4. Struktur Aplikasi Flutter

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

[Virtual Presenter] Halo! Dengan senang hati saya akan memberikan presentasi tentang Struktur Aplikasi Flutter. Pada slide ini, kami akan melihat dasar-dasar struktur aplikasi Flutter, termasuk beberapa komponen yang diperlukan untuk membangun aplikasi Flutter. Mari kita mulai!.

Scene 2 (22s)

[Audio] Kami akan mulai dengan mempelajari struktur dasar aplikasi Flutter. Anda akan memulai dengan memahami cara menggunakan List dan Kondisional dalam Dart untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selanjutnya, Anda akan mempelajari tentang kelas dan objek di Dart, sehingga Anda dapat memahami terlebih dahulu OOP - Object Oriented Programming. Setelah itu, Anda juga akan belajar tentang penggunaan Constructors dalam Dart. Dan terakhir, Anda akan mempelajari tentang Flutter Theme & The Gesture Detector Widget. Dengan begitu, mari kita mulai dengan memahami struktur aplikasi Flutter..

Scene 3 (1m 7s)

[Audio] Di bagian ini, kita akan membahas tentang struktur aplikasi Flutter. Kita akan melihat perbedaan pemetaan, enum, dan operator ternary dalam bahasa Dart dibandingkan bahasa lainnya. Juga akan dipelajari tentang apa bedanya antara final dan const di Dart, bagaimana mengatur mutability dan tugas stateless dan stateful widget. Terakhir, kita akan membahas tentang composition versus inheritance..

Scene 4 (1m 38s)

[Audio] Dalam Flutter, List adalah struktur data yang fleksibel yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. List dapat berisi objek dari jenis apa pun, seperti angka, string, boolean, atau bahkan objek yang dibuat oleh pengguna sendiri. List dapat diinisialisasi dengan menggunakan literal List atau dengan menggunakan konstruktor List()..

Scene 5 (2m 4s)

[Audio] Flutter menawarkan beberapa cara untuk membuat daftar. Kami dapat menginisialisasikan list kosong dengan ukuran yang ditentukan, membuat list kosong tanpa ukuran jelas, atau membuat list sekaligus mengisi nilainya. Hal ini membuatnya fleksibel dan mudah digunakan dalam berbagai situasi..

Scene 6 (2m 25s)

[Audio] Dalam Flutter, List merupakan struktur data yang sangat berguna. Sintaksis List () atau literal list [] atau List [] dapat digunakan untuk membuat List. List numbers = List () dapat digunakan untuk membuat list kosong dengan tipe data int, List names = [] untuk membuat list kosong dengan tipe data String menggunakan literal list, dan List prices = List () untuk membuat list kosong dengan tipe data double..

Scene 7 (3m 7s)

[Audio] Flutter adalah salah satu framework aplikasi mobile terkenal yang memiliki struktur aplikasi yang terdiri dari beberapa fitur yang bermanfaat. Salah satu fiturnya yang unik adalah kemampuan untuk menambahkan dan mengakses elemen menggunakan metode add(). Contohnya, kita dapat menambahkan elemen 4 ke dalam list numbers dan mengakses elemen pertamanya dengan menggunakan print()..

Scene 8 (3m 33s)

[Audio] Dengan Flutter, Anda dapat menghapus elemen dari sebuah List dengan metode remove() atau removeAt(). Sebagai contoh, kami memiliki List numbers = [1, 2, 3, 4];, jika kita ingin menghapus elemen 3, kita dapat menggunakan numbers.remove(3). Jika kita ingin menghapus elemen pertama yaitu 1, kita dapat menggunakan numbers.removeAt(0)..

Scene 9 (4m 6s)

[Audio] Flutter adalah salah satu platform aplikasi yang fleksibel. Dilengkapi dengan properti menghitung jumlah elemen. Misalnya, kita dapat menggunakan properti length untuk menghitung jumlah elemen pada sebuah List. Sebagai contoh, list yang berisi angka 1, 2, dan 3, dan ketika menggunakan properti length, outputnya adalah tiga..

Scene 10 (4m 34s)

[Audio] Flutter memungkinkan Anda untuk dengan mudah membuat daftar dengan beberapa item menggunakan widget ListView, ListTile, dan lainnya. Flutter menyediakan beragam jenis daftar yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Anda dapat membuat daftar dengan berbagai konten, mulai dari teks hingga gambar hingga thumbnail yang bersarang, dan daftar yang dapat diinteraksi. Flutter juga memungkinkan Anda untuk menyusun, menyisipkan, menghapus, dan mengubah item dalam daftar. Ini adalah cara yang efektif untuk menyajikan berbagai informasi dalam daftar yang bersih dan jelas..

Scene 11 (5m 17s)

[Audio] Aplikasi Flutter memiliki struktur coding dengan bantuan pernyataan kondisional seperti if, if-else, dan if-else if-else. Pernyataan kondisional ini berguna untuk memberikan keputusan yang berdasarkan pada kondisi yang diberikan. Hal ini merupakan cara yang efektif untuk memperbarui bagian tertentu dari aplikasi, sehingga membuat coding menjadi lebih efisien..

Scene 12 (5m 44s)

[Audio] Mari kita lihat pemakaian Pernyataan if dalam Flutter. Pernyataan if digunakan untuk mengevaluasi kondisi dan menjalankan blok kode jika kondisi bernilai true. Dalam menggunakan Flutter, kita dapat menggunakan Pernyataan if untuk memeriksa keadaan sebelum menjalankan blok kode tertentu. Dengan Flutter, kita dapat menggunakan Pernyataan if untuk memeriksa keadaan sebelum menjalankan blok kode tertentu. Pernyataan if akan memeriksa kondisi yang diberikan dan hanya akan mengeksekusi blok kode jika kondisi bernilai benar. Contohnya, dalam contoh di atas, Pernyataan if memeriksa jika nilai dari variabel number lebih besar dari 0 dan mengeksekusi print("Angka positif") jika kondisi benar..

Scene 13 (6m 36s)

[Audio] Flutter adalah kerangka kerja sumber terbuka untuk mengembangkan aplikasi seluler dengan bahasa menulis kode Dart. Struktur Flutter menyediakan fitur pengkondisian if-else untuk menentukan logika aplikasi. If-else ditulis sebagai berikut: jika kondisi bernilai benar, maka kode di dalam paragraf if akan dieksekusi; jika kondisi bernilai salah, maka alur program akan berpindah ke paragraf else. Dengan demikian, mengembangkan aplikasi dengan Flutter menjadi fleksibel karena menyediakan fitur pengkondisian yaitu if-else. Dengan menggunakan struktur ini, kode dapat dieksekusi berdasarkan kondisi yang bernilai benar atau salah. Hal ini juga membantu proses debugging dengan membantu memindahkan alur program. Coba fitur if-else Flutter dan nikmati pengalaman pengembangan aplikasi yang interaktif..

Scene 14 (7m 39s)

[Audio] Marilah kita lihat contoh nyata dari pemrograman if-else. Jika anda menentukan variabel number sebagai -5, maka karena nilai ini kurang dari 0, maka print ("Number is non-positive") akan dijalankan. Dengan begitu, kita dapat menyaksikan bahwa pernyataan if-else dapat mengevaluasi kondisi dan, berdasarkan hasil evaluasi, menjalankan kode yang berbeda..

Scene 15 (8m 8s)

[Audio] Flutter memiliki struktur aplikasi yang mendukung struktur IF-ELSE. IF-ELSE ini berfungsi untuk mengevaluasi beberapa kondisi, lalu mengeksekusi kode yang sesuai hasil evaluasi. Sebagai contoh, jika kondisi1 bernilai benar, maka kode untuk kondisi1 akan dieksekusi, namun jika kondisi1 bernilai salah, maka kondisi2 akan dievaluasi. Jika hasil dari evaluasi kondisi2 bernilai benar, maka kode untuk kondisi2 akan dieksekusi. Struktur IF-ELSE ini memungkinkan Flutter untuk mengeksekusi kode berdasarkan kondisi yang berbeda..

Scene 16 (8m 54s)

[Audio] Mari kita lihat bagaimana struktur Aplikasi Flutter memanfaatkan pernyataan else-if. Jika kondisi if yang diberikan tidak terpenuhi, maka akan mengevaluasi kondisi berikutnya yang ditentukan oleh else-if. Biasanya, else-if digunakan ketika ada banyak kondisi yang harus diuji. Jika semua kondisi dievaluasi dan tidak ada yang bernilai true, kode dalam else akan dieksekusi. Dengan demikian, struktur Aplikasi Flutter menggunakan else-if untuk mengevaluasi beberapa kondisi secara berurutan dan menerapkan kode yang sesuai..

Scene 17 (9m 35s)

[Audio] Berbicara tentang struktur aplikasi Flutter, ada satu konsep penting yang harus kita pahami yaitu Kelas. Kelas di Flutter adalah templat atau blueprint yang mengatur struktur dan perilaku sebuah objek. Sebuah kelas memiliki atribut dan fungsi. Selanjutnya, Anda dapat menggunakan kelas dalam aplikasi Flutter untuk menghasilkan objek berbeda dari kelas yang sama. Sebagai contoh, Kelas Mahasiswa memiliki atribut Nama, Jurusan, dan Semester, serta fungsi Perkenalan. Anda bisa membuat objek mahasiswa baru dengan nilai atribut yang berbeda-beda. Itulah sekilas mengenai struktur aplikasi Flutter..

Scene 18 (10m 23s)

[Audio] Aplikasi Flutter dibuat menggunakan metode Struktur Objek. Objek terdiri dari instansi yang dibuat berdasarkan kelas, yang memiliki keadaan (variabel) dan perilaku (metode). Contoh objek dapat dilihat dari kode di atas, dimana dalam kode tersebut kita membuat objek Mahasiswa yang memiliki keadaan seperti nama, jurusan, dan semester. Dengan begitu, kita dapat membuat dan menjalankan operasi-operasi pada objek seperti memanggil metode perkenalan..

Scene 19 (11m 0s)

[Audio] Aplikasi Flutter menggunakan Dart sebagai bahasanya. Dengan konsep pemrograman berorientasi objek, kita dapat menikmati empat pilar, yaitu abstraksi, enkapsulasi, pewarisan, dan polimorfisme. Ini berarti bahwa struktur aplikasi akan lebih baik, ringkas, dan sederhana. Dengan Dart sebagai bahasanya, Flutter menyediakan struktur aplikasi yang kuat, mudah digunakan, dan dapat memberikan keuntungan OOP. Struktur ini memungkinkan aplikasi untuk dapat diatur ulang dan dimodifikasi dengan kode yang ringkas dan mudah dibaca, yang akan membuat aplikasi responsif dan cantik dengan Flutter..

Scene 20 (11m 48s)

[Audio] Abstraksi memainkan peran penting dalam OOP Dart karena memberi Anda kemampuan untuk mendeklarasikan struktur aplikasi Flutter secara sederhana dan intuitif. Penggunaan konsep abstraksi dapat mengimplementasikan program dalam cara yang efisien dan mudah dipahami. Ini juga mengijinkan Anda untuk memecah aplikasi Flutter menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sederhana dan independen yang dapat diarahkan dengan efektif. Abstraksi juga sering digunakan di Flutter untuk mempermudah proses pembuatan aplikasi. Dengan menyediakan kerangka kerja yang dapat diwariskan, abstraksi dapat membantu untuk mengurangi tumpukan kode serta mempercepat proses pengembangan. Abstraksi juga memungkinkan pengembang untuk menciptakan struktur aplikasi yang intuitif, menghasilkan program yang mudah dipahami, mempertahankan performa, dan memastikan kualitas kode..

Scene 21 (12m 49s)

[Audio] Flutter menggunakan OOP Dart untuk membuat struktur aplikasinya. Contohnya adalah penggunaan abstraksi dengan konsep class dan class turunan. Sebagai ilustrasi, kita menggunakan class Bentuk dan turunannya PersegiPanjang. Dengan menggunakan ini, kita bisa membangun struktur aplikasi yang kompleks dengan mudah..

Scene 22 (13m 14s)

[Audio] Enkapsulasi merupakan salah satu konsep OOP yang penting, yang memungkinkan pengaturan akses properti dan metode dalam sebuah objek. Pada bahasa Dart, kata kunci public, private dan protected dapat digunakan untuk melakukan implementasi enkapsulasi. Manfaat dari enkapsulasi adalah melindungi data dan metode yang terkait dari akses langsung dari luar, serta memberikan kemudahan dalam mengelola metode dan properti dalam objek..

Scene 23 (13m 46s)

[Audio] Di Dart, kita dapat memanfaatkan teknik pewarisan Object Oriented Programming (OOP) untuk membuat sebuah kelas berdasarkan kelas lain. Dengan pewarisan, atribut dan perilaku dari kelas lain dapat diwariskan. Untuk melakukannya kita harus menggunakan kata kunci extends. Misalnya, Anda bisa membuat kelas Student yang mewarisi atribut dan perilaku dari kelas Person. Dengan begitu, Anda dapat membuat objek Student yang memiliki atribut dan perilaku yang diberikan oleh kelas lain dan perilaku tambahan yang kita berikan sendiri..

Scene 24 (14m 27s)

[Audio] Di Flutter, dengan adanya polimorfisme, kita dapat mendefinisikan satu objek yang sama untuk berbagai kasus dan menggunakannya dengan cara yang berbeda. Hal ini membuat struktur Aplikasi Flutter lebih mudah diurus dan lebih intuitif untuk dipahami, serta memiliki kode yang mudah dipelihara. Ini juga memudahkan Anda dalam menggunakan kode yang sama untuk mengerjakan beberapa tugas, sehingga meningkatkan proses pengembangan..

Scene 25 (14m 58s)

[Audio] Dalam Struktur Aplikasi Flutter, prinsip polimorfisme OOP berlaku, di mana setiap objek Java memiliki sifat khususnya sendiri. Dalam contoh kode ini, kelas Animal mewakili hewan, kelas Cat mewakili kucing, dan kelas Dog mewakili anjing. Di sini, kelas Animal, Cat, dan Dog disebut kelas turunan, yang merepresentasikan tingkat khusus dari kelas dasar yang lebih umum. Polimorfisme memungkinkan kami untuk memanggil fungsi secara dinamis untuk menghasilkan output yang diinginkan..

Scene 26 (15m 37s)

[Audio] Selamat siang. Slide 26, Aplikasi Flutter didukung oleh bahasa pemrograman Dart yang menyediakan tipe data, variabel, fungsi, dan konstruktor. Konstruktor adalah metode khusus yang digunakan untuk membuat objek dari sebuah class. Dengan konstruktor ini, dapat ditentukan nilai-nilai awal dari objek tersebut. Dart menyediakan beberapa jenis constructor yaitu constructor default, constructor bernama, dan constructor dengan parameter..

Scene 27 (16m 15s)

[Audio] Aplikasi Flutter menggunakan konstruktor Dart untuk mengakses fungsi yang didefinisikan dalam aplikasi. Pendekatan ini memungkinkan untuk menciptakan objek dengan properti yang sesuai. Dengan menggunakan Konstruktor Dart, Anda dapat membuat objek dengan nilai awal yang diasingkan dari jalur lain dalam aplikasi. Flutter menggunakan konstruktor Dart untuk menggabungkan fungsi-fungsi yang sesuai dalam sebuah obyek. Dengan demikian dapat dibuat objek dengan berbagai properti sesuai kebutuhan aplikasi. Konstruktor tersebut sangat memungkinkan untuk membuat objek yang sederhana dan mudah. Aplikasi Flutter juga menyediakan konstruktor Dart khusus yang memfasilitasi pembuatan kode yang sederhana dan mudah dibaca. Dengan menggunakan konstruktor ini, Anda dapat melakukan kombinasi fungsi-fungsi untuk mengimplementasikan logika aplikasi yang diinginkan..

Scene 28 (17m 16s)

[Audio] Flutter Themes adalah kumpulan gaya dan konfigurasi yang digunakan untuk mengatur tampilan visual dari aplikasi Flutter. Dengan Flutter, kita dapat dengan satu langkah mengubah aspek-aspek seperti warna, teks dan gaya widget. Hal ini memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi dengan tampilan yang konsisten dan profesional. Menggunakan Flutter, aplikasi Anda akan terlihat dan beroperasi dengan baik di semua platform..

Scene 29 (17m 48s)

[Audio] Flutter menawarkan cara membangun aplikasi yang intuitif dan fleksibel tanpa mengorbankan kinerja. Tema Flutter 'Material Design' menyediakan desain visual yang konsisten serta kemampuan untuk membuat tema yang disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi. Intuitif dan fleksibel, Flutter memungkinkan untuk membangun aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan baik ke berbagai platform..

Scene 30 (18m 16s)

[Audio] Untuk aplikasi Flutter, Anda dapat memanfaatkan theme default atau membuat theme sendiri. Contohnya, Anda dapat menggunakan MaterialApp dan ThemeData. Salah satu properti yang dapat digunakan adalah Colors, FontFamily, Brightness, dan TextTheme untuk memberikan warna dan font tampilan teks. Dengan mengubah parameter ini, Anda dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan..

Scene 31 (18m 46s)

[Audio] Flutter menyediakan widget Gesture Detector untuk mendeteksi dan merespon berbagai macam gesture pengguna, mulai dari sentuhan, ketukan, geser, hingga gerakan tertentu lainnya. Dengan widget ini, developer dapat menangani semua aksi pengguna saat mengakses layar perangkat..

Scene 32 (19m 7s)

[Audio] Flutter merupakan framework yang cepat dan kuat yang dibuat oleh Google. Framework ini memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan sebuah peta, yang juga dikenal sebagai struktur data kunci-nilai. Peta ini memungkinkan kamu untuk memetakan kunci ke nilai secara efisien. Dengan menggunakan sintaks literal, kamu dapat membuat peta dan menambahkan, mengakses, menghapus, ataupun mengiterasi entri yang berisi nilai berdasarkan kunci. Bantu diri kamu sendiri dengan memahami struktur peta sebagai sebuah bagian dari Flutter!.

Scene 33 (19m 48s)

[Audio] Flutter menyediakan kelas Map yang memudahkan Anda dalam membuat struktur data seperti peta. Anda dapat memanggil library dart:core dan menggunakan konstruktor Map() untuk membuat peta. Dengan menambahkan epal 'a', 'b', dan 'c' dan membuat nilainya menjadi 1, 2, dan 3, maka Anda dapat melihat output dari peta yang telah Anda buat..

Scene 34 (20m 15s)

[Audio] Secara singkat, Flutter memiliki sistem yang disebut Enums yang bisa digunakan untuk memberikan set nilai yang terbatas untuk variabel atau parameter. Dengan menggunakan Enums, Anda dapat menyederhanakan kode dan meminimalkan kesalahan pada penggunaan nilai yang tidak valid..

Scene 35 (20m 35s)

[Audio] Berbicara tentang aplikasi Flutter, enum adalah salah satu unsur yang penting. Enum membantu untuk menggabungkan beberapa konstanta yang terkait. Sebagai contoh, kita dapat membuat enum status yang bisa berisi running, stopped, dan paused. Kemudian kita dapat menggunakannya dalam aplikasi kita dengan mengatur variabel status seperti Status.running. Jika diperlukan, kita juga dapat menggunakan kondisi if untuk memeriksa nilai enum dan menjalankan suatu aksi sesuai kebutuhan..

Scene 36 (21m 13s)

[Audio] Flutter, platform yang dikembangkan oleh Google, menyediakan pengalaman pengembangan aplikasi yang ringan dan responsif. Salah satu keunggulan dari platform ini adalah 'Ternary Operator'. Operator ini memungkinkan evaluasi ekspresi secara kondisional dan mengembalikan nilai berdasarkan hasil kondisi yang terjadi. Dengan adanya Ternary Operator, pengembang lebih mudah melakukan pengolahan data yang kompleks dan tepat waktu. Alhasil, dengan Flutter dan Ternary Operator, kamu bisa membangun aplikasi responsif dan tambahkan fitur baru dengan cepat..

Scene 37 (21m 55s)

[Audio] Dalam contoh ini, kita bisa lihat bahwa operator ternary memungkinkan untuk menjalankan sebuah kondisi dalam satu ekspresi. Operator ternary menggunakan tiga ekspresi, yakni kondisi, statement true, dan statement false. Apabila kondisi bernilai benar maka statement true-nya yang akan dieksekusi, tapi apabila kondisi bernilai salah maka statement false-nya yang akan dieksekusi. Contoh di atas menjelaskan bagaimana operator ternary dapat digunakan untuk menentukan apakah bilangan itu genap atau ganjil..

Scene 38 (22m 33s)

[Audio] Ketika menggunakan Flutter, fungsi akan dianggap sebagai objek kelas pertama, yang berarti fungsi dapat berhubungan langsung dengan struktur aplikasi Flutter. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan fungsi untuk mengirim argumen ke widget, mengirim argumen ke konstruktor widget, dan mengembalikan satu atau lebih widget dari fungsi. Ini menciptakan cara yang lebih intuitif dan gampang untuk mengatur aplikasi Anda..

Scene 39 (23m 4s)

[Audio] Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang struktur aplikasi Flutter. Flutter adalah framework open source yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi cross-platform dengan cepat dan mudah. Final digunakan untuk mendeklarasikan variabel yang nilainya tetap sesudah inisialisasi. Setelah nilai variabel final diatur, nilai tersebut tidak dapat diubah lagi. Namun, nilai tersebut tidak diketahui pada saat compile-time dan dapat diinisialisasi saat runtime. Ini adalah fungsi struktur final dari aplikasi Flutter yang harus diketahui..

Scene 40 (23m 45s)

[Audio] Variabel dapat diatur nilai awalnya dengan menggunakan kata kunci final. Contoh, menunjukkan bagaimana nilai 10 ditentukan untuk variabel bernama angka saat inisialisasi. Nilai tersebut tidak bisa diubah setelahnya. Flutter memungkinkan penggunaan kata kunci ini sehingga kode program menjadi lebih terorganisir..

Scene 41 (24m 10s)

[Audio] Struktur Aplikasi Flutter normal dan mudah dipahami. CONST, variabel yang dikenal, digunakan untuk memastikan bahwa nilai variabelnya tetap sama selama waktu kompilasi. Ini bermanfaat dalam membangun aplikasi Flutter, membuat aplikasi lebih aman dan mudah dimaintain..

Scene 42 (24m 33s)

[Audio] Menggunakan Flutter, variabel dapat diinisialisasi dengan nilai yang didapat setelah eksekusi kode saat aplikasi berjalan. Ini bermanfaat ketika developer ingin menciptakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh user atau situasi lain. Sebagai contoh, kode berikut ini akan menginisialisasi sebuah variabel bernama pi dengan nilai math.pi : const double pi = math.pi; Variabel atau konstanta dapat diinisialisasi ketika aplikasi dijalankan menggunakan sintaks Flutter, yaitu Const. Dengan kata lain, inisialisasi variabel tidak hanya dapat dilakukan pada saat kompilasi, namun juga saat aplikasi berjalan. Hal ini bermanfaat ketika developer menginginkan variabel yang nilainya dapat berubah sesuai kondisi tertentu..

Scene 43 (25m 31s)

[Audio] Di Flutter, widget yang tidak dapat diubah disebut sebagai widget keadaan nol atau stateless widget. Contohnya adalah Text, Icon, dan RaisedButton. Sementara widget yang memiliki keadaan disebut sebagai widget keadaan atau stateful widget. Contohnya adalah TextField, Checkbox, dan Radio. Kita dapat membangun antarmuka pengguna menggunakan kombinasi dari stateless dan stateful widget. Stateless widget memudahkan dalam membangun struktur antarmuka pengguna, sementara stateful widget menyediakan fungsi interaktif. Dengan kombinasi keduanya, kita dapat membuat antarmuka pengguna yang interaktif..

Scene 44 (26m 19s)

[Audio] Flutter adalah platform pengembangan aplikasi cross-platform. Berbasis widget, ada dua jenis widget yang dibedakan, yaitu Stateless dan Stateful. Stateless Widget adalah widget yang tidak menyimpan keadaan internal yang bisa berubah. Stateless widget dikenali melalui penerapan metode build(), yang digunakan untuk menggambar antarmuka pengguna berdasarkan input yang diberikan. Jika ada perubahan input, widget ini dibangun kembali menggunakan metode build()..

Scene 45 (26m 55s)

[Audio] Flutter menyediakan widget Stateful untuk melakukan pembuatan aplikasi yang dinamis dan intuitif. Widget ini memiliki kemampuan untuk merepresentasikan keadaan yang berubah sepanjang masa hidup aplikasi. Dengan menggunakan widget ini, kita dapat membuat aplikasi yang responsif dan menyesuaikan interaksi dengan pengguna. Selain itu, widget ini juga mampu menangani input, memonitor perubahan state, dan mengatasi berbagai macam interaksi antarmuka pengguna untuk mengembangkan aplikasi dinamis..

Scene 46 (27m 33s)

[Audio] Kami menyadari bahwa Flutter mendorong penggunaan komposisi daripada pewarisan untuk pengembangan UI. Komposisi memungkinkan widget dikombinasikan dengan widget lainnya untuk membuat tampilan yang khusus dan dinamis. Ini mengarahkan pengembang untuk menjadi lebih fleksibel dalam mengembangkan aplikasi dengan menggunakan library dan framework yang berbeda. Hal ini juga mengharuskan pembaruan UI yang cepat karena hanya komponen yang berubah yang diproses. Struktur aplikasi di Flutter menekankan pada penggunaan komposisi untuk membangun UI aplikasi. Dengan menggabungkan widget-widget tertentu, maka pengembang dapat membangun tampilan UI yang khusus. Ini juga memungkinkan pembaruan UI yang cepat dan fleksibel. Dengan komposisi, pengembang juga dapat menggabungkan library atau framework yang berbeda untuk membangun aplikasi yang unik..

Scene 47 (28m 34s)

[Audio] Aplikasi Flutter memungkinkan Anda untuk memanfaatkan fungsi 'Inheritance' atau pewarisan untuk meningkatkan fungsi dari widget. Dengan pewarisan, Anda dapat mengurangi waktu pembuatan kode dan memungkinkan Anda untuk menggunakan properti dan metode dari widget induk tanpa perlu menulis ulang kode yang sama..

Scene 48 (28m 56s)

[Audio] Flutter adalah platform open source yang memungkinkan pengembangan aplikasi iOS dan Android untuk berjalan di berbagai platform. Pada artikel ini, saya akan menjelaskan struktur aplikasi Flutter secara lebih detail. Di Flutter, sebuah aplikasi dibentuk berdasarkan komposisi widget. Komposisi ini merupakan cara yang fleksibel dan mudah digunakan untuk membangun tampilan UI. Widget dalam Flutter dapat digunakan untuk menggambar tidak hanya di layar, tetapi juga di printer dan lainnya. Flutter memungkinkan untuk mengatur widget dengan hierarki sehingga Anda dapat membuat tampilan UI yang kompleks. Dengan Flutter, Anda dapat dengan mudah membangun aplikasi iOS dan Android yang dapat berjalan di berbagai platform..

Scene 49 (29m 50s)

[Audio] Aplikasi Flutter menawarkan struktur aplikasi yang sederhana dan intuitif. Struktur ini menyederhanakan proses pengembangan aplikasi dan membantu meningkatkan produktivitas. Dengan struktur aplikasi Flutter, Anda dapat membangun aplikasi yang responsif, performa tinggi, dan responsif dengan mudah. Terima kasih..