N ama Kelompok :. Adi Andrian (201512231) Prima Intan Armono (201812143) Muhammad Ammar Firdaus (201812202) Aldhi Pradika Putra (201912009).
Konsep Dasar Audit Manajemen. Berbagai keterbatasan yang dihadapi perusahaan , baik dalam kepelmilikan sumber daya , informasi , dan teknologi sangat memengaruhi kemampuan perusahaan tersebut dalam memasuki dan atau mempertahankan pasar yang telah dikuasai . Oleh karena itu , perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan . Dalam rangka memastikan jalannya operasional yang sesuai dengan rencana , diperlukan pengawasan dan pengendalian manajemen yang memadai . Setidaknya ada 4 tujuan penting yang ingin dicapai melalui pengendalian internal yang dilakukan perusahaan , yaitu : Dapat dipercaya data-data akuntansi yang disajikan perusahaan Terjaganya keamanan asset yang dimiliki perusahaan Berjalannya operasi secara efisien Ditaatinya semua ketentuan , peraturan , dan kebijakannya ditetapkan perusahaan.
Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen menimbulkan aktivitas audit. Apa pun tujuan dilakukannya audit, setidaknya ada 3 pihak yang terlibat di dalamnya Pihak pertama (auditor) Pihak kedua ( entitas yang diaudit ) Pihak ketiga ( entitas yang memerlukan pertanggungjawaban dari entitas yang diaudit.
Konsep dan Definisi. Audit Manajemen adalah evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan . Dalam konteks audit manajemen , manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi . Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas , program-program yang diselenggarakan / sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien , serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.
5. PIHAK 1. PIHAK II. PIHAK III. PENGESAHAN. PERTANGGUNGJAWABAN.
Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan bahwa proses di dalam perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku serta pengelolaan terhadap sumber daya dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan efisien . Pada audit kepatuhan , auditor berusaha mendapatkan dan mengevaluasi informasi untuk menentukan apakah pengeloalaan keuangan , operasi / aktivitas yang lain dari suatu entitas telah sesuai dengan kriteria , kebijakan / regulasi yang mendasarinya . Dalam audit internal, auditor melakkan penilaian secara independen terhadap berbagai aktivitas dalam memberikan jasanya kepada perusahaan ..
T ipe Audit, Pelaksana, Tujuan dan Penerima Laporannya.
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan , program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan , sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut . Berkaitan dengan tujuan ini , titik berat audit diarahkan terutama pada berbagai objek audit yang diberikan dapat diperbaiki di masa yang akan datang , di samping juga mencegah memungkinan terjadinya kerugian ..
R uang Lingkup dan Sasaran Audit. Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen . Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan / dapay juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/ aktivitas yang dilakukan . Sasaran audit manajemen adalah kegiatan , aktivitas , program, dan bidang-bidan dalam perusahaan yang diketahui / didentifikasi masih memerlukan perbaikan / peningkatan . Ada 3 elemen pokok dalam sasaran audit : Kriteria merupakan standar bagi setiap individu / kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya Penyebab meruapakan tindakan yang dilakukan oleh setiap individu / kelompok di dalam perusahaan Akibat merupakan perbandinan antara penyebab dengan kriteria yang berhubung dengan penyebab tersebut.
P rinsip Dasar Audit. Ada 7 prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar audit manajemen dapat mencapai tujuan dengan baik . 7 prinsip tersebut antara lain sebagai berikut : Audit dititikberatkan pada obyek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki Prasyarat penilaian terhadap kegiatan obyek audit Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat positif Identifikasi individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab Pelanggaran hokum Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.
11. No Keterangan Audit manajemen Audit keuangan 1 Tujuan audit Perbaikan atas program/ aktivitas pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan Mendapatkan opini 2 Ruang lingkup audit Keseluruhan fungsi manajemen dan unit-unit terkait yang ada di dalamnya Data-data akuntansi perusahaan dan proses penyajian laporan keuangan 3 Dasar yuridis Opsional Wajib 4 Pelaksana audit Auditor internal/ eksternal Auditor eksternal 5 Frekuensi audit Opsional Minimal 1 kali dalam 1 tahun 6 Orientasi hasil audit Anticipatory Bersifat historis 7 Bentuk laporan audit Laporan yang bersifat komprehensif Laporan bentuk pendek 8 Pengguna laporan Pihak internal Pihak eksternal.
Memahami permasalahan secara dini. 12. Penurunan kinerja perusahaan ditunjukkan dengan menurunnya pencapaian laba perusahaan, tingginya keluhan pelanggan, perputaran karyawan yang tinggi, dan sebagainya. Semua tanda penurunan kinerja perusahaan merupakan indikasi bahwa pengelolaan perusahaan masih perlu diperbaiki. Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera diselesaikan..
13. Hal-hal yang menjadi penyebab kegagalan perusahaan yang harus mendapat perhatian serius untuk menghindari akibat buruk yang mungkin terjadi: tidak ada perencanaan bisnis. pendanaan yang kurang. sasaran dan tujuan operasional yang tidak selaras. gagal mengukur sasaran dan tujuan. gagal dalam mengatur arus kas. gagal memahami industri dan target pelanggan. tidak ada rencana pemasaran untuk menarik pelanggan baru. estimasi yang rendah terhadap persaingan. biaya yang tidak bersaing. kurang perhatian terhadap piutang dalam persediaan. kurang terampil pengelolaan pada setiap orang..
Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas. Ekonomisasi M erupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola . Efisiensi Merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam operasional perusahaan. Efektivitas Merupakan ukuran dari output..
15. Ruang lingkup audit manajemen. Fungsi Manajerial Perencanaan (planning) Pengorganisasian (organizing) Pengarahan (actuating) Pengendalian (controling).
FUNGSI BISNIS. 16. Audit Manajemen Pada Fungsi Pemasaran. Audit Manajemen Pada Fungsi Produksi Dan Operasi. Audit Manajemen Pada Fungsi SDM. Audit Manajemen Pada Fungsi Sistem Informasi. Audit Manajemen Pada Fungsi Sistem Kepastian Kualitas. Audit Manajemen Pada Fungsi Lingkungan. Audit Manajemen Pada Fungsi Perpajakan..
LANGKAH-LANGKAH AUDIT. 17. AUDIT PENDAHULUAN. Audit Pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam . Audit ini lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit..
TAHAPAN AUDIT PENDAHULUAN. 18. 01. 02. 03. 04. 05.
Suatu Sistem Pengendalian Manajemen harus menjamin bahwa perusahaan telah melaksanakan strategi dengan efektif dan efisien.
20. 01. 02. 03. 04. 05. Pernyataan tujuan perusahaan.
21. Sistem Review yang Efektif Sistem review menyangkut bagaimana pihak-pihak yang berwenang melakukan review terhadap berbagai aktivitas / kegiatan yang dilakukan . Hal ini merupakan suatu bentuk pengendalian terhadap proses yang berlangsung . Manajemen harus menetapkan sasaran yang ingin dicapai dan tolok ukur pengukuran ekonomisasi , efisiensi , dan efektivitas pelaksanaan aktivitas . Dalam sistem review yang baik , pelaksanaan supervisi harus dilaksanakan secara memadai . Supervisor harus mampu mengarahkan pelaksanaan prosedur berjalan secara ekonomis , efektif , dan efisien serta sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan ..
22. Efektivitas sistem pelaporan internal perusahaan dapat dinilai dari hal-hal berikut 1. Apakah sistem pelaporan yang dimiliki dapat memberikan informasi mutakhir yang dibutuhkan oleh pejabat-pejabat yang bertanggung jawab , untuk kepentingan tindakan manajemen ( perencanaan , pengendalian , dan evaluasi )? 2. Apakah ada keharusan dari setiap pelaksana untuk melaporkan secara tertulis setiap hasil kerja / aktivitas yang dilakukan ? 3. Apakah laporan disusun berdasarkan data dan informasi yang benar dan tepat waktu ?.
23. Sementara , efektivitas audit internal dapat dinilai dari hal-hal berikut ini 1. Apakah ada petugas auditor internal dan telah ditempatkan pada posisi yang benar dalam organisasi ? 2. Apakah ruang lingkup auditnya ditetapkan dengan jelas dan audit internal tersebut telah memenuhi syarat kompetensi , dapat diandalkan , dan tepat waktu ? 3. Apakah audit ditekankan pada perbaikan organisasi dan adakah prosedur yang mengatur tindak lanjut atas hasil auditnya ?.
24. Audit Lanjutan Bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhnya , yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen . Pada tahap ini auditor harus mampu mengungkap lebih lanjut dan menganalisis semua informasi yang berkaitan dengan tujuan audit, sehingga akhirnya dapat disusun suatu kesimpulan audit dan dibuat rekomendasi yang dapat diterima oleh objek audit..
Mengumpulkan Tambahan Informasi Latar Belakang Langkah ini menekankan pada usaha untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dalam menganalisis aktivitas yang diaudit sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Data yang dibutuhkan pada tahap ini juga mungkin diperoleh dari luar perusahaan yang memiliki relevansi dengan kegiatan yang sedang diaudit . Memperoleh Bukti Dari sudut pandang auditor, bukti adalah fakta dan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Bukti harus mempunyai hubungan dengan kriteria audit; objektif , relevan , dan bermakna (material). Dalam proses audit, auditor harus dapat menganalisis dan menentukan fakta dan informasi yang relevan , andal , dan berkaitan dengan tujuan audit.
26. Membuat Ringkasan dan Mengelompokkan Bukti Bukti-bukti yang telah diperoleh dalam audit kemudian diringkas dan dikelompokkan sesuai dengan elemen sasaran audit yang meliputi : kriteria , penyebab , dan akibat . Pengembangan Temuan dalam Audit Lanjutan Pengembangan temuan merupakan pengumpulan dan sintesis informasi khusus yang bersangkutan dengan program/ aktivitas yang diaudit , dievaluasi , dan yang dianalisis karena diperkirakan akan menjadi perhatian dan berguna bagi pengguna laporan . Dengan pengembangan temuan ini , akan diketahui secara lebih jelas tentang adanya penyimpangan yang terjadi , penyebab terjadinya penyimpangan , dan akibat yang ditimbulkan dari penyimpangan tersebut , er sat rekomendasi yang akan diberikan untuk memperbaiki penyimpangan tersebut ..
27. Perubahan Luas dan Arah Pengembangan Temuan Informasi yang diperoleh selama pengembangan temuan mungkin mengarahkan perlunya untuk melakukan perubahan arah atau tekanan terhadap audit yang telah direncanakan atau perlu dilakukannya perluasan atau pengurangan terhadap ruang lingkup audit. Untuk mengetahui perlunya perubahan tersebut , auditor harus mengawasi secara saksama terhadap perkembangan hal-hal yang mungkin merupakan temuan . Dengan pengawasan ini auditor akan segera bisa mengambil keputusan tentang wujud kegiatan selanjutnya ..
Pelaporan Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen , yaitu (1) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit, dan (2) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pengguna laporan hasil audit..
Tindak Lanjut Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa kelemahan / kekurangan yang masih terjadi . Auditor tidak memiliki kewenangan memaksa dan menuntut manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan , tetapi lebih menempatkan diri sebagai supervisor atas rencana , pelaksanaan pengendalian tindak lanjut yang dilakukan ..
THANK YOU. 30.