[Virtual Presenter] Selamat pagi dan salam sejahtera kepada seluruh peserta yang hadir dalam pertemuan kali ini. Saya sebagai seorang pengajar di Perguruan Tinggi dengan senang hati akan membagikan informasi mengenai tema yang sangat penting dan menarik yaitu pembelajaran berdiferensiasi. Silahkan perhatikan slide pertama yang berisi foto-foto menarik dari Tangerine Newt dan Krishnam Moosaddee yang menggambarkan tentang keberagaman dan keunikan setiap individu dalam pembelajaran berdiferensiasi. Mari kita bersama-sama memahami prinsip ciri-ciri dan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi agar setiap siswa dapat mengalami pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan bakat minat dan kemampuan mereka. Terima kasih dan selamat menikmati presentasi ini..
[Audio] Selamat siang dan selamat datang di pembelajaran berdiferensiasi di satuan pendidikan tinggi. Saya adalah guru dari sesi ini dan pada slide ke-2 ini kita akan membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi. Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Pembelajaran berdiferensiasi adalah konsep yang mengakui hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan bakat minat dan juga kemampuannya. Dengan begitu setiap peserta didik dapat belajar dengan lebih maksimal dan sesuai dengan kebutuhannya. Prinsip ini juga diterapkan dalam pengembangan kurikulum yang beragam dan disesuaikan dengan satuan pendidikan potensi daerah dan juga peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran kita juga memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk mengeksplorasi prakarsa kreativitas dan juga kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologis mereka. Hal ini didukung oleh undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan PP No. 57 tahun 2021 yang menjadi landasan hukum bagi pembelajaran berdiferensiasi di Indonesia. Mari kita bersama-sama memahami konsep pembelajaran berdiferensiasi dan menerapkannya dalam pendidikan di satuan pendidikan tinggi. Terima kasih atas perhatiannya..
[Audio] Slide nomor tiga ini akan membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi. Ini adalah metode yang digunakan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta didik dengan cara yang berbeda. Dengan menggunakan metode ini peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka masing-masing. Hal ini membantu peserta didik merasa lebih termotivasi dan tidak merasa frustasi saat belajar. Menurut Breaux dan Magee (2010) Fox dan Hoffman (2011) serta Tomlinson (2017) metode ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengalaman belajar peserta didik. Gambar yang ditampilkan pada slide ini menunjukkan contoh pembelajaran berdiferensiasi yang menarik dan bervariasi seperti pada gambar buah-buahan yang berwarna-warni dan segar. Terima kasih kepada teman-teman yang telah membuat gambar ini dengan sangat kreatif dan menarik. Selanjutnya pada slide berikutnya akan dibahas lebih lanjut tentang metode pembelajaran berdiferensiasi..
[image] en elasan ciri- ir Bersifat proaktif Menekankan kualitas daripada kuantitas Berakar pada asesrnen Menyediakan berbagai penclekatan clalarn konten, proses pernbelajaran, proclttk yang dihasilkan, dan juga lingkungan belajar. Guru secara proaktif dari avval sudah ruengantisipasi kelas yang akan cliajarnya clengan ruerencanakan penlbelajaran untuk peserta diclik yang berbeda- beda. Jadi bukan rue nyesuaikan pe be la j a rannya clengan peserta did ik sebagai reaksi dari evaluasi tentang ketidakberhasilan pelajaran Dalarn pen•belajaran berdiferensiasi, kualitas dari togas lebil• disesuaikan clengan kebuttuhan peserta didik. Jadi bukan berarti anak yang pandai setelah selesai Inengerjakan tugasnya akan diberi lagi togas tanibahan yang sarua, ia diberikan togas lain yang dapat nmenan•bah keteranmpilannya. Guru selalut ruengases para peserta didik clengan berbagai cara untuk ngetahui keactaan set iap pernbelajaran sehingga berdasarkan hasil asestnen tersebut, guru dapat ruenyesuaikan pernbelajarannya dengan kebutuhan ruereka. Dalan• pembelajaran berdiferensiasi ada 4 unsur yang dapat disesuaikan dengan tingkat kesiapan peserta diclik dalarn nærupelajari Inateri, ruinat, clan gaya belajar ruereka. Ke erupat unsur yang disesuaikan adalah konten (apa yang dipelajari), proses (bagairnar•a Inerupelajarinya), proctuk (apa yang dihasilkan setelah lupelaiarinya), dan lingkungan belajar (iklirn belajarnya).
[Audio] Selamat datang pada pembelajaran berdiferensiasi. Pada slide nomor lima ini kita akan membahas tentang pembelajaran yang berfokus pada peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi memadukan antara metode pembelajaran individu dan klasikal. Tujuannya adalah untuk menciptakan pembelajaran yang hidup dan relevan bagi peserta didik. Tugas-tugas yang diberikan didasarkan pada tingkat pengetahuan awal peserta didik terhadap materi yang akan diajarkan sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individual peserta didik. Sebagai guru kita lebih banyak mengatur waktu ruang dan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik daripada hanya menyampaikan informasi. Kami memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar bersama-sama secara klasikal namun juga dapat belajar secara individu. Kami bekerja sama dengan peserta didik untuk menetapkan tujuan kelas maupun individu secara terus-menerus. Kami juga memonitor dan menyesuaikan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sumber: A-S-C-D 2011..
[Audio] Selamat datang kembali di pembelajaran berdiferensiasi. Pada slide ke-enam kita akan membahas tentang prinsip-prinsip penting yang harus diperhatikan dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Prinsip pertama adalah memahami bahwa setiap individu memiliki keunikan kemampuan dan kebutuhan yang berbeda. Dengan memahami ini kita dapat menyusun strategi pembelajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan setiap siswa. Prinsip kedua adalah fleksibilitas dalam metode dan materi pembelajaran. Kita tidak boleh terpaku pada satu metode atau materi saja tetapi harus terbuka untuk variasi yang dapat menarik perhatian siswa. Prinsip ketiga adalah penilaian yang beragam. Kita harus memahami bahwa setiap siswa memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda sehingga penilaian yang beragam dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan mereka. Prinsip terakhir adalah kerja sama tim. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah tugas yang bisa dilakukan sendiri tetapi membutuhkan kerja sama antara guru siswa dan orang tua. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini diharapkan pembelajaran berdiferensiasi dapat berjalan dengan efektif dan memberikan hasil yang lebih baik bagi setiap siswa. Sampai jumpa lagi pada slide berikutnya..
Pelaksanaan Pembelajaran Berdiferensiasi. A colorful text on a black background Description automatically generated.
[Audio] "Selamat datang kembali! Pada slide ini kita akan membahas tentang pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran ini melibatkan berbagai strategi dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa untuk menciptakan proses pembelajaran yang inklusif dan memungkinkan setiap siswa mencapai potensi maksimal. Pada slide ini kita akan membahas pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi secara umum. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu persiapan pelaksanaan dan penilaian. Persiapan meliputi pemahaman tentang kebutuhan dan kemampuan siswa pengembangan materi dan strategi yang sesuai serta perencanaan pengelolaan kelas yang inklusif. Setelah itu kita masuk ke tahap pelaksanaan yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa serta antar siswa. Strategi yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa serta tujuan pembelajaran. Guru harus memastikan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan sesuai dengan kemampuan mereka. Setelah selesai dilakukan penilaian untuk melihat sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini penting untuk mengetahui jika ada siswa yang perlu bantuan tambahan. Penilaian juga berguna untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran berdiferensiasi. Itulah pembahasan singkat mengenai pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi. Mari terus berkolaborasi dan berinovasi menciptakan proses pembelajaran yang inklusif dan efektif bagi setiap siswa. Sampai jumpa pada slide selanjutnya!.
[Audio] Dalam pembelajaran berdiferensiasi slide ke-9 kami akan membahas asesmen diagnostik. Ini adalah proses untuk mengidentifikasi kompetensi kekuatan dan kelemahan siswa agar pembelajaran dapat dirancang secara efektif. Proses ini melibatkan pengumpulan data awal seperti tes tugas catatan pengamatan dan ulasan sebelumnya. Selain itu kami juga dapat melakukan wawancara dengan siswa untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Penting untuk memperhatikan berbagai gaya belajar di kelas untuk membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien. Mari lanjut ke slide berikutnya untuk informasi lebih lanjut tentang asesmen diagnostik..
[Audio] Selamat datang di slide ke-10 dari presentasi Pembelajaran Berdiferensiasi. Pada slide ini kita akan membahas tentang pemetaan dalam pembelajaran diferensiasi. Setiap manusia memiliki keunikan dan kekhasannya masing-masing begitu juga dengan peserta didik di kelas. Mereka memiliki perbedaan dalam kesiapan belajar minat dan profil/gaya belajar. Hal ini dapat dilihat dari konsep yang dikemukakan oleh Tomlinson pada tahun 2013. Kesiapan belajar merujuk pada kemampuan dan pengetahuan awal yang sudah dimiliki oleh peserta didik terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Misalnya ada beberapa siswa yang sudah menguasai materi ada yang sudah paham sebagian dan ada yang belum sama sekali paham. Selanjutnya minat adalah sejauh mana seorang siswa tertarik atau terlibat dalam aktivitas tertentu. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti olahraga musik atau seni. Profil atau gaya belajar peserta didik juga beragam. Hal ini merujuk pada cara yang paling disenangi oleh peserta didik dalam memahami pelajaran. Misalnya ada siswa yang lebih suka dengan pendekatan auditori (mendengarkan) ada yang lebih suka visual (melihat) dan ada yang lebih suka kinestetik (bergerak). Dengan memahami perbedaan ini sebagai pendidik kita dapat melakukan pemetaan dan memahami keberagaman peserta didik. Hal ini dapat membantu kita untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing peserta didik. Dengan demikian pembelajaran diferensiasi dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menyenangkan bagi setiap peserta didik. Mari kita terus tingkatkan pemahaman kita tentang pembelajaran diferensiasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berdiferensiasi..
[Audio] Presentasi pembelajaran berdiferensiasi akan membahas tentang tujuan dari asesmen diagnostik. Asesmen ini bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal mereka. Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnostik kognitif. Tujuan dari asesmen diagnostik non-kognitif adalah untuk mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa aktivitas belajar di rumah kondisi keluarga siswa latar belakang pergaulan siswa gaya belajar karakter dan minat siswa. Sementara itu tujuan dari asesmen diagnostik kognitif adalah untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa menyesuaikan pembelajaran di kelas dan memberikan kertas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata. Dengan asesmen diagnostik kita dapat memahami siswa lebih dalam dan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka..
[Audio] Halo semua selamat datang pada materi pembelajaran berdiferensiasi di slide nomor 12 dari total 32 slide. Pada slide ini kita akan membahas tentang Asesmen Diagnostik Non-Kognitif dalam konteks pendidikan tinggi. Seperti yang dapat dilihat di gambar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerapkan asesmen ini untuk menggali hal-hal yang penting bagi siswa pada awal pembelajaran. Dengan menggunakan asesmen ini kita dapat mengetahui seberapa baik kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa aktivitas mereka selama belajar di rumah kondisi keluarga dan pergaulan mereka serta mengevaluasi gaya belajar karakter dan minat siswa. Tahapan melaksanakan asesmen ini meliputi persiapan pelaksanaan dan tindak lanjut. Jadi penting bagi kita sebagai pengajar untuk memiliki keterampilan yang baik dalam bertanya dan membuat pertanyaan yang relevan pada asesmen ini. Mari kita bersama-sama meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif..
[Audio] Halo mahasiswa-mahasiswi yang terhormat. Kali ini kita akan membahas slide nomor 13 mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Di slide ini akan dibahas tentang asesmen diagnostik non-kognitif dan contoh kegiatan persiapan yang bisa dilakukan. Kita akan menggunakan gambar untuk mewakili emosi dan pertanyaan panduan untuk memahami perasaan siswa. Misalnya "Apa yang kamu rasakan?" dan "Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah?". Kita juga perlu membuat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa seperti "Apa saja kegiatanmu saat belajar di rumah?" dan "Apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan saat belajar di rumah?". Semuanya akan kita siapkan dengan baik untuk menciptakan pembelajaran yang berbeda-beda. Terima kasih..
[Audio] Salam untuk para siswa dan siswi di sana. Kali ini kita akan membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu strategi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan unik dari setiap siswa. Pada slide nomor 14 ini kita akan membahas tentang asesmen diagnostik non-kognitif yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Asesmen ini bertujuan untuk memahami perasaan siswa selama belajar di rumah serta aktivitas yang mereka lakukan. Beberapa kegiatan yang dapat digunakan adalah bercerita menulis menggambar dan I-P-E-N-. Hal ini penting untuk membantu mengembangkan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran..
[Audio] Kembali di presentasi kami tentang Pembelajaran Berdiferensiasi di tingkat pendidikan tinggi. Kita akan membahas strategi tanya jawab dalam pembelajaran diferensiasi. Sebagai pembelajar berbeda kita perlu gunakan teknik yang berbeda untuk mengukur pemahaman siswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif yang termasuk strategi tanya jawab. Teknik ini punya 3 komponen penting. Pertama pertanyaan harus jelas dan mudah dipahami siswa. Kedua sertakan acuan atau stimulus informasi untuk bantu siswa temukan jawaban. Dan ketiga beri waktu berpikir sebelum menjawab. Saat siswa menjawab beri penguatan dan pertanyaan lanjutan untuk gali pemahaman lebih dalam. Jika siswa menyimpang kembalikan fokus. Jika siswa membalikkan pertanyaan langsung jawab atau bantu jawab sendiri. Jangan takut arahkan pertanyaan kembali atau parafrasekan untuk bantu pemahaman lebih baik. Tetap beri waktu pada siswa untuk berpikir strategi tanya jawab bagian penting Pembelajaran Berdiferensiasi. Terima kasih sudah dengar penjelasan di slide ini jaga focus pada Pembelajaran Berdiferensiasi yang lebih baik..
[Audio] "Di slide nomor enam belas ini kita akan membahas tentang asesmen diagnostik non-kognitif. Tujuan dari asesmen ini adalah untuk mengidentifikasi siswa yang mungkin menunjukkan ekspresi emosi yang negatif. Jika kita melihat siswa dengan ekspresi tersebut ajak mereka untuk berdiskusi langsung. Selanjutnya penting untuk menentukan langkah yang tepat dan mengomunikasikan hal tersebut kepada siswa dan orang tua jika perlu. Jangan lupa untuk mengulangi asesmen ini pada awal pembelajaran untuk memastikan siswa berada dalam kondisi yang baik..
[Audio] Di tahap belajar yang berbeda tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama. Untuk itu penting bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi yang dapat menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap siswa. Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa adalah asesmen diagnostik kognitif. [Image] Asesmen diagnostik kognitif adalah alat untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam sebuah mata pelajaran. Asesmen ini dapat dilakukan secara rutin pada berbagai tahap pembelajaran seperti pada awal pembelajaran setelah pembahasan topik selesai atau di waktu lain yang ditentukan. Asesmen diagnostik kognitif juga dapat berupa asesmen formatif atau sumatif. Tahapan pelaksanaan asesmen diagnostik kognitif meliputi persiapan pelaksanaan dan tindak lanjut. Namun perlu diingat bahwa asesmen diagnostik kognitif bukanlah untuk mengejar target kurikulum melainkan untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa. Oleh karena itu sebagai guru kita harus memahami pentingnya melakukan asesmen diagnostik kognitif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdiferensiasi. Dengan demikian melalui asesmen diagnostik kognitif kita dapat membantu setiap siswa mencapai potensi mereka yang terbaik dalam pembelajaran. Mari terus berupaya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berdiferensiasi..
[Audio] Selamat datang kembali di presentasi kami tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Pada slide ini kita akan membahas tentang Asesmen Diagnostik Kognitif yang merupakan salah satu kegiatan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yang berbeda. Mari simak bersama-sama untuk lebih memahami prosesnya. Pertama kita perlu membuat jadwal pelaksanaan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Kedua kita perlu mengidentifikasi materi asesmen yang didasarkan pada penyederhanaan kompetensi dasar yang telah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian susunlah pertanyaan-pertanyaan sederhana yang mencakup 2 pertanyaan sesuai kelasnya dengan topik capaian pembelajaran baru 6 pertanyaan dengan topik di bawah kelasnya dan 2 pertanyaan dengan topik di atas kelasnya. Pastikan pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang. Terakhir berikanlah asesmen kepada semua siswa di kelas baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di rumah. Dengan demikian kita dapat memastikan bahwa seluruh siswa mendapatkan asesmen yang adil dan dapat mengukur kemampuan mereka secara merata..
[Audio] Halo selamat datang kembali di pembelajaran berdiferensiasi. Kali ini kita akan membahas slide nomor 19 dari total 32 slide yang telah kita jelajahi bersama. Pada slide ini kita akan membahas tentang asesmen diagnostik kognitif yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Asesmen diagnostik kognitif ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan sebelumnya. Dengan adanya asesmen ini kita bisa membagi siswa menjadi tiga kelompok berdasarkan rata-rata nilai kelasnya. Siswa dengan rata-rata nilai di bawah kelas akan mendapatkan pendampingan dalam memahami kompetensi yang belum terpenuhi sementara siswa dengan nilai di atas rata-rata akan mendapatkan pengayaan dalam pembelajaran. Penting bagi guru untuk menyesuaikan aktivitas dan materi pembelajaran dengan peningkatan rata-rata semua murid di kelas. Jangan lupa untuk melakukan penilaian pembelajaran sebelum memulai topik baru guna menyesuaikan pembelajaran dengan rata-rata kemampuan siswa. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif yang variatif sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan. Sampai jumpa di slide selanjutnya..
[Audio] "Selamat pagi selamat datang di slide nomor 20 dari presentasi kami tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Pada slide ini kita akan membahas tentang analisis kurikulum dan bagaimana hal ini membantu guru dalam merencanakan pembelajaran yang efektif. Sebagai seorang pendidik di Perguruan Tinggi kita harus memahami bahwa analisis kurikulum adalah suatu langkah penting yang harus dilakukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan analisis kurikulum kita dapat menentukan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Selanjutnya kita juga harus merancang asesmen yang tepat untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Hal ini sangat penting agar kita dapat mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Dan yang tidak kalah penting kita perlu mengurutkan strategi pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Dengan demikian pembelajaran akan lebih efektif dan tidak menyimpang dari tujuan belajar yang telah ditetapkan. Jadi mari kita terus belajar tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana analisis kurikulum dapat membantu kita dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan..
Pembelajaran Berdiferensiasi. 21. A colorful text on a black background Description automatically generated.
[Audio] Selamat datang kembali di slide ke-22 presentasi pembelajaran berdiferensiasi. Slide ini membahas diferensiasi konten dalam pembelajaran yang merupakan strategi penting. Guru dapat menyesuaikan materi dan cara penyampaian sesuai tingkat kesiapan dan minat siswa. Terdapat beberapa strategi untuk melaksanakan diferensiasi konten seperti variasi materi kontrak belajar pembelajaran mini dan moda pembelajaran yang beragam. Diharapkan dengan diferensiasi konten setiap siswa dapat belajar lebih efektif sesuai kemampuan masing-masing. Terus berinovasi dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk mencapai tujuan optimal. Terima kasih..
[Audio] Kembali di presentasi kami tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Kami sekarang di slide nomor 23 dari total 32 slide. Pada slide ini akan dibahas tentang diferensiasi proses dalam pembelajaran. Diferensiasi proses adalah metode pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan yang berbeda dari siswa. Dengan diferensiasi proses setiap siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Tabel di slide ini berisi data mengenai pengertian kegiatan siswa di dalam kelas. Kegiatan tersebut haruslah bermakna sebagai pengalaman belajar bukan kegiatan yang tidak relevan dengan materi yang dipelajari. Kegiatan dalam diferensiasi proses juga harus memanfaatkan keterampilan informasi siswa seperti teknologi informasi dan metode penelitian. Namun setiap kegiatan memiliki tingkat kesulitan dan cara pencapaiannya yang berbeda. Sebagai pengajar di perguruan tinggi penting untuk memahami dan menerapkan diferensiasi proses agar siswa dapat merasakan pengalaman belajar yang bermakna dan sesuai dengan kemampuan mereka. Mari lanjutkan ke slide selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang diferensiasi produk dalam pembelajaran..
Strategi diferensiasi proses. [image] Kesiapan Disknsi kelas per tam yaat• berbeda level Tutor sebaya yang Teagas RAFT (Role Topic) Yg berbeda level Think — Pair — ber•pikir yang berbeda Belaiar berdasarkat• kesiapa•• peserta Papan Pili han denga n kegiatar• yang berbeda Mina t yg berbeda sestiai peserta sebaya yang yang sa Ina. R A FT berbecla topiknya peserta d idik. Jigsav•.' (expert group berpikir Yg berbeda peserta did i lc Kontrak bola jar peserta clidik. Belaiar peserta Profil belajar Diskosi kelas chatting di online. podcast. talk Tutor sebaya di besar (kelas). kecil- Video. garnbar. RAFT yang Role play dran.a) (gallery walk) berpikir yang visual. kinestetik. Kontrak belaiar gaya beta jar at •clitori. visual. kinestetik Asestnet. be r bag a i gaya R. 2013.
[Audio] Selamat datang kembali di pembelajaran berdiferensiasi. Pada slide ini saya akan membahas tentang pengertian dan jenis hasil akhir dari pembelajaran. Hasil akhir ini menunjukkan kemampuan pengetahuan keterampilan dan pemahaman siswa setelah menyelesaikan satu unit pelajaran atau bahkan setelah membahas materi selama satu semester. Jenisnya disesuaikan dengan kesiapan minat dan profil belajar peserta didik. Sebagai guru kita harus merancang produk yang sesuai dengan pengetahuan pemahaman dan keterampilan siswa. Selain itu kita juga perlu menentukan kriteria penilaian dalam rubrik agar siswa tahu apa yang akan dinilai dan bagaimana kualitas yang diharapkan. Kita juga perlu menjelaskan cara siswa mempresentasikan produknya sehingga siswa lain dapat melihat hasil yang mereka buat. Terima kasih..
[Audio] Selamat datang kembali di presentasi kami mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Di slide ini kita akan membahas tentang susunan kelas secara personal sosial dan fisik. Susunan kelas yang berbeda-beda ini disesuaikan dengan kesiapan siswa dalam belajar minat mereka serta profil belajar mereka agar mereka memiliki motivasi yang tinggi dalam pembelajaran. Sebagai guru kita harus menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa. Hal ini akan membuat mereka merasa aman nyaman dan tenang dalam belajar karena kebutuhan mereka terpenuhi. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menyiapkan beberapa susunan tempat duduk peserta didik yang ditempelkan di papan pengumuman kelas. Susunan tempat duduk tersebut disesuaikan dengan kesiapan belajar minat dan gaya belajar siswa. Dengan demikian setiap siswa dapat belajar dengan lebih efektif sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka. Hal ini juga dapat membantu guru dalam mengelola kelas yang beragam sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Mari terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran berdiferensiasi yang dapat mendorong motivasi dan kemampuan belajar siswa. Sampai jumpa di slide berikutnya..
[Audio] Di slide 27 dari presentasi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi akan dibahas mengenai pengelompokan siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi. Guru di perguruan tinggi harus memahami bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Pengelompokan siswa menjadi kunci utama dalam pembelajaran berdiferensiasi karena memastikan setiap siswa mendapatkan bahan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahamannya serta memperhatikan gaya belajar dan minat siswa agar mereka dapat belajar dengan lebih efektif dan menyenangkan. Dengan pembelajaran berdiferensiasi dan pengelompokan siswa yang tepat diharapkan setiap siswa dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensinya. Mari lanjut ke slide berikutnya..
[Audio] Kembali di presentasi tentang pembelajaran berdiferensiasi. Kita sekarang akan membahas penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi. Prinsip penilaian adalah berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh guru bukan norma. Sesuai teori Tomlinson (2013) ada tiga aspek penilaian rapor dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu penampilan proses dan pencapaian siswa. Penilaian penampilan siswa berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh guru sesuai tujuan pembelajaran. Sedangkan penilaian proses mencakup kebiasaan siswa dalam mengerjakan tugas dan keterlibatan mereka. Dengan prinsip ini penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi lebih adil dan akurat. Terus kembangkan pembelajaran berdiferensiasi untuk tingkatkan pencapaian siswa. Ini bagian dari presentasi kami sampai jumpa di slide berikutnya..
[Audio] To achieve this we recommend providing a variety of learning resources such as alternative texts videos or hands-on activities. Once you have established the objectives for your lesson you should adjust your teaching materials to align with those goals. Finally we suggest incorporating formative assessments into your lesson plan to ensure that your students are on track and making progress towards their learning objectives..
[Audio] Selamat datang kembali di presentasi kita tentang pembelajaran berdiferensiasi. Pada slide ke-30 kita akan membahas tentang memberikan pilihan materi yang sesuai dengan minat atau gaya belajar siswa. Dengan memberikan pilihan siswa dapat merasa lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar. Mereka juga dapat bekerja dengan teman sekelas yang merasa cocok untuk berkolaborasi bersama. Selain pilihan materi kita juga dapat memberikan pilihan tugas seperti menulis esai membuat presentasi atau membuat proyek visual. Ini dapat meningkatkan kreativitas dan eksplorasi kemampuan siswa. Selain itu kita juga dapat menyesuaikan tingkat kesulitan tugas sesuai pemahaman siswa untuk memastikan setiap siswa dapat belajar dengan baik. Semuanya akan meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membuat suasana belajar yang lebih menyenangkan. Mari terapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas kita!.
Pembelajaran Berdiferensiasi. [image] Strawberries in a basket.
[Audio] Selamat siang semua terima kasih telah mengikuti presentasi tentang pembelajaran berdiferensiasi. Saya adalah seorang pengajar di Pendidikan Tinggi dan akan membimbing Anda melalui slide terakhir yaitu slide nomor 32. Slide ini membahas tentang kelebihan dan tantangan dari pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran ini dapat menghormati kebutuhan individu meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik serta mengoptimalkan kemampuan dan menjaga keberagaman. Namun tentunya masih ada tantangan seperti persiapan yang memakan waktu sulitnya dalam mengelompokkan siswa pengelolaan kelas yang rumit potensi isolasi siswa dan perlunya evaluasi yang terus-menerus. Terima kasih telah menyimak presentasi tentang pembelajaran berdiferensiasi. Semoga bermanfaat dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Terima kasih dan selamat beraktivitas..