NASKAH LAKON DRAMA

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

. . Seni Budaya NASUN LAKON DUMA Kelompok 6.

Scene 2 (6s)

. . o ANCCOTA : • DELIANA PUTRI • DIANDU MAULIDA R • NENDEN 'A1 ANISSA • NAICAL AOUAF R • UKU ANUCUN P • YUDISTIU ARYA P.

Scene 3 (15s)

. . POKOK PEMbANASAN • • PENGERTIAN NASUN LAKON • UNSUR-UNSUR NASUN LAKON • JENIS-JENIS LAKON DUMA • BENTUK-bENTUK LAKON DUMA • TEKNIK XENYUSUN NASUN LAKON.

Scene 4 (25s)

. . PENCERTIAN NASUR LAKON DUMA Kata 'lakon' berasal dari istilah, ngalalakon-boga lalakon (dalam Bahasa Sunda), atau lelakon (dalam Bahasa Jawa) yang memiliki arti melakukan, melakoni peran atau memerankan tokoh cerita dengan berkata-kata (verbal) atau tanpa berkata-kata (non- verbal) diatas pentas. Lakon dalam pementasan teater tradisional, memiliki ciri tidak menggunakan naskah tertulis bersifat baku sebagaimana lakon pada teater non-tradisional..

Scene 5 (41s)

. . o UNSUR-UNSUR LAKON DUMA Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar (Waktu, Tempat, Suasana), Sudut Pandang/ POV (Point of View).

Scene 6 (51s)

. . 01: LATAR (Waktu, Tempat, Suasana) Latar dibagi menjadi 3, yaitu : - Latar Tempat, memiliki pengertian yang menunjuk pada tempat berlangsungnya kejadian lakon tersebut. Misal, rumah, hutan, kereta api, bus, taman, dst. - Latar Waktu, menjelaskan tentang terjadinya perputaran waktu, yakni siang-malam, pagi-sore, mendung- cerah, waktu Ashar, waktu Subuh, orde baru, reformasi, dsb. - Latar Suasana, misalnya, kondisi perang, kondisi mencekam, kondisi aman, terharu, marah, menangis, dst..

Scene 7 (1m 15s)

. . 02: TEMA Tema adalah pokok pikiran. Di dalam tema terkandung tiga unsur pokok, yaitu (1) masalah yang diangkat, (2) gagasan yang ditawarkan, dan (3) pesan yang disampaikan pengarang. Masalah yang diangkat di dalam tema cerita berisi persoalan-persoalan tentang kehidupan, berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan, pada suatu masyarakat tertentu dalam lingkup luas atau terbatas. Tema biasanya tentang ; kepahlawanan (heroic), pendidikan (educative), sosial (social), kejiwaan (psychological), keagamaan (religious). o o.

Scene 8 (1m 37s)

. . 03: AWR/JALAN CENTA Alur ini dalam bahasa Inggris atau istilah teknis sastra juga disebut sebagai 'plot'. Alur dapat diartikan sebagai jalan cerita, susunan cerita, garis cerita atau rangkaian cerita yang dihubungkan dengan sebab akibat (hukum kausalitas). Artinya, tidak akan terjadi akibat atau dampak, kalau tidak ada sebab atau kejadian sebelumnya. Alur dibagi menjadi 2, yaitu : — Alur maju, artinya rangkaian cerita mengalir dari A sampai Z. — Alur mundur, penggambaran cerita yang mengakhirkan bagian awal, yang disebut dengan 'flashback'. Diagram 8. I Struktur Lakon Menurut Aristoteles 5. Resolusi 2. Reasiog Action i. Introduksi.

Scene 9 (2m 3s)

. . 04: TOKOR DAN PENOKONAN Tokoh menceritakan tentang pemeran dalam lakon. Misalnya, tukang becak, kusir, guru, mantri, kepala desa, ulama, ustadz, camat, bupati, gubernur, direktur, atau presiden, dsb. Penokohan, adalah sifat pemeran yang diperankan dalam lakon. Penokohan Dalam teater dapat dibagi dalam beberapa peran, antara lain: protagonist (tokoh utama), antagonis (tokoh yang memiliki konflik atau perbedaan pendapat dengan tokoh utama), deutragonis (yang berpihak pada tokoh utama), foil (berpihak pada antagonis), tetragoni (memihak pada salah satu tokoh Iain), confident (tempat penyampaian tokoh utama) , raisonneur (tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton) dan utility (adalah tokoh pembantu baik dari kelompok hitam atau putih)..

Scene 10 (2m 32s)

. . OS: SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW (pov) Sudut pandang atau bisa juga disebut Point of View (POV). Sudut pandang/ Point of view, setiap lakon, termasuk lakon teater anak-anak, remaja, dewasa atau pun untuk semua umur pasti melibatkan sudut pandang pengarang atau penulis. Sudut pandang pengarang atau penulis ini disebut point of view..

Scene 11 (2m 49s)

. . 01 02 Lakon Pendek, Biasanya lakon terdiri dari satu babak dengan beberapa peristiwa adegan di dalamnya. Lakon Panjang, Biasanya dipentaskan mencapai tiga sampai lima babak dengan beberapa adegan di dalamnya. JENIS LAKON DUMA.

Scene 12 (3m 0s)

. . bENTUK-bENTUK LAKON DUMA Lakon komedi, Lakon tragedi, Lakon tragedi- komedi, Lakon melodrama.

Scene 13 (3m 9s)

. . LAKON TRACED', Lakon tragedi, Di dalam lakon dengan bentuk tragedi biasanya mengandung unsur sejarah perjuangan, memiliki pola penceritaan kejayaan dan keruntuhan, serta ciri-ciri lain bahwa peran utama mengalami irama tragis, poima atau itikad peran utama. Contohnya tragedi Bandung lautan api, tragedi marsinah dan masih banyak lainnya. oo.

Scene 14 (3m 24s)

. . LAKON KOMEDI Jenis lakon yang kedua adalah lakon komedi. Bentuk dari lakon ini biasanya di dalamnya terdapat pola cerita yang diulang-ulang menjadi bahan tertawaan. Dimana bersifat menghibut dan penuh dengan bahasa satir atau sindiran—sindiran dan berujung pada peran utama yang mengalami kebahagiaan atau tragis akibat perbuatannya sendiri. Adapun beberapa contoh cerita dari lakon komedi antara Iain; si Kabayan, Warkop Dono, Kasino, dan Indro, dan masih banyak lainnya..

Scene 15 (3m 42s)

. . LAKON TRAGEDI- KOMEN Lakon tragedi-komedi, Jenis lakon yang kedua adalah lakon komedi. Bentuk dari lakon ini biasanya di dalamnya terdapat pola cerita yang diulang-ulang menjadi bahan tertawaan. Dimana bersifat menghibut dan penuh dengan bahasa satir atau sindiran-sindiran dan berujung pada peran utama yang mengalami kebahagiaan atau tragis akibat perbuatannya sendiri. CONTOR LAKON TUCEDI-KOXEDI - Samson Betawi, - Robin Hood - Mat Peci, - Si Pitung Jago Betawi, dll..

Scene 17 (4m 7s)

. . TEKNIK MENYUSUN NASU}I LAKON Teknik menyusun naskah Lakon dibagi menjadi 4, yaitu : 1 . Teknik Menterjemahkan, 2. Teknik Adaptasi, 3. Teknik Sadur, dan 4. Sanggit o O O O 01. Teknik Menterjemahkan Menerjemahkan merupakan salah satu teknik menyusun naskah lakon yang dapat dilakukan guna memenuhi pengadaan lakon teater. Dalarn kenyataannya 'akon hasil terjemahan atau kisah sangat sulit didapat, terlebih lag' lakon kisah berbahasa asing. Oleh karena itu bentuk pementasan atau kisah Satu-satu hanya ada di Indonesia, dan salah satu bentuk yang mendekat' bentuk atau kisah millk asing adalah Opera. 02. Teknik Adaptasi Adaptasl secara harfiah dapat diartikan menyesuaikan atau penyesuaian din sesual dengan situasl, kondisi dan kebutuhan yang dihadapi. Adaptasi dalam hubungan naskah lakon merupakan salah satu tekn•k menyusun naskah lakon yang dapat dlrnanfaatkan untuk melengkapl perbendaharaan naskah lakon teater bersumber cento, kisah atau lakon yang ada dan pernah turnbuh dan t*rkembang di daerah. 03. Teknik Sadur Sadur adalah teknik menyusun naskah dengan cara menggubah atau merubah sebagian unsur karya orang lain menjadi karya kita, tetapi dengan tidak menghilangkan, merusak unsur-unsur pokok lakon dari L akon saduran dengan tidak mencantumkan sumber cerita dan pengarang aslinya dapat disebut plagiat (mencaplok, mengaku karya orang lain menjadi karya sendiri). 04. Sanggit Istilah Sanuit atau menyanggit dalam Kamus Llmum Bahasa Indonesi (Poerwadarminta, 1984) mengandung pengertian bergeser atau menggeser sesuatu tetapi dalam satu hal yang sama. Seperti bambu berderik apabila terjadi gesekan dengan bambu yang lain atau gg kita menderik apabila terjadi gesekan dengan gigi yang ain..