BAGAIMANA MEMBANTU PESERTA DIDIK UNTUK MELATIH BERPIKIR KREATIF DI KELAS.
H allo Perkenalkan nama saya Drs. Agus Supriadi, M.Pd. Dan Anda dapat memanggil saya Agus, saya lahir di Pamekasan pada tangga 7 Agustus 1965. Saya tugas sebagai guru BK di SMP Negeri 8 Pamekasan. Alamat rumah di Jl. P. Diponegoro I/17 Pamekasan Anda dapat menghubungi via WA/telepon di nomer 08179217635.
Tujuan dari materi ini :. U ntuk menginformasikan kepada pengajar/guru untuk dapat menerapkan dan memberikan solusi agar dapat membantu peserta didik untuk melatih berpikir kreatif di kelas..
Memiliki kemampuan dalam berpikir kreatif dan melakukan aktivitas kreatif selalu menjadi poin tambah bagi seseorang . Berpikir kreatif pun punya banyak manfaat untuk menyelesaikan permasalahan dan membuat inovasi pada berbagai bidang ..
Produk-produk kreatif tentu berawal dari pemikiran kreatif yang panjang . Jika anda merasa tidak memiliki ide yang kreatif , tak perlu khawatir . Berpikir kreatif tak serta merta ada sejak anda lahir . Namun bisa diasah dan dilatih . Berikut merupakan langkah dalam proses berpikir kreatif yang bisa anda lakukan ..
Asesmen teknik nontes Asesmen teknik nontes lebih sering digunakan oleh petugas bimbingan dan konseling karena prosedur perancangan , pengadministrasian , pengolahan , analisis dan penafsirannya relatif lebih sederhana bila dibandingkan dengan asesmen teknik tes ..
Daftar Cek Masalah ( DCM ) Alat Ungkap Masalah ( AUM ).
Asesmen teknik tes. Asesmen tenik tes digunakan oleh petugas bimbingan dan konseling yang telah memiliki sertifikat untuk menggunakan asesmen teknik tes ..
Ragam Asesmen teknik tes. Tes kecerdasan Tes bakat Tes minat Tes kepribadian Tes kemampuan kerja Tes kematangan social Dan lain-lain..
PERBEDAAN ASESMEN TEKNIK NONTES DAN TEKNIK TES Asesmen teknik nontes tidak memerlukan prosedur penyusunan yang terstandar . Dapat dibuat atau dirancang oleh petugas bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan ..
Standardisasi : memiliki buku dan manual tes , serta memiliki keseragaman dalam penyelenggaraan dan penskoran . Bersifat obyektif : mulai dari penyelenggaraan , penilaian , dan interpretasi skor ..
INSTRUMEN NONTES : WAWANCARA Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui komunikasi langsung dengan individu yang diwawancara atau sumber data . Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mendapatkan data yang diperlukan tentang diri mahasiswa atau hal lain yang berhubungan dengan peserta didik..
Tujuan Wawancara Dalam Bimbingan dan Konseling Untuk mendapatkan data tentang peserta didik terkait dengan permasalahan yang dihadapi serta memahami dirinya secara menyeluruh dan mendalam baik pada lingkungan pendidikan , masyarakat , maupun kerja sehingga diperoleh informasi yang akurat tentang kondisi peserta didik tersebut ..
Wawancara menurut responden , antara lain : Wawancara langsung Wawancara tidak langsung.
PERAN PEWAWANCARA TAHAP AWAL. TAHAP INTI/PERTENGAHANTAHAP AKHIR.
Pelaksanaan wawancara hendaknya memperhatikan prosedur sebagai berikut : Penyusunan Pedoman WawancaraPelaksanaan WawancaraAnalisis Hasil Wawancara.
1. PENYUSUNAN PEDOMAN WAWANCARA Menetapkan tujuan wawancara.Menetapkan pertanyaan.Membuat butir pertanyaan yang jelas ( tidak ambigu dan mengandung unsur SARA) serta fokus / intinya saja , agar mudah dipahami individu ..
2. PELAKSANAAN WAWANCARA Menetapkan individu yang akan diwawancarai dan menghubunginya Menetapkan jadwal dan tempat wawancara Melaksanakan wawancara Melakukan verbal setting Melakukan attending skill Menutup wawancara.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN WAWANCARA Kelebihan Wawancara Pertanyaan-pertanyaan yang belum dipahami dapat segera diperjelas . Melalui tatap muka langsung , dapat terbinanya hubungan baik ..
INSTRUMEN NONTES : OBSERVASI Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja , melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang diselidiki ..
Beberapa hal yang perlu diperhatikan : Observasi harus fokus pada satu orangObservasi dilakukan secara intensObservasi hendaknya dilakukan pada beberapa periode waktuObservasi hendaknya dilakukan dalam situasi - situasi yang berbeda dan naturalObservasi tidak mengabaikan kondisi interaksi dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkah lakuData yang diperoleh hendaknya diintegrasikan dengan data yang diperoleh melalui instrumen lain.
JENIS-JENIS OBSERVASI Berdasarkan keterlibatan pengamat : observasi partisipasi , observasi non partisipasi dan observasi quasi partisipasi . Berdasarkan perencanaan : observasi sistematis / terstruktur,observasi non sistematis / tidak terstruktur Berdasarkan situasi : observasi bebas , observasi yang dimanipulasi , observasi yang merupakan perpaduan antara keduanya ..
PROSEDUR PELAKSANAAN OBSERVASI Penyusunan Pedoman Pengamatan Menetapkan tujuan observasi Menetapkan bentuk format pencatat hasil observasi sesuai dengan tujuan . Membuat format pencatat hasil observasi.
Pelaksanaan observasi Menetapkan individu yang akan diobservasi Menetapkan jadwal dan tempat dilakukannya observasiMenetapkan jumlah individu yang akan diobservasi Menetapkan petugas atau observer sesuai dengan kebutuhan.
Kelebihan dan Kekurangan Observasi Kelebihan Observasi Memberikan data yang tidak diperoleh dari instrumen lain . Melengkapi data yang telah diperoleh melalui instrumen lain . Mengetahui tingkah laku nyata yang mungkin tak terlihat saat observasi berlangsung ..
Kekurangan Observasi Observasi tidak dapat dilakukan pada beberapa situasi atau beberapa individu secara bersamaan . Hasil observasi pada suatu kejadian tidak dapat diulang pada waktu lain . Observasi memerlukan waktu panjang , apabila ingin mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang individu . Kesimpulan dan hasil analisis observasi seringkali bersifat subyektif , sehingga memerlukan beberapa petugas ..
Terima kasih. Sumber : https ://slideplayer.info/slide/3264288 /.