkan percepatan yang juga konstan. Dengan mengacu pada data yang ada pada tabel, kita dapat menghitung perubahan kecepatan (Δv) menggunakan rumus vt-v0 dan menghitung kecepatan pada titik waktu yang ditentukan (t). Dengan demikian, pemahaman tentang formulasi gerak lurus berubah beraturan sangat penting dalam mempelajari kinematika. Mari kita terus belajar bersama untuk dapat memahami konsep ini dengan baik. Sampai jumpa di slide berikutnya!.

Scene 24 (34m 29s)

[Audio] Para pembaca yang terhormat, pada slide ke 24 dari presentasi kami hari ini, kami akan membahas tentang gerak lurus berubah beraturan. Kita akan melihat sebuah pertanyaan, yaitu jika x adalah perpindahan benda, v adalah kecepatan gerak, a adalah percepatan gerak, dan t adalah waktu, maka di antara grafik-grafik berikut yang menunjukkan gerak lurus berubah beraturan adalah: t t t t t A B C D E x v a a v Seperti yang kita ketahui, gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang memiliki perubahan kecepatan yang tetap setiap satuan waktu. Dari grafik yang ditunjukkan di slide ini, kita dapat melihat bahwa grafik yang menunjukkan gerak lurus berubah beraturan adalah grafik B dan D Mengapa demikian? Grafik B menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu meningkat secara konstan setiap satuan waktu, sedangkan grafik D menunjukkan bahwa benda selalu memiliki kecepatan yang sama pada setiap satuan waktu. Kedua grafik ini menunjukkan sifat dari gerak lurus berubah beraturan yang stabil dan teratur. Dengan mengetahui grafik yang menunjukkan gerak lurus berubah beraturan, kita dapat lebih memahami konsep dasar kinematika. Oleh karena itu, setelah mengikuti presentasi ini, diharapkan kita dapat lebih memahami dan menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang studi kita. Terima kasih telah mengikuti presentasi ini, semoga penjelasan singkat pada slide ke 24 ini dapat membantu kita untuk lebih memahami mengenai gerak lurus berubah beraturan. Sampai jumpa di slide selanjutnya. Sekian dan terima kasih. Salam, Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si. dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Nusa Putra..

Scene 25 (36m 23s)

[Audio] "Para siswa, selamat pagi! Selamat datang kembali di sesi kedua kinematika. Saya adalah Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si. dari Program Studi Teknik Elektro di Universitas Nusa Putra. Kita akan melanjutkan ke contoh kelima dari kinematika. Contoh ini akan membantu kita memahami tentang kecepatan dan jarak yang ditempuh oleh sebuah benda yang jatuh. Pada contoh ini, kita memiliki sebuah batu yang dijatuhkan dari mulut sebuah sumur. Informasi yang kita terima adalah, dua detik kemudian, terdengar suara batu tersebut menyentuh permukaan air sumur. Pertanyaannya adalah, berapa kedalaman dari permukaan air sumur tersebut? Kita akan menggunakan persamaan kecepatan secara vertikal yang telah dipelajari sebelumnya untuk menjawab pertanyaan ini. Ingat, persamaan tersebut adalah v = u plus at. Kita sudah mengetahui bahwa batu tersebut dijatuhkan dari keadaan diam, jadi kecepatan awalnya adalah 0. Kemudian, waktu yang ditempuh oleh batu adalah dua detik. Dengan memasukkan nilai tersebut ke dalam persamaan, kita akan mendapatkan v = 2a. Selanjutnya, kita perlu mengetahui nilai percepatan (a). Kita dapat menggunakan persamaan kedua dari gerak lurus beraturan, yaitu s = ut plus ½ at^2. Dalam kasus ini, kita ingin mencari kedalaman (s), jadi kita akan menggunakan nilai waktu yang sudah diketahui (2 detik) dan nilai kecepatan akhir yang sudah dihitung tadi (v = 2a). Dengan demikian, kita akan mendapatkan persamaan s = 0(2) plus ½ a(2)^2 = ½ a(4) = 2a. Kita dapat menyamakan persamaan pertama (v = 2a) dengan persamaan kedua (s = 2a) dan mendapatkan nilai a = 1 m/s^2. Sekarang, kita dapat menghitung nilai kedalaman permukaan air sumur dengan menggunakan persamaan s = ut plus ½ at^2. Dengan mengetahui nilai waktu (2 detik) dan percepatan (1 m/s^2), nilai kedalaman permukaan air sumur adalah 2 meter. Jadi, kesimpulannya, jika sebuah batu dijatuhkan dari mulut sebuah sumur dan dalam 2 detik terdengar suara batu tersebut menyentuh permukaan air sumur, maka kedalaman permukaan air sumur tersebut adalah 2 meter. Ini adalah penjelasan dari contoh kelima. Mari kita lanjutkan ke contoh terakhir sebelum sesi ini berakhir. Terima kasih telah memperhatikan. Sampai jumpa di sesi berikutnya!.

Scene 26 (39m 22s)

[Audio] Selamat datang kembali di sesi kedua tentang kinematika. Pada slide ke-26, kita akan membahas contoh soal mengenai batu yang dijatuhkan dari ketinggian 20 m dari permukaan tanah. Pertanyaan yang ingin kita jawab adalah berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai permukaan tanah dan berapa kecepatan batu saat menyentuh permukaan tanah. Mari kita lihat penyelesaiannya. Pertama, kita harus mengetahui bahwa contoh ini termasuk dalam gerak jatuh bebas yang merupakan salah satu konsep dalam kinematika. Dengan menggunakan rumus jarak jatuh bebas, yaitu h = 1/2 x g x t^2, kita dapat menghitung waktu yang diperlukan. Jarak batu dari permukaan tanah adalah 20 m, percepatan gravitasi bumi (g) adalah 9,8 m/s^2, dan waktu yang dicari adalah t Dengan mengganti nilai yang sudah diketahui, yaitu h = 20 m dan g = 9,8 m/s^2, kita dapatkan t = √(2 x h/g). Jadi, waktu yang diperlukan untuk batu mencapai permukaan tanah adalah sekitar 2,02 detik. Selanjutnya, untuk mengetahui kecepatan batu saat menyentuh permukaan tanah, kita dapat menggunakan rumus kecepatan pada gerak jatuh bebas, yaitu v = g x t Kita sudah mengetahui nilai g dan t, sehingga kecepatan batu saat menyentuh tanah adalah sekitar 19,6 m/s. Dengan mengetahui waktu yang diperlukan dan kecepatan batu saat menyentuh permukaan tanah, kita dapat lebih memahami konsep kinematika dalam gerak jatuh bebas. Jangan ragu untuk mencoba soal-soal lainnya untuk lebih memperdalam pemahaman kita. Ini merupakan contoh soal pada slide ke-26 ini. Mari kita lanjutkan ke slide terakhir untuk menyelesaikan sesi ini. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. Sampai jumpa di sesi berikutnya. Terima kasih..

Scene 27 (41m 29s)

[Audio] Salam sejahtera kepada semua peserta kuliah. Kami telah mencapai slide terakhir dari presentasi kami yang berjudul 'Sesi-2 kinematika' yang disampaikan oleh Ir. Anang Suryana, S.Pd., M.Si. dari Program Studi Teknik Elektro Universitas Nusa Putra. Pada slide ini, kami akan membahas tentang formulasi kinematika untuk G-L-B dan G-L-B-B yang dapat diperluas untuk gerak lurus tak beraturan menggunakan kalkulus diferensial dan integral. Selain itu, formulasi ini juga dapat diperluas untuk gerak dalam dua dimensi dan tiga dimensi. Kami juga ingin mengingatkan kepada seluruh peserta untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan dan dikumpulkan minggu depan sebelum kuliah dimulai. Tugas ini harus dikerjakan dalam kelompok yang sudah disepakati sebelumnya. Pada pertemuan selanjutnya, kami akan membahas soal-soal tugas kinematika dan dilanjutkan dengan pembahasan dinamika. Untuk itu, kami mengharapkan peserta dapat mempersiapkan diri dengan membaca terlebih dahulu topik dinamika pada buku-buku teks yang tersedia, seperti buku S-M-A yang dimiliki. Selain itu, kami juga ingin mengingatkan untuk mengenal istilah-istilah yang sering digunakan dalam topik dinamika, seperti dinamika, hukum-hukum Newton, massa, berat, percepatan, dan gaya. Dengan demikian, kami berakhir pada akhir presentasi kami. Kami berharap materi yang telah disampaikan dapat bermanfaat bagi seluruh peserta. Terima kasih atas perhatian dan kerja sama yang telah diberikan selama kuliah ini. Terima kasih..