PowerPoint Presentation

PEMBUATAN SEDIAAN PARENTERAL. Dr. Dewi Isadiartuti , M.Si ., Apt Departemen Farmasetika Fakultas F armasi Universitas Airlangga.

2. BAHAN TAMBAHAN. TUJUAN:. 1. Menambah kelarutan.

3. a. Kosolven. b. Chemical solubilizer. c. Metode lain.

4. 10 o 0.01 0.001 0.0001 EtOH PEG400 Glycerin Cosolvent (%) Figure 6-1 Example of co-solvent effect on drug solu- bility. From Ref. 12..

5. a. Oksidasi udara. b. Pengaruh pH. c. Pengaruh suhu.

6. a. Oksidasi udara. Drug (R) Oxidation Process Figure 6-7 Catalystsa + RH R02H + R. Therefore, oxidation requires two main factors: free radical formation caused by catalysts molecular oxygen Basic schematic of an oxidation reaction. aCatalysts include high temperature high pH heavy metals peroxides light.

7. a. MENCEGAH OKSIDASI. a. Penambahan antioksidan nilai potensial oksidasi < obat epinefrin + bisulfit → epinefrin sulfonat ( tidak berwarna , tdk aktif secara farmakologis ) Larut minyak ( tocoferol ) Larut air (e.g. garam Na atau K - sulfit (pH 8,0 – 10,0) - bisulfit (pH 2,5 – 5,5) - metabisulfite pH 4,0 -5,5).

8. b. PENGARUH pH. Perubahan pH dapat terjadi : 1. Selama penyimpanan 2. Pelepasan konstituen dari wadah dan tutup 3. Larutnya gas/ uap 4. Reaksi dalam produk sendiri Kapasitas dapar Rentang dapar Efek stabilitas & aktivitas DAPAR ( mengatasi perubahan pH pada pengenceran dan penambahan asam dan basa ).

9. Alasan pengaturan pH : Menjamin stabilitas sediaan Mengurangi rasa sakit , pH 3 iritasi & phlebitis, pH 9 nekrosis saat injeksi . SVP rute intravena pH 3 – 10,5, rute lainnya pH 4 - 9. 3. Mendekteksi peruraian obat 4. Memberikan kondisi yang tidak sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme 5. Meningkatkan aktivitas fisiologi.

10. PENGARUH pH. Figure 8-1 Rate of Of Penicillin 18 g 16 = 14 12 10 Solubility of Salt Effect of pH on solubility and stability of procaine mcillin G. Source: From Ref. 4..

11. PENGARUH pH. Table 8-1A Most Common Buffers Used in Sterile Drug Solutions 3.0, 4 2 4.3, 97 3.4, 5 1 4.8, 52 4.2, 5 6 2.4, 9 8 Buffer system Lactic acid/lactate Tartaric acid/tartrate Glutamic acid/glutamate Malic acid/malate Citric acid/citrate Gluconic acid/gluconate Benzoic acid/benzoate Succinic acid/succinate Acetic acid/acetate Histidine Phosphonc acld/phosphate Glycine/glycinate Tromethamine (TRIS, THAM) Diethanolamine Carbonic acid/carbonate p Ka 3.1 3.1, 3.6 4.2 4.8 1.8, 6.1, 92 2.1, 7.2, 12 7 8.1 8.0 6.4, 10 3 Typical buffer pH range 2.0-4.0 2.0-5.3 2.0-5.3 2.5-5.0 2.5-6.0 2.6-4.6 3.2-52 3.2-6.6 3.5-5.7 5.5—7.4 6.0-8.2 6.5-7.5 8.0-10.0 5.0-11.0.

12. c. PENGARUH SUHU. Bahan obat tertentu tidak stabil dengan pemanasan , dapat terjadi peruraian / pengendapan Karena : Pelepasan alkali gelas (alkaloid) Perubahan pH (Na thiosulfat ) Zat mudah menghablur (e.g. Ca glukonas diatasi dengan penambahan Ca saccharas , Ca lactobionas , Ca galactonat , Ca ascorbinat dan Ca bromida ).

13. 3. MEMPERTAHANKAN STERILITAS. Ditambahkan zat antibakteri bila : a. Dikerjakan secara tehnik aseptis b. Multiple-dose c. Sterilisasi cara filtrasi d. Sterilisasi cara panas 30’ selama 90 – 100 ⁰C.

14. Table 6-7 Examples of Commercial Sterile Dosage Forrns Containing Antimicrobial Preservative Agents and Their Concentrations AP agent Benzyl alcohol Phenol Meta-Cresol Phenoxyethanol Thimerosal Chlorobutanol Methylparaben Propylparaben Phenylmercuric acetate, borate. nitrate Benzalkonium/Benzethonium chloride Source. From Ref. 2. Concentration 0.2596-0.3% 0.2596-0.5% 0.0296-0.2% 0.00296-0.02% 0.0196-0.02% Examples (all@) VePesid and Vumon Hydeltrasol and Sus-Phrine Humatrope and Genotropin Poliovax and IpolTM Recombivax and Hyperab Aquasol and Oxytocin Intron A and Gentamicin Bicillin L-A and Tobramycin Several topical ophthalmic medications Benadryl and many topical ophthalmic medications.

15. 4. MENGURANGI RASA SAKIT ATAU IRITASI JARINGAN.

16. Hipotoni ( hemolisa : irreversible]. Isotoni ~0,9% NaCl.