Lingkup pembahasan / mata ajar

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

Lingkup pembahasan / mata ajar. 1. PEMELIHARAAN LUBE OIL SYSTEM 2. MECHANICAL HIDRAULIC CONTROL SYSTEM 3. GLAND STEAM SYSTEM 4. PEMELIHARAAN CONDENSATE SYSTEM 5. PEMELIHARAAN FEEDWATER SYSTEM 6. PEMELIHARAAN CCCW SYSTEM 7. PEMELIHARAAN OCCCW SYSTEM.

Scene 2 (13s)

Lube oil system. Sebuah mesin yang berputar umumnya didesain dengan toleransi yang kecil pada setiap bidang kontak nya, yang mana memerlukan sistem pelumasan yang bekerja dengan temperature, tekanan, kuantitas dan kualitas yang memenuhi syarat. Pelumas tersebut digunakan untuk melumasi bearing dan bagian lainnya pada peralatan berputar tersebut. Sistem minyak pelumas berfungsi untuk menyuplai suplai pelumas menuju bearing, pelumas make-up ke sistem peralatan, dan mengontrol pelumas suplai ke unit dengan kontrol hidrolik mekanis (MHC)..

Scene 3 (36s)

Lube oil system. Secara garis besar lube oil system mempunyai beberapa fungsi diantaraya : Pelumasan, Untuk mengurangi gesekan antara poros dan bearing( journal bearing turbine, journal bearing compressor, journal bearing generator dan thrust bearing ; Pendinginan, Untuk mendinginkan panas yang di timbulkan akibat dari gesekan gesekan antara poros dan bearing( journal bearing turbine, journal bearing compressor, journal bearing generator dan thrust bearing; Menyuplai oil ke suction power oil system Menyuplai oil ke suction jacking oil system..

Scene 4 (57s)

Lube oil system. 4. [image] NERATOR 60.12 539.1 3022 254 RPM 50.40 Kpa PRessuRE Hz PSL VACI_JLJM.

Scene 5 (1m 5s)

2. BAGIAN UTAMA LUBE OIL SYSTEM.

Scene 6 (1m 12s)

Bagian utama lube oil system. Main oil tank Main oil pump Pendingin pelumas Penyaring pengotor Valve Vapor extractor fan.

Scene 7 (1m 24s)

Main oil tank. 7. [image] (see 4-5) Sucton POe. Main Oil Pwnp Drain Distributor Exhaust Plan View (see F•lre 4-3) Front View (see F•Jre 4-4) Presstre Pipe , Main Oil Pump Oil Tank View (see 4-2) Od Pimt.

Scene 8 (1m 40s)

Main oil tank. Tangki minyak pelumas utama adalah titik fokus untuk seluruh sistem minyak pelumas. Sebagian besar peralatan sistem minyak pelumas, seperti pompa, pendingin dan katup primer, terletak di atau di sekitar tangki. Tangki terletak jauh di bawah generator turbin utama untuk memungkinkan pelumas kembali mengalir ke tangki dengan gravitasi. Tangki minyak pelumas utama biasanya terbuat dari baja karbon. Tangki dimaksudkan untuk menampung pelumas yang memadai untuk mendukung operasi rutin. Selain itu harus cukup besar untuk menampung semua pelumas yang mengalir kembali setelah shutdown peralatan. Tangki pelumas utama untuk generator turbin besar sering kali memiliki kisaran 15.000–25.000 liter minyak pelumas..

Scene 9 (2m 8s)

Main oil pump. 9. oe.AA 2.SS Maie.

Scene 10 (2m 15s)

Main oil pump. Main Oil Pump merupakan pompa penyuplai minyak pelumas utama dalam lube oil system dan berfungsi memompa minyak pelumas ke lube oil distribusi yang digunakan untuk pelumasan dan pendinginan bearing-bearing turbin serta menyuplai oil ke suction power oil system dan jacking oil system..

Scene 11 (2m 30s)

Pendingin pelumas. 11. [image].

Scene 12 (2m 37s)

Pendingin pelumas. Pendingin pelumas disediakan untuk menurunkan panas dari pelumas dan terletak di keluaran pompa pelumas sehingga minyak pelumas didinginkan sebelum didistribusikan ke bearing. Biasanya dua pendingin pelumas dengan kapasitas operasi masing masing 100% dipasang secara paralel sehingga satu dapat berfungsi sebagai cadangan jika pendingin operasi mengalami kebocoran atau menjadi kotor. Frekuensi pembersihan pendingin sisi pelumas tergantung pada jumlah oksidasi yang dialami oleh minyak pelumas..

Scene 13 (2m 56s)

Pendingin pelumas. Macam Macam Tipe Pendingin Pelumas : Shell-and-Tube U-Tube Coolers Plate Cooler.

Scene 14 (3m 5s)

Pendingin pelumas. Shell-and-Tube U-Tube Coolers Pendingin minyak pelumas pipa-U biasanya hanya direkomendasikan untuk digunakan dengan kadar air yang relatif murni (misalnya, air sumur atau kondensat). Kedua ujung pipa dapat diakses dari salah satu ujung pendingin, yang cenderung membuatnya sedikit lebih mudah untuk mengakses pipa untuk ditancapkan. Namun, desain pipa-U ketika digunakan dengan sistem pendingin air-mentah cenderung untuk menjebak sedimen dan puing-puing di tikungan, dan sedimen sangat sulit untuk menyiram, mengalirkan, atau membersihkan. Desain pipa-U juga cenderung mengkonsentrasikan bahan organik dan zat penambah stres di tikungan bila digunakan dengan air mentah, membuatnya lebih rentan terhadap serangan korosi..

Scene 15 (3m 33s)

Pendingin pelumas. Plate Cooler Untuk level yang lebih rendah, pendingin tipe plate digunakan. Penukar panas tipe plate menggunakan pelat untuk memisahkan minyak pelumas panas dan air pendingin. Aliran bergantian antara pelat, dengan air pendingin di satu sisi dan pelumas di sisi lain dalam pengaturan bolak-balik dan arah berlawanan arah.

Scene 16 (3m 50s)

Penyaring pengotor. Sistem filtrasi menghilangkan partikel di dalam minyak pelumas, sedangkan purifier tidak hanya menghilangkan partikel tetapi juga air. Biasanya sistem ini dipasang dalam mode bypass di mana minyak pelumas mengalir dari reservoir, melalui kondisioner, dan langsung kembali ke reservoir. Berbagai jenis kondisioner digunakan, termasuk filter partikulat, sentrifugal minyak pelumas, ruang pengendapan, tangki dehidrasi vakum, dan kartrid koalesensi..

Scene 17 (4m 9s)

Vapor extractor fan. Vapour extractor fan terdiri dari dua buah exhaust fan yang dilengkapi dengan separator dan AdjusTabel Venting Flap Valve. Pola operasi dari vapour extractor fan adalah satu beroperasi dan yang satu standby. Vapour extractor ini berfungsi untuk membuang udara panas dari dalam tanki menuju ke atmosfer dan juga untuk membuat vakum pada lube oil tank. Vapour extractor fan membuang udara panas dari dalam minyak pelumas tank ke atmosfer, sebelum keluar ke atmosfer udara panas tersebut akan melewati separator yang akan memisahkan antara udara panas dan lube oil minyak pelumas, setelah melewati separator, udara panas akan di lepas ke atmosfer sedangkan minyak pelumas akan kembali ke tanki..

Scene 18 (4m 38s)

Vapor extractor fan. 18. VAPOUR EXHAUST FAN CENTRIFUGAL FAN M.O.T I EXHAUST II PIPE DRIP OIL LINE.

Scene 19 (4m 46s)

Sistem perpipaan. Sistem minyak pelumas generator turbin dirancang untuk memberikan fleksibilitas yang memadai untuk perpipaan interkoneksi antara tangki utama dan generator turbin dan housing bearing. Ini penting untuk menjaga integritas mekanik sistem perpipaan..

Scene 20 (4m 59s)

Sistem perpipaan. Pertimbangan utama dalam desain sistem perpipaan yang sangat direkayasa ini adalah: Integritas mekanik Fleksibilitas Komponen turbin panas Perpipaan uap panas Generator hubungan tegangan tinggi (area bus duct) Penahanan hidrogen pada antarmuka ujung generator.

Scene 21 (5m 12s)

Instrumentasi. Instrumen biasanya disediakan secara lokal sebagai alat bantu operator, tetapi jarang digunakan sebagai sarana utama kontrol sistem. Instrumen kontrol sistem dianggap sebagai perangkat apa pun yang menyediakan input sinyal jarak jauh untuk pemantauan dan tindakan operator. Input instrumen yang sama ini sering digunakan untuk menyediakan beberapa level kontrol otomatis melalui sistem kontrol terintegrasi (misalnya, pengendali logika yang dapat diprogram [PLC] dan DCS)..

Scene 22 (5m 31s)

Instrumentasi lokal. Pengukur Level Lokal Pengukur Tekanan Lokal.

Scene 23 (5m 39s)

Screen dan strainer. Screen atau strainer disediakan di jalur pembuangan kembali ke tangki penampungan. Strainer atau strainer ini menghilangkan partikel dan serpihan dari pelumas drain sebelum mencapai bak penampung untuk menghindari penyumbat strainer hisap pompa. Oleh karena itu, screen pengembalian pelumas (drain-back) yang mudah diakses dapat dilepas untuk dibersihkan sedangkan strainer hisap pompa tidak mudah diakses..

Scene 24 (5m 57s)

Emergency oil pump. Emergency oil pump adalah pompa centrifugal dengan menggunakan motor DC yang dipasang di tangki lube oil. Emergency oil pump memperoleh tegangan DC dari battery atau UPS (Uninterupted Power Supply), Emergency oil system berfungsi mensupply lube oil dalam keadaan darurat, seperti saat unit black out, maka supply tegangan AC tidak ada dan unit masih membutuhkan untuk run down time, dan digunakan syarat release start up gas turbine atau pada kondisi tertentu saat tekanan main lube oil pump turun dibawah preset yang diijinkan..

Scene 25 (6m 21s)

3. PEMELIHARAAN LUBE OIL SYSTEM.

Scene 26 (6m 27s)

Pemeliharaan Prediktif. Analisis minyak pelumas Pemantauan temperatur Pemantauan getaran peralatan Inspeksi visual.

Scene 27 (6m 35s)

Masalah cooler pelumas. Sisi Minyak pelumas Evaluasi berkala harus dilakukan. Kondisi ini, jika ditemukan, menunjukkan bahwa pembersihan dan inspeksi rutin harus dilakukan: Temperatur minyak pelumas semakin tinggi dan aliran air pendingin yang berlebihan diperlukan, bahkan setelah pembersihan tube sisi air. Peningkatan penurunan tekanan sisi minyak pelumas. Pertumbuhan biologis dalam sistem minyak pelumas. Sisi air Pembersihan tube, inspeksi, dan penyumbatan atau penggantian mungkin diperlukan tergantung pada apakah konfigurasi tube adalah satu laluan atau tube-U..

Scene 28 (6m 58s)

PEMELIHARAAN CONTROL OIL SYSTEM.

Scene 29 (7m 4s)

1. GAMBARAN UMUM CONTROL OIL SYSTEM.

Scene 30 (7m 11s)

Control oil system. Turbin pada pembangkit listrik dirancang sebagai turbin uap multi-stage. Desain uap masuk turbin uap tersebut dapat berupa single inlet atau dual inlet tergantung pada ukuran dari pembangkit tersebut. Uap tekanan tinggi (HP) dikendalikan masuk ke dalam turbin dengan katup pengontrol uap, dan posisi katup uap dikontrol melalui sistem governor. Sistem MHC menggerakkan silinder hidrolik dan kontrol valve, dengan mengendalikan posisi katup pilot. Katup pilot berfungsi mengatur aliran pelumas ke silinder hidrolik. Katup pilot digerakkan (umumnya ke atas untuk membuka katup uap) untuk mengekspos saluran yang terhubung ke satu sisi silinder hidrolik. Bagian ini memasok tekanan sistem ke silinder hidrolik melalui katup pilot..

Scene 31 (7m 40s)

Control oil system. Tujuan utama sistem kontrol oli pada pembangkit diantaranya : Kontrol kecepatan Proteksi overspeed Proteksi dasar dan monitoring operasi.

Scene 32 (7m 49s)

2. BAGIAN UTAMA CONTROL OIL SYSTEM.

Scene 33 (7m 56s)

Kontrol Indikator. Kontrol yang ditempatkan di depan turbin terdiri dari pengukur dan indikator untuk pengoperasian unit. Ini terdiri dari pengukur untuk tekanan saluran masuk uap, tekanan gas buang, tekanan pelumas, dan kecepatan operasi turbin minimum. Sistem MHC dipasang di salah satu ujung turbin. Sebagai bagian dari sistem kontrol, lever emergency trip tersedia untuk memungkinkan akses mudah selama keadaan darurat. Emergecy stop remot yang dipasang jarak jauh juga dipasang di sekitar turbin untuk memungkinkan trip jarak jauh tanpa membahayakan personel. Komponen individual seperti bearing, pendingin pelumas, pompa pelumas, inlet uap, dan casing gas buang memiliki indikator temperatur dan tekanan yang dipasang secara lokal untuk memantau kinerja sistem..

Scene 34 (8m 26s)

Lever – Link – Connecting Joint. Lever menyediakan koneksi mekanis antara elemen kontrol dalam sistem MHC. Lever adalah elemen penting dalam sistem karena mereka menyediakan komponen komputasi dalam algoritma kontrol..

Scene 35 (8m 50s)

Governor Valve. Turbin uap sebagai penggerak generator harus dapat dikendalikan pada putaran yang konstan walaupun beban generator berubah-ubah. Putaran turbin yang berubah-ubah akan menghasilkan frekuensi listrik dari generator bervariasi. Padahal salah satu indikator kualitas energi listrik adalah frekuensi yang stabil. Untuk menjaga agar putaran turbin selalu konstan, maka digunakan suatu alat pengatur putaran yang disebut ’governor valve’ (GV). Governor valve berfungsi untuk mengatur jumlah masuk turbin. Apabila turbin bekerja pada tekanan dan temperatur yang konstan, maka jumlah uap masuk turbin sebanding dengan daya listrik yang dihasilkan generator..

Scene 36 (9m 15s)

Sistem minyak pelumas. Sistem hidrolik dan sistem minyak pelumas terdiri dari tangki penyimpanan pelumas (reservoir), dua pompa yang digerakkan motor dan pompa yang digerakkan oleh poros untuk memasok pelumas ke sistem, dan pendingin pelumas serta filter untuk pendinginan dan pembersihan pelumas. Katup pengatur tekanan digunakan untuk mempertahankan tekanan yang dibutuhkan untuk kontrol turbin dan persyaratan pelumasan turbin..

Scene 37 (9m 33s)

Turning Gear. Turning gear digunakan untuk memutar turbin dengan kecepatan rendah, dan selesai saat turbin dimatikan untuk mencegah bending rotor. Turning gear dijalankan sebelum startup dan setelah shutdown. Menjalankan turning gear sebelum startup memastikan pelumasan bearing dan minimasi rotor bending. Turning gear juga harus dijalankan selama shutdown untuk memastikan cooldown rotor merata dan meminimalkan potensi kondisi rotor bending..

Scene 38 (9m 52s)

Instrumentasi. Pressure switch Solenoida Gauge Termokopel Limit Switches.

Scene 39 (10m 0s)

Filter Pelumas. Sistem pelumasan disusun dengan dua filter, yang memungkinkan servis filter sistem pelumas selama operasi. Indikasi tekanan diferensial muncul untuk memungkinkan penentuan kondisi filter. Filter pelumas ganda diatur dengan katup bypass yang memungkinkan satu sisi filter dibuka untuk pembersihan dan pemeliharaan saat turbin beroperasi..

Scene 40 (10m 15s)

Overspeed Governor. 40. [image] Uppe r Bugino liii.

Scene 41 (10m 22s)

3. PEMELIHARAAN CONTROL OIL SYSTEM.

Scene 42 (10m 29s)

Permasalahan yang sering terjadi pada sistem mechanical control hidrolik.

Scene 43 (10m 53s)

PENGETAHUAN TENTANG CONDENSATE SYSTEM. Generator 600 KW Boiler HP Heater-6 HP Heater-7 HP Heater-8 Deaerator LP Heater-a LP Heater-3 LP Heater-2 LP Heater-I IF. Turbin Demin R.F.T F.W.T Desal EVAP.

Scene 44 (11m 16s)

KONDENSER. VVater ot.ålet Flanged Tubesheet cover plate Water inlet To ejector vacuum system Hotwell • Condensate Tubesheet.

Scene 45 (11m 48s)

PEMELIHARAAN PREVENTIVE KONDENSER. INSPEKSI RUTIN.

Scene 46 (12m 14s)

KEMUNGKINAN GANGGUAN DAN TROUBLESHOOTING KONDENSER.

Scene 47 (12m 30s)

CONDENSATE EXTRACTION PUMP (CEP). I Ill kordercom.

Scene 48 (12m 47s)

PEMELIHARAAN PREVENTIVE POMPA CEP. INSPEKSI RUTIN Ukur vibrasi dan noise Cek temperatur bearing INSPEKSI PERIODIK Cek kondisi oli pelumas Cek kekencangan baut pondasi INSPEKSI OVERHAUL Lakukan pembersihan strainer pompa Lakukan penggantian bearing pompa. Periksa kebocoran Mechanic Seal Cek level oli pelumas Cek kebocoran pipa-pipa pendingin Cek alignment pompa Cek kondisi kopling pompa Lakukan re-alignment Flushing oli pelumas dan ganti dengan oli pelumas baru Periksa kondisi impeller, wearing, shaft, dan bearing. Lakukan pengukuran clearance impeller, wearing, dan housing bearing Ganti oli pelumas bearing Lakukan Run Out shaft pompa.

Scene 49 (13m 15s)

TERIMAKASIH SEMOGA MENJADI ILMU YANG BERMANFAAT.