ANAK AYAM YANG HILANG_page-0001-digabungkan

Published on
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

Y NG+IILANG.

Scene 2 (5s)

Di sebuah desa yang tenang, hiduplah seekor induk ayam bersama enam anak ayam kuning yang lucu. Setiap pagi, mereka berjalan berbaris rapi mencari makan di Iadang belakang rumah Pak Tani..

Scene 3 (17s)

Suatu hari, anak ayam bungsu yang paling kecil dan penasaran, bernama Kiki, melihat kupu-kupu warna- warni terbang melintasi Iadang. Karena penasaran, Kiki mengejar kupu-kupu itu hingga ia tersesat jauh dari induknya dan saudara-saudaranya..

Scene 4 (30s)

Saat menyadari dirinya sendirian, Kiki mulai takut. Rumput terlihat lebih tinggi, suara- suara asing terdengar dari semak-semak. "Ibu... Ibu..." panggil Kiki lirih..

Scene 5 (41s)

Sementara itu, induk ayam menyadari satu anaknya hilang. Ia segera mengajak semua anaknya mencari Kiki. Mereka menyusuri jejak kaki kecil di tanah, memanggil-manggil namanya..

Scene 6 (52s)

Setelah mencari ke sana ke mari, akhirnya mereka menemukan Kiki yang sedang meringkuk di bawah pohon pisang. Induk ayam langsung memeluk Kiki dengan sayap hangatnya. "Jangan jauh-jauh Iagi ya, Nak," bisik sang induk lembut..

Scene 7 (1m 5s)

Sejak hari itu, Kiki tidak pernah Iagi berjalan sendiri tanpa izin. Ia belajar bahwa petualangan boleh saja, asal tidak sampai membuat keluarga khawatir..

Scene 8 (1m 15s)

Hari-hari berikutnya, Kiki menjadi anak ayam yang paling rajin. Ia selalu berjalan dekat di Sisi induknya, tidak Iagi mengejar kupu-kupu tanpa pamit. Namun, rasa ingin tahunya tetap besar..

Scene 9 (1m 27s)

Suatu sore, ketika hujan mulai turun rintik-rintik, Kiki melihat pelangi di langit. "Ibu, itu apa?" tanya Kiki sambil menunjuk ke arah langit. "Itu pelangi, hadiah dari langit setelah hujan. Indah, ya?" jawab induk ayam sambil tersenyum. Kiki terdiam, lalu berkata, "Aku ingin suatu hari bisa terbang tinggi seperti burung, supaya bisa melihat pelangi dari dekat.".

Scene 10 (1m 45s)

Induk ayam tertawa pelan. "Kamu memang tidak bisa terbang seperti burung, Nak. Tapi dengan semangat, kamu bisa melihat dunia dengan caramu sendiri." Sejak hari itu, Kiki tidak hanya menjadi anak ayam yang penurut, tapi juga anak ayam yang cerdas. la sering membantu adik-adiknya mencari biji-bijian, dan bahkan menemukan tempat makan baru yang lebih luas di dekat pohon jambu. Desa pun kembali tenang. Anak-anak ayam tumbuh besar dan sehat. Dan Kiki? la tetap penuh rasa ingin tahu, tapi kini ia tahu: kemana pun ia melangkah, keluarga adalah tempatnya pulang..

Scene 11 (2m 10s)

SEKION/DAN.