PERAN ATLM DALAM ELIMINASI TB. [image]. HARSUNA YUMNA,S.Si.MSi.
Kasus TB di Indonesia. Pada tahun 2017 terdapat 1,3 juta kasus kematian akibat TBC dengan HIV negatif, dan sekitar 300.000 kasus kematian akibat TBC dengan HIV posistif. Berdasarkan laporan WHO tahun 2018, insidensi kasus TBC di Indonesia mencapai 842.000 kasus dengan angka kematian mencapai 107.000 kasus. Fakta ini menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan tertinggi ketiga di dunia untuk beban kasus TBC setelah India dan Cina. Risiko penularan TBC dapat dikurangi jika semua pasien TBC dapat ditemukan dan diobati sampai sembuh. Balitbang Kemenkes : baru 53% yang diobati, sisanya belum diobati atau sudah diobati namun belum dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan. TB (MDR TB) serta TB HIV juga merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian. Estimasi insiden TB HIV sebesar 36.000 kasus, sedangkan TB MDR diperkirakan sebanyak 23.000 kasus..
[image] Utaimbang KESEHATAN RLRljUK 2016 PENANGGVLANGRS TUBERKLUJSIS DENGA.N RANVATTVHAN V,uu ESA MENTERI KESEHATAN x malih ner*adi maulah kegbMan yutg :ncninbulkaa krvkitan, kecaeatan. yang 'Ching* dükukan b. Menteti Nomot deag•n ilsu kebutlåan hukun'.
PERAN ATLM DALAM ELIMINASI TB.
BERPeran DALAM DIAGNOSIS DI laboratorium Tb. Program penanggulangan penyakit TB di Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan strategi DOTS yang mencakup lima komponen kunci di antaranya adalah Penegakan diagnosis dengan konfirmasi bakteriologi melalui pemeriksaan mikroskopis, biakan atau molekuler dahak untuk diagnosis TB. Pemantauan dan evaluasi pengobatan TB juga dilakukan dengan pemeriksaan TB, baik mikroskopis maupun biakan dan uji kepekaan..
Jenis pemeriksaan TB. 1. Pemeriksaan mikroskopis Pemeriksaan mikroskopis TB dapat dilakukan dengan : a. Mikroskop Cahaya : apusan dahak diwarnai dengan reagen ZN. b. Mikroskop LED-FM : apusan dahak diwarnai dengan reagen auramin. 2. Pemeriksaan biakan dan uji kepekaan Pemeriksaan ini dapat menggunakan media padat atau cair. 3. Pemeriksaan biomolekuler M. tuberculosis Pemeriksaan biomolekuler berbasis asam nukleat M. tuberculosis.(TCM) 4. Pemeriksaan serologi M. tuberculosis Pemeriksaan serologi berbasis respon imunologis terhadap infeksi M. tuberculosis. Pemeriksaan ini belum direkomendasikan oleh WHO (Commercial Serodiagnostic Tests for Diagnosis of Tuberculosis, Policy Statement, WHO 2011)..
Berperan dalam Jejaring Program Pelayananan Laboratorium TB tingkat Nasional.
Pemantapan mutu internal. 1.Uji reagensia Reagen Ziehl Neelsen yang baru setiap akan digunakan diuji sbb ; Siapkan slide sediaan TB yang positif tapi belum diwarnai . Warnai dengan reagen Ziehl Neelsen baru Keringkan sediaan pada suhu ruang. Baca lensa objetif 100x Bila BTA bewarna merah, latar belakang bewarna biru. Reagen masih bagus dan siap digunakan.
PMI. pengujian kualitas media (uji visual, uji sterilitas dan uji kesuburan dengan M. fortuitum) c. penggunaan kuman kontrol untuk pemeriksaan uji kepekaan d. pencatatan dan pelaporan sesuai standar.
Pemantapan mutu eksternal (UJI SILANG). Berdasarkan surat edaran Direltur P2PML nomor PM.01.03/1/194/2022 tentang mekanisme uji silang dimana seluruh fayankes melakukan uji silang pemeriksaan mikroskopis TB baik untuk diagnosis maupun untuk follow up Aplikasi yg digunakan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan uji silang mikroskopis TB yaitu eTB-12 yg berbasis Exel dirubah berbasis aplikasi Uji silang mikroskopis TB penting untuk menjamin kwalitas pemeriksaan sehingga angka temuan kasus dan angka keberhasilan pengobatan dapat dipertanggung jawabankan.
Tujuan PME. Hasil pemeriksaan Lab menentukan diagnosis dan pengelolaan pasien Hasil pemeriksaan harus akurat dan presisi Diagnosis TB dengan konfirmasi penemuan bakteri ditegakan melalui pemeriksaan laboratorium oleh laboratorium yg terpantau mutunya.
Komponen PME. Uji silang Supervisi (evaluasi/trainning) Test Panel (Proviciensy Test).
Uji Silang. Pembacaan kembali sediaan sputum yang telah diperiksa dalam kegiatan pelayanan di laboratorium fayankes oleh laboratorium rujukan secara berjenjang Hasil pembacaan laboratorium fayankes tidak diketahui oleh laboratorium rujukan Dilakukan secara berkala (triwulan) dan berkesinambungan Kinerja lab difayankes dapat diketahui lebih lengkap (kinerja pembacaan dan pembuatan sediaan).
Harapan Uji Silang. Cakupan uji silang diharapkan terus meningkat TAT (Turn Around Time) pembacaan sediaan uji silang sesuai target Menjamin adanya umpan balik serta tepat waktu yang bermanfaat untuk meningkatkan kwalitas pemeriksaan mikroskopis di fayankes Meningkatkan mutu laboratorium fayankes.
Alur uji silang. Sediaan uji silang dikirim ke LRI LRI mengirim umpan balik ke fayankes LRI mengirim eTB12 rekab kab/kota ke LRP LRP mengirim eTB12 rekap Provinsi ke LRN mikroskopis LRN mengirim rekap Provinsi ke Subtansi TBC tembusan ke unit pembina Laboratorium.
Komponen Uji Silang. Pencatatan dalam form TB04 Memiliki sediaan uji silang sesuai metoda Mengisi identitas sediaan dan pembacaan pertama pada perangkat lunak e TBC12 Mengirim sediaan uji silang ke Lab intermediet tanpa melalui wasor kab/kota Menerima umpan balik dan sertifikat Menindak lanjuti umpan balik dengan upaya peningkatan mutu.
[image] Target Uji Silang • Cakupan uji Silang : Jumlah Lab Faskes Peserta Uji Silang x 100% Jumlah Seluruh Lab Faskes Mikroskopis TBC Kinerja baik : 80% Jumlah Lab Faskes Kinerja Baik x 100% Jumlah Lab Faskes Peserta Uji Silang.
[image] Penilaian Kualitas Sediaan Dinilai 6 unsur sediaan dengan standar nilai diagram sarang laba-laba, dikatakan Baik ; bila 75% sediaan yang diuji Silang ke-enam unsurnya bernilai 2 80 Kualitas Bahan Ketebala Kerataan.
Tata Cara Uji Silang. Pisahkan seluruh sediaan positif (Positif dan scanty) pada tempat yang berbeda Simpan sediaan negatif sesuai urutan TB04 Jumlah sediaan positif dan scanty yg diambil untuk uji silang adalah seluruhnya Jumlah neg 1-10, diambil seluruhnya Jumlah neg 11-50, diambil 30 % dari jml seluruh neg Jumlah neg 51-100, diambil 15 % dari jml seluruh neg Jumlah neg 101-200, diambil 10 % dari jml seluruh neg Jumlah neg 201-500, diambil 5 % dari jml seluruh neg Jumlah neg >500, diambil 2,5 % dari jml seluruh neg.
[image] Mengapa Menggunakan Aplikasi ETB-12 ? Aplikasi ETB-12 adalah platform pelaporan uji Silang berbasis website yang sudah didukung dengan beberapa fitur dengan menggunakan metode yang telah disesuaikan. Diharapkan dengan adama aplikasi ETB-12 dapat memudahkan pencatatan dan pelaporan..
Supervisi. tujuan Untuk identifikasi masalah dan pemecahan masalah, Evaluasi kinerja dari sumber daya di Laboratorium agar mampu dipersiapkan sebagai Petugas PPM. sehingga lebih mengefektifkan kinerja petugas laboratorium mikroskopis, Untuk melakukan deteksi mikroskopis BTA dari suspect pasien yang dicurigai menderita TB dan didiagnosis oleh petugas teknisi analis kesehatan..
Berperan Meningkatkan koordinasi dan kerja sama organisasi profesi (KOPI TB) dan asosiasi laboratorium..
Peran atlm dalam mendukung Program Nasional Pengendalian TB yaitu:.
Terima kasih.
Peran ATLM dalam eliminasi TB. Laboratorium TB merupakan komponen utama dalam program pengendalian TB. ATLM berperan dalam Diagnosis Mikroskopis TCM Berdasarkan surat edaran Dirjen P2P Nomor HK.02.02/III.1/936/2021 tentang perubahan alur diagnosis dan pengobatan TBC di Indonesia, yaitu bahwa alat diagnosis TBC utama adalah Tes Cepat Molekuler (TCM),” Kultur Media padat (LJ) adalah untuk menguji kerentanan pertumbuhan kuman TB terhadap OAT.