Scene 1

Scene 2

Debit Air Sungai Barito Naik, Kapal Tongkang Dilarang Berlayar

FAIZA SYIFA ZAHIRA GELOMBANG II ANGKATAN II KEL.II

Scene 3

Perubahan   lingkungan   stratejik  yang  begitu   cepat , massif, dan complicated  saat   ini   menjadi   tantangan   untuk   meningatkan   daya   saing   sekaligus   mensejahterakan   kehidupan   bangsa .

Scene 4

Kantor  Pertanahan   Kabupaten  Barito Utara Seksi   Penataan  dan  Pemberdayaan

Scene 5

Membuat  LIST  ISU TERPILIH  ANALISIS FISHBONE APKL

Scene 6

Tidak   didukungnya   kapasitas  internet yang  cukup   untuk   melakukan   pertemuan  daring Belum  efektifnya   kegiatan   pemberdayaan   tanah   masyarakat Minimnya   jumlah  armada/ kendaraan   untuk   menjangkau   masyarakat  di  desa

Scene 7

Isu   tersebut   benar-benar   terjadi  dan  hangat

Memiliki   dimensi   masalah  yang  kompleks

Setelah  dilakukan   identifikasi   terhadap   isu   maka   dilakukan  proses  pemilihan   isu   dengan   analisis   Aktual ,  Problematik ,  Kekhalayakan , dan  Kelayakan . Adapun  teknik   sebagai   berikut  :

Menyangkut   hajat   hidup  orang  banyak

Scene 8

NO ISU AKTUAL PROBLEMATIK KEKHALAYAKAN KELAYAKAN KESIMPULAN 1 Tidak   didukungnya   kapasitas  internet yang  cukup   untuk   melakukan   pertemuan  daring V V X V NO 2 Belum  efektifnya   kegiatan   pemberdayaan   tanah   masyarakat V V V V YES 3 Minimnya   jumlah  armada/ kendaraan   untuk   menjangkau   masyarakat  di  desa X V V V NO

Scene 9

Kegiatan   ini   baru   dilaksanakan   sehingga   masih   banyaknya   masyarakat  yang  masih   bingung   terhadap   kegiatan   pemberdayaan   masyarakat

Isu   ini   memiliki   pengaruh  yang  besar   jika   tidak   diselesaikan .

Belum  efektifnya   kegiatan   pemberdayaan   tanah   masyarakat

Maksud  dan  tujuan   kegiatan   adalah   untuk   memberdayakan   masyarakat . Jika  masalah   ini   tidak   dapat   dipecahkan   maka   akan   berpengaruh  pada  keberdayaan   masyarakat .

Dampak   dari   isu  yang  dihadapi   akan   dirasakan  oleh  seluruh  stakeholders.

Scene 10

Fishbone diagram  akan   mengidentifikasi   berbagai   sebab   potensial   dari   satu   efek   masalah , dan  menganalisis   masalah .  Analisis  fishbone diagram  atau  diagram  tulang  ikan  ini   lebih  pada  hubungan   sebab   akibat ,  sehingga   seringkali  juga  disebut   sebagai  Cause-and-Effect Diagram

Scene 11

Minimnya   informasi  yang  diterima   masyarakat

Belum  optimalnya   dukungan   dari  OPD  terkait

Sosialisasi  dan  Pendampingan   belum  optimal

Scene 12

Secara   Geografis ,  kesulitan  yang  dihadapi   adalah   akses   desa .  Selain   keberadaan   akses   jalan ,  akses   telekomunikasi  pun  tidak   dapat   menjangkau   sebagian   besar   desa   secara  optimal.  Hal  ini   menyebabkan   kurangnya   pemahaman   dari   masyarakat   tentang  program  atau   kegiatan  yang  akan   dilaksanakan .

Tarif Penyeberangan Mobil dan Motor Bintang Ninggi II Mahal, Warga Pengguna  Jasa Mengeluh

Scene 13

Belum  optimalnya   dukungan   dari  OPD  terkait 	 Kegiatan   ini   seyogyanya  juga  harus   melibatkan  OPD  terkait . Akan  tetapi ,  kurangnya   komunikasi  dan  keterlibatan   dari  OPD  terkait   menyebabkan   kegiatan   belum   berjalan   secara  optimal Pengetahuan   masyarakat   masih  minim Sebagian  besar   masyarakat   desa   berusia   tua  dan  berpendidikan   hanya   sampai  SMP.  Secara   mata   pencaharian ,  masyarakat   mengandalkan   perekonomian   dari   hasil   hutan  dan  kebun .  Sulitnya   komunikasi  dan  pola   pikir   pengetahuan   masyarakat   tentang  program  baru   menyebabkan   kegiatan   belum   dapat   berjalan   secara  optimal

Foto: Kera Lucu dan Ziarah Religi di Tengah Sungai Barito | kumparan.com

Scene 14

Kegiatan   Pemberdayaan   Masyarakat   ini  di  Provinsi  Kalimantan Tengah  baru   dilakukan   pada   tahun  2021. Oleh   karenanya ,  masyarakat   cenderung   masih   kurang   paham   terhadap   kegiatan   dan  output yang  dihasilkan . Kepastian  output  dan   keberlanjutan  program  masih   diragukan   oleh   masyarakat .  Terbukti   dari   minimnya   antusias Masyarakat   dalam   mengikuti   sosialisasi   dan   banyaknya   masyarakat  yang  mempertanyakan  program.

Minimnya   Partisipasi  Masyarakat Belum  Optimalnya   kegiatan   Sosialisasi

Scene 15

Scene 16

Tingkat kemiskinan dan
ketimpangan pendapatan
dapat diminimalisir
melalui konsep
pemberdayaan masyarakat.
02
rnengatasi permasz.lahan
Kota dengan prinsip kerjasama dan
partisipasi seluruh stakeholder
terkait. Masyarakat menjadi berdaya
dan kreatif dalam menghadapi
berbagai macam situasi dan kondisi
(Penerapan Gandeng Gendong).
O
PELAJARAN
YANG BISA
DIPETIK
O
03
05
Implementasi lebih dapat dirasakan
karena sesuai dengan user needed
dengan konsep kemandirian,
kedisiplinan, kepedulian, dan
kebersamaan (Segoro Amarto).
o
04
Melakukan berbagai
kerjasama antara Pemerintah
Kota Yogyakarta, Korporasi,
Kampus, Komunitas, dan
Kampung dalam memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya
bagi Kota Yogyakarta.
Mengenali, mengidentifikasi,
dan meneo$.ma..can
potensi dan
kearifan lokal.

Menjalin   komunikasi  yang  lebih   intensif   dengan   perangkat   desa ,  pemuka   adat ,  maupun  OPD  terkait

Melakukan   pendekatan  yang  lebih   kepada   masyarakat   dari   mulai   pra   kegiatan   hingga   pasca   kegiatan

Lebih   m elakukan   cara   jemput  bola  atau   mendatangai   masyarakat

Memberikan  progress  dan   melakukan  follow-up  terhadap   kegiatan  yang  dilakukan

Scene 17

Memberikan   layanan   kepada   publik   secara   jujur ,  tanggap ,  cepat ,  tepat ,  akurat ,  berdaya   guna ,  berhasil   guna ,  dan   santun . Bersedia   mengorbankan   waktu ,  tenaga   dan   pikirannya   untuk   kemajuan   bangsa   dan  Negara  sesuai   tugas   dan   fungsi   masing-masing .   Selalu   berpartisipasi   aktif   dalam   pembangunan   nasional   dan   menjadi   pionir   pemberdayaan   masyarakat   dalam   pembangunan   nasional . Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama. Menjalankan   tugas   secara   profesional   dan   tidak   berpihak .

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Scene 1 (0s)

Scene 2 (9s)

Scene 3 (22s)

Scene 4 (38s)

Scene 5 (53s)

Scene 6 (1m 25s)

Scene 7 (3m 19s)

Scene 8 (4m 15s)

Scene 9 (4m 31s)

Scene 10 (5m 23s)

Scene 11 (5m 53s)

Scene 12 (6m 40s)

Scene 13 (7m 9s)

Scene 14 (7m 59s)

Scene 15 (8m 35s)

Scene 16 (8m 42s)

Scene 17 (9m 17s)

Scene 18 (10m 2s)