Marketing Plan – Bio Avtur Pertamina Kelompok 4 – Manajemen Pemasaran (F) 1. Ardiansyah – 603222085 2. Firman A – 6032222076 3. Hendra R S – 6032222079 4. Mahrtahmed Wira – 6032222014 5.Prasetyo Adi - 6032222081 6.Rizal Imaduddin Yusan - 6032222109 7.Stefanus Gunadisastra - 6032222009 8.Wahyudi – 6032222013.
1 Executive Summary Content 2 3 4 5 6 Situation Analysis Target Market Positioning Product Offering Keys To Success.
Executive Summary PT Pertamina (Persero) adalah perusahaan energi terintegrasi Indonesia yang terus berinovasi dan berupaya maksimal untuk menghidupkan energi selama lebih dari enam dekade. Pertamina secara konsisten memperluas keunggulan dalam setiap eksplorasi, produksi, dan aktivitas bisnis lainnya untuk menyediakan energi ke seluruh dunia. Pertamina menyediakan produk dan layanan yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan konsumen akan produk di Sektor Penerbangan, Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Industri & Perkapalan, dan Petrokimia. 1. Executive Summary.
Executive Summary Sub Holding Refining & Petrochemical secara operasional diserahkan kepada KPI. Sub Holding ini bertanggung jawab terhadap kegiatan pengolahan minyak menjadi produk minyak dan produk petrokimia, yang terdapat di sejumlah kilang yang sudah beroperasi maupun proyek-proyek yang sedang dijalankan. Kegiatan usaha pengolahan Pertamina didukung oleh enam kilang, yaitu Refinery Unit (RU) II Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, RU VI Balongan, dan RU VII Kasim dengan kapasitas pengolahan terpasang total mencapai 1.031 MBOPD, atau sekitar 90% dari kapasitas pengolahan yang ada di Indonesia. Sub Holding Commercial & Trading merupakan bagian dari rantai kegiatan bisnis hilir Pertamina dan dijalankan melalui PT Pertamina Patra Niaga. Pertamina telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung pendistribusian dan pemasaran produk energi yang dihasilkannya, termasuk produk Bahan Bakar Minyak (BBM), pelumas, dan LPG serta aspal dan produk petrokimia, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen ritel maupun korporat di seluruh negeri maupun di luar negeri. 1. Executive Summary Aktivitas Produksi dan Distribusi BBM Sektor Penerbangan dijalankan oleh 2 anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina Patra Niaga..
Market Demographic Pengguna produk Avtur Pertamina diantara Maskapai Penerbangan Dalam Negeri, Maskapai Penerbangan Luar Negeri, dan Pesawat TNI. 5 2. Situation Analysis – Market Demographic Maskapai Penerbangan Dalam Negeri Pesawat TNI AD, AL, dan AU Maskapai Penerbangan Luar Negeri.
Market Needs Minat, keinginan dan kebutuhan pelanggan atas produk bahan bakar pesawat. KUALITAS PRODUK SIAP DIGUNAKAN DAN TERUJI PENGEMBANGAN PRODUK MELAYANI PELANGGAN 6 2. Situation Analysis – Market Needs.
Market Trends & Growth Pasca pandemic COVID-19, jumlah penumpang pesawat meningkat kembali dan diproyeksikan tumbuh dalam beberapa tahun mendatang sehingga jumlah pesawat yang beroperasi akan bertambah dan kebutuhan bahan bakar pesawat akan meningkat. Proyeksi Pertumbuhan Penumpang Pesawat Dalam Negeri 7 2. Situation Analysis – Market Trends & Growth Aktual Jumlah Penumpang Pesawat Dalam Negeri 94 77 32 28 56 0 100 2018 2019 2020 2021 2022 Juta Orang 67 72 77 82 88 0 100 2023 2024 2025 2026 2027 Juta Orang Sumber : Data BPS tahun 2022 Sumber : Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dan Tourism Economic (2021) dan BPS (2023).
8 2. Situation Analysis – SWOT Analysis SWOT Analysis.
9 Competition Bioavtur termasuk dalam komoditas baru dengan kompetisi pasar yang relatif masih sedikit. Sebagai target proyeksi pemasaran, pasar Bioavtur di Indonesia sangat terbuka lebar. Adapun Beberapa produk yang masih menjadi produk kompetisi untuk bio-avtur adalah bahan bakar pesawat dari bahan bakar fosil yang diproduksi di PT.Pertamina itu sendiri dan perusahaan kompetitor seperti BP-AKR yang melakukan Join Venture dalam penyedian fuel Aviation diindonesia. Avtur (Jet A-1) Air BP-AKR Aviation (Jet A-1) Fuel 2. Situation Analysis – Competition.
10 Cost Leadership Strategy ✓ Meningkatkan efisiensi dalam seluruh rantai pasokan produksi bioavtur, termasuk pengadaan bahan baku, proses produksi, dan distribusi. ✓ Mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. ✓ Bernegosiasi dengan pemasok bahan baku untuk mendapatkan harga yang lebih baik atau mencari alternatif bahan baku yang lebih terjangkau dan tetap mempertahankan kualitas bioavtur. Focus Strategy ✓ Identifikasi segmen pasar yang memiliki kebutuhan khusus atau preferensi yang belum sepenuhnya terpenuhi oleh pesaing.Bioavtur bisa berfokus pada pesawat dengan mesin tertentu, rute penerbangan khusus, atau pasar yang sangat menghargai keberlanjutan ✓ Membangun kemitraan dengan pihak- pihak yang terkait dengan segmen pasar yang ditargetkan, seperti maskapai penerbangan lokal dan Internasional Competitive Strategy Differentiation Strategy ✓ Mengembangkan bioavtur dengan formula atau teknologi baru yang membedakan dari yang lain. Misalnya, bioavtur dengan performa lebih baik, emisi lebih rendah, atau ramah lingkungan secara khusus. ✓ Memastikan kualitas bioavtur yang tinggi dan konsisten, yang dapat memberikan keunggulan dibandingkan dengan produk pesaing. ✓ Fokus pada aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan dari bioavtur. Mengedepankan keunggulan sebagai bahan bakar yang lebih bersih dan berkelanjutan. Differentiation Focus Strategy ✓ Identifikasi segmen pasar yang memiliki kebutuhan khusus atau preferensi yang belum sepenuhnya terpenuhi oleh pesaing di pasar bioavtur. Misalnya, fokus pada segmen pesawat terbang tertentu, rute penerbangan khusus, atau kebutuhan lingkungan yang lebih sensitif. ✓ Tekankan pada keunggulan tertentu dari Bioavtur yang memberikan nilai tambah bagi segmen pasar yang ditargetkan. Misalnya, performa yang optimal dalam kondisi penerbangan tertentu atau tingkat emisi yang sangat rendah. 2. Situation Analysis – Competition.
Target Market • PT Pertamina (Persero) memprioritaskan distribusi Bioavtur Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar penerbangan dalam negeri sebelum dipasarkan ke mancanegara (Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat & Niaga Pertamina Patra Niaga, Kantor Berita Antara 27 Oktober 2023) • Secara kebutuhan cukup besar demand aviation fuel dalam negeri bisa mencapai 5 juta kiloliter/tahun, tentu saja ini menjadi target awal (Pertamina Patra Niaga) 11 3. Target Market.
Target Market 12 LOKASI POTENSI KUANTITY POTENSIAL CUSTOMER KEUNGGULAN PRODUK 3. Target Market.
Positioning 13 Target Customer Specification JET A1 Defense Standard 91/91 JET A1 Defense Standard 91/91 Price MOPS + Margin (Regulated) + Premium (TBA) MOPS + Margin Value Proposition Meets Industry Standards Air BP-AKR Aviation Bioavtur Avtur 4. Positioning.
Positioning Statement "Pertamina memimpin revolusi Green Aviation di Indonesia dengan Pertamina Bioavtur. Dikembangkan dari minyak kelapa sawit, Pertamina Bioavtur memberikan kualitas setara dengan bahan bakar jet konvensional. Prestasi ini mencerminkan dedikasi Pertamina pada penerbangan ramah lingkungan dan kontribusi pada target Net Zero Emission 2060. Experience the future of aviation with Pertamina Bioavtur – where sustainability meets the sky" 4. Positioning.
Bioavtur Pertamina Pertamina memulai penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) pada tanggal 27 Oktober 2021, yakni bahan bakar avtur yang terdiri dari campuran komponen minyak sawit atau bioavtur, setelah melewati tahap pengembangan yang intensif untuk mendukung penerbangan berkelanjutan. "SAF diproyeksikan menjadi produk ramah lingkungan yang segera dipasarkan kepada pelaku bisnis penerbangan, sekaligus sebagai bukti konsistensi kami dalam pengembangan green energy" Nicke Widyawati Direktur Utama PT Pertamina (Persero) 15 5. Product Offering.
Bioavtur Pertamina – Program Strategis Energi Bersih Nasional 1 Sustainable Development Goals Bioavtur J2-4 dari Pertamina mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 dan target nasional Indonesia menuju bauran energi terbarukan 23% pada 2025 sesuai Kebijakan Energi Nasional. 2 Performance Bioavtur J2.4 dari Pertamina, hasil pengembangan sejak 2014, menunjukkan performa setara dengan avtur fosil dengan perbedaan kinerja hanya 0.2–0.6%. Corporate Secretary Pertamina, Ifki Sukarya, menyatakan bahwa pencapaian ini optimal dengan teknologi katalis yang ada. 3 Production Goal Melalui Unit Kilang Cilacap, Bioavtur dihasilkan melalui bahan baku minyak inti kelapa sawit atau atau Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan avtur fosil,” jelas Ifki Sukarya. ‘Kapasitas produksi Bioavtur di Unit Kilang Cilacap mencapat 8 ribu barrel per hari dan akan terus ditingkatkan dengan melihat kebutuhan pasar, mulai 2023 nanti. Ifki Sukarya Corporate Secretary, Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina International 5. Product Offering.
Pengembangan dan Uji Coba Bioavtur Pertamina 2010 Riset Pertamina memulai riset dan pengembangan bioavtur 2021 21 Mei Produksi Produksi SAF J2.4 dilakukan di Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Barat dengan kapasitas 1.350 KL/hari. Pengujian statis di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility di Tangerang. 2021 6 September Pengujian Di darat / ground run 2021 6 Oktober Pengujian Uji Terbang dengan pesawat militer CN-235 milik PT Dirgantara Indonesia 2023 4 Oktober Pengujian Uji terbang dengan pesawat Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia Manfaat penggunaan Bioavtur: 1. Meningkatkan porsi pemanfaatan energi terbarukan berbasis bahan bakar nabati 2. Mendukung transisi energi untuk mencapai target net zero emission pada 2060 5. Product Offering.
6. Keys To Success • Bioavtur J-24 sebuah inovasi energi bersih berbasis bahan bakar nabati untuk moda transportasi udara. • Sinergi pengembangan Bioavtur J-24 peran penting stakeholders Pertamina termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, serta Institut Teknologi Bandung. • Pengembangan Bioavtur J-24 Pertamina selaras dengan roadmap energi bersih Kementerian ESDM yang tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2015 terkait pencampuran bahan bakar nabati hingga 5 % pada tahun 2025, termasuk untuk moda transportasi udara. 18 6. Keys to Success.
6. Keys To Success • Dukungan pendanaan dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) yang diberikan kepada Tim Uji Bioavtur ITB serta bantuan sarana pengetesan dan engine dari Garuda Maintenance Facilities (GMF), 5 kali uji kinerja Bioavtur dalam engine test cell berhasil dilakukan dalam 2 periode pengujian. Dengan tetap dikoordinasi oleh Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, stakeholder lainnya bergabung dalam tim yaitu PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang menawarkan uji terbang menggunakan pesawat CN 235 FTB. Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) sebagai pemberi izin uji terbang, serta Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU)-Kemenhub sebagai pihak yang memegang otoritas untuk penggunaan bioavtur pada pesawat komersial juga memberikan dukungannya. • Pengembangan Bioavtur J2.4 yang dikelola oleh Kilang Pertamina Internasional melalui unit Dumai dan Cilacap merupakan dukungan dari roadmap Environment, Social dan Government (ESG) yang merupakan pilar bisnis perusahaan.untuk mencapai misi ESG. Pengembangan energi bersih merupakan bagian strategic initiatives Kilang Pertamina Internasional untuk mencapai visi world class refining & petrochemical tahun 2027 19 6. Keys to Success.
Terima Kasih! Kelompok 4 – Manajemen Pemasaran.