BUDAYA POSITIF

1 of
Published on Video
Go to video
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Page 1 (0s)

BUDAYA POSITIF. DISEMINASI CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 4 KAB. PASURUAN DAHNIAR ICHWAN.

Page 2 (8s)

Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa. “… kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani ( dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik ) yang menanam padi misalnya , hanya dapat menuntun tumbuhnya padi , ia dapat memperbaiki kondisi tanah , memelihara tanaman padi , memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya .”.

Page 3 (26s)

2.1. Perubahan Paradigma -Stimulus Respon lawan Teori Kontrol 2.2. Arti Disiplin dan 3 Motivasi Perilaku Manusia 2.3. Keyakinan Kelas, Hukuman dan Penghargaan 2.4. Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia 2.5 Lima (5) Posisi Kontrol 2.6 - Segitiga Restitusi.

Page 4 (42s)

2.1. Perubahan Paradigma - Stimulus Respon lawan Teori Kontrol.

Page 5 (1m 4s)

2.1. Perubahan Paradigma - Stimulus Respon lawan Teori Kontrol.

Page 6 (1m 23s)

2.1. Perubahan Paradigma - Stimulus Respon lawan Teori Kontrol.

Page 7 (1m 43s)

Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma Stimulus- Respon kepada pendekatan teori Kontrol ? Stephen R. Covey (Principle-Centered Leadership, 1991) mengatakan bahwa , “.. bila kita ingin membuat kemajuan perlahan , sedikit-sedikit , ubahlah sikap atau perilaku Anda. Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita , maka kita perlu mengubah kerangka acuan kita . Ubahlah bagaimana Anda melihat dunia, bagaimana Anda berpikir tentang manusia , ubahlah paradigma Anda, skema pemahaman dan penjelasan aspek-aspek tertentu tentang realitas ”..

Page 8 (2m 6s)

“ dimana ada kemerdekaan , disitulah harus ada disiplin yang kuat . Sungguhpun disiplin itu bersifat ”self discipline” yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya , tetapi itu sama saja ; sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita . Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana yang merdeka ..

Page 9 (2m 24s)

BAGAIMANA MEMBUAT MURID DISIPLIN. Makna Kata Disiplin.

Page 10 (2m 31s)

Ketika mendengar kata “ disiplin ”, apa yang terbayang di benak Anda? Apa yang terlintas di pikiran Anda? Kebanyakan orang akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib , teratur , dan kepatuhan pada peraturan . Kata “ disiplin ” juga sering dihubungkan dengan hukuman , padahal itu sungguh berbeda , karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan memberi hukuman , justru itu adalah salah satu alternatif terakhir dan kalau perlu tidak digunakan sama sekali . Dalam budaya kita , makna kata ‘ disiplin ’ dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan . Kita cenderung menghubungkan kata ‘ disiplin ’ dengan ketidaknyamanan ..

Page 11 (3m 0s)

3 MOTIVASI PERILAKU MANUSIA. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.

Page 12 (3m 16s)

Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi yang ketiga pada murid-murid kita yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya . Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut , mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang , motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah . Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai ..

Page 13 (3m 38s)

Mengapa keyakinan kelas , mengapa tidak peraturan kelas saja ?.

Page 14 (4m 6s)

Pembentukan Keyakinan Kelas:. Keyakinan kelas bersifat lebih ‘ abstrak ’ daripada peraturan , yang lebih rinci dan konkrit . Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal. Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif . Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak , sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas . Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut . Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat . Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu ..

Page 15 (4m 29s)

Adapun nilai-nilai kebajikan yang diterima secara universal lepas dari latar belakang budaya , bahasa , suku bangsa , maupun agama berupa hal-hal seperti keadilan , kehormatan , peduli , integritas , kejujuran , pelayanan , keamanan , kesabaran , tanggung jawab , mandiri , berprinsip , keselamatan , kesehatan , dan masih banyak lagi nilai-nilai kebajikan universal. Peraturan-peraturan yang tercantum di sisi kiri tidak terbatas pada peraturan yang ditemui di kelas atau sekolah , namun peraturan yang biasa kita temui di sekeliling kita.

Page 16 (4m 52s)

Prosedur Pembentukan Keyakinan Kelas:. Mempersilakan murid-murid di kelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di kelas . Mencatat semua masukan-masukan para murid di papan tulis atau di kertas besar ( kertas ukuran poster), di mana semua anggota kelas bisa melihat hasil curah pendapat . Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur ‘ Pembentukan Keyakinan Kelas’. Gantilah kalimat-kalimat dalam bentuk negatif menjadi positif . Contoh Kalimat negatif : Jangan berlari di kelas atau koridor . Kalimat positif : Berjalanlah di kelas atau koridor ..

Page 17 (5m 15s)

Tinjau kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat . Anda mungkin akan mendapati bahwa pernyataan yang tertulis di sana masih banyak yang berupa peraturan-peraturan . Selanjutnya , ajak murid-murid untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan yang menjadi inti dari peraturan tersebut . Contoh : Berjalan di kelas , Dengarkan Guru, Datanglah tepat waktu bisa disarikan menjadi 1 Keyakinan , yaitu keyakinan untuk Saling Menghormati atau nilai kebajikan Hormat . Keyakinan inilah yang dijadikan daftar untuk disepakati . Kegiatan ini juga merupakan peralihan dari bentuk peraturan ke keyakinan kelas . Tinjau ulang Keyakinan Kelas secara bersama-sama . Seharusnya setelah beberapa peraturan telah disatukan menjadi beberapa keyakinan maka jumlah butir pernyataan keyakinan akan berkurang . Sebaiknya keyakinan kelas tidak terlalu banyak , bisa berkisar antara 3-7 prinsip / keyakinan . Bilamana terlalu banyak , maka warga kelas akan sulit mengingatnya . Setelah keyakinan kelas selesai dibuat , maka semua warga kelas dipersilakan meninjau ulang , dan menyetujuinya dengan menandatangani keyakinan kelas tersebut , termasuk guru dan semua murid. Keyakinan Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas ..

Page 18 (5m 58s)

Contoh Keyakinan Kelas: Keyakinan Kelas 1: • Setiap anwoto kelos • Setiap kelas senong. • Setiap angooto kelas pertu • Setiap at-moto kelas rne,ngragci. • Setiap kelas perio rneasa cyncn. Keyakinan Kelas 7: HORMAT Keyakinan Kelas 5: • • • Selaiu bersikap positif. Senantiasa menjadi diri terbaik. Percayo don menghormati orang lain serta barong mdknya. Berkomitrr*n tethcdcp setiop tugas. Senontiaso membantu. Komi meyokini t,X'hwo smgat Q.ntuk sem..jo don bcyong rn5k orang BEKEUA Komi meyakhi barrwo sanpt *ntng untuk merwiakan rgda peker»an atau mengikuti yang teWi cftug:Ncn. DITERLMA DAN DIWUKI Kcrri rreyc*jri b@wa songat vntt* metasa diferho sag-otu dan sting pedu' satu dengm Ian.

Page 19 (6m 26s)

HORMAT Seme hai b'Mong Se«li ht:xii Tak btsung bekorp w&tu, hasl BEKEUA licb& merdaro=åan ø.ru dm o:uh. t doe RASA DITERIMA DAN DIMIUKI Seped Kato-kola rnen•øescncn Foti b4a kvong sot•ot atav sedaro merriocnt Seg—ti ternan kita atou 'i *epoda terron-ternm 00. Acuh te oc•..h temon sodcng n.eong serot rr•nchpat.

Page 20 (6m 39s)

• Tugasnya... rnengcv menddik rner€awab pertanyaan rr•emberi nhi rnengatur kolas menegakkan peraturan kelas/sekolah meniolankan keyakinan kelas terhodap semua mi.-rid Tugasnya bukan... menyakiti atau disc*iti memaksa komu untuk bekv rnerapikan barang-baang murid rrtenyiapkan makanan atau baran•g-barang alat tuis MI-rid Tugasnya... belajar menghas«m yang terboik dari dii bedanya ika took pahatrt mangikuti rnenjalankan keyokjnon kelas rnemeriksa tugos kembaE Guru Tugasnya bukan... rnenyokiti atau disokiti rnengek..'h merusak barang pribadi/orarg lain melakukan togas geru untuk teman kamu.

Page 21 (6m 57s)

hukuman bersifat tidak terencana atau tiba-tiba . Anak atau murid tidak tahu apa yang akan terjadi , dan tidak dilibatkan . Hukuman bersifat satu arah , dari pihak guru yang memberikan , dan murid hanya menerima suatu hukuman tanpa suatu diskusi atau pengarahan dari pihak guru, baik sebelum atau sesudahnya . Hukuman yang diberikan bisa berupa fisik maupun verbal dan murid disakiti oleh suatu perbuatan atau kata-kata. Sementara disiplin dengan bentuk sanksi atau konsekuensi , sudah terencana atau sudah disepakati . Sudah dibahas dan disetujui oleh murid dan guru. Biasanya pembentukan sanksi atau konsekuensi dibentuk oleh pihak guru ( sekolah ), dan murid sudah mengetahui sanksi / konsekuensi yang akan diterima . Pada sanksi / konsekuensi , murid tetap dibuat tidak nyaman untuk jangka waktu pendek . Konsekuensi atau sanksi biasanya diberikan berdasarkan suatu pengukuran , misalnya : setelah 3 kali ditegur di kelas oleh guru karena tugasnya belum selesai , atau mengobrol , maka murid akan kehilangan waktu bermain , dan harus menyelesaikan tugas karena ketertinggalannya . Peraturan ini sudah diketahui oleh murid dan diketahui sebelumnya . Guru senantiasa perlu memonitor murid..

Page 22 (7m 40s)

“Alfie Kohn” mengemukakan baik penghargaan maupun hukuman , adalah cara-cara mengontrol perilaku seseorang yang menghancurkan potensi untuk pembelajaran yang sesungguhnya . Menurut Kohn, secara ideal tindakan belajar itu sendiri adalah penghargaan sesungguhnya . Kohn selanjutnya juga mengemukakan beberapa alasan mengapa penghargaan justru sama seperti menghukum seseorang ..

Page 23 (7m 55s)

Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang Penghargaan berlaku untuk mendapatkan seseorang melakukan sesuatu dalam jangka waktu pendek . Jika kita menggunakan penghargaan lagi , dan lagi , maka orang tersebut akan bergantung pada penghargaan yang diberikan , serta kehilangan motivasi dari dalam . Jika kita mendapatkan penghargaan untuk melakukan sesuatu yang baik , maka selain kita senantiasa berharap mendapatkan penghargaan tersebut lagi , kita pun menjadi tidak menyadari tindakan baik yang kita lakukan ..

Page 24 (8m 15s)

Penghargaan Tidak Efektif Suatu penghargaan adalah suatu benda atau peristiwa yang diinginkan , yang dibuat dengan persyaratan : Hanya jika Anda melakukan hal ini , Anda akan mendapatkan penghargaan yang diinginkan . Jika saya mengharapkan suatu penghargaan dan tidak mendapatkannya , maka saya akan kecewa dan berkecil hati , serta kemungkinan lain kali saya tidak akan berusaha sekeras sebelumnya . Jika kita memberikan seseorang suatu penghargaan untuk melakukan sesuatu , maka kita harus terus menerus memberikan penghargaan itu jika kita ingin orang tersebut meneruskan perilaku yang kita inginkan . Orang yang berusaha berhenti merokok , atau orang yang berusaha diet menguruskan badan bila diberikan penghargaan tidak akan berhasil ..

Page 25 (8m 42s)

Penghargaan Merusak Hubungan Ketika seorang diberi penghargaan atau dipuji di depan orang banyak , maka yang lain akan merasa iri , dan sebagian dari mereka akan tidak menyukai orang yang diberikan penghargaan tersebut . Jika seorang guru sering memberikan penghargaan kepada murid- muridnya , besar kemungkinan murid- muridnya termotivasi hanya untuk menyenangkan gurunya . Mereka tidak akan bersikap jujur kepada guru tersebut . Penghargaan menciptakan persaingan di dalam kelas , dan persaingan menciptakan kecemasan . Mereka yang percaya bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan akan berhenti mencoba ..

Page 26 (9m 6s)

Penghargaan Mengurangi Ketepatan Riset I : Dalam sebuah percobaan , sekelompok anak laki-laki berusia sekitar 9 tahun diminta untuk melihat gambar-gambar wajah yang ditampilkan di layar , dan mereka harus memberitahukan jika wajah-wajah tersebut sama atau berbeda . Gambar- gambar tersebut hampir sama . Beberapa dari mereka diberi penghargaan ( dalam bentuk uang ) pada saat mereka memberikan jawaban benar , sementara sebagian yang lain tidak . Hasil : Anak laki-laki yang dibayar membuat lebih banyak kesalahan . Riset II : Anak-anak diminta mengingat kata-kata tertentu , kemudian mereka diminta mengambil kartu yang berisi kata-kata yang diingat tersebut setiap kali muncul . Beberapa anak diberikan permen setiap mereka memberikan jawaban yang benar , dan sebagian yang lain hanya diberitahu saja bila jawaban mereka benar . Hasil : Anak-anak yang mendapatkan permen jawabannya banyak yang tidak tepat dibandingkan anak-anak yang hanya diberitahu jawabannya benar ..

Page 27 (9m 41s)

Penghargaan Menghukum Penghargaan menghukum mereka yang tidak mendapatkan penghargaan . Misalnya dalam sistem ‘ranking’. Mereka yang mendapatkan ranking kedua akan merasa ‘ dihukum ’. Penghargaan dan hukuman adalah hal yang sama , karena keduanya mencoba mengendalikan perilaku seseorang . Karena orang pada dasarnya tidak suka dikendalikan , dalam jangka waktu lama, penghargaan akan terlihat sebagai hukuman . Jika suatu penghargaan diharapkan , namun Anda tidak mendapatkannya , Anda akan merasa dihukum ..

Page 28 (10m 1s)

Lima Kebutuhan Dasar, Lima Posisi Kontrol, dan Segitiga Restitusi.

Page 29 (10m 15s)

Lima Kebutuhan Dasar Manusia.

Page 30 (10m 22s)

Pertanyaan P e m a n t i k : Ibu Ambar, guru wali kelas kelas 7A di SMP Pelita Harapan, sedang bingung menghadapi ulah salah satu murid di kelasnya, Doni. Beberapa anak di kelas 7A telah datang padanya dan mengeluhkan Doni yang seringkali m e m i n t a bekal makan siang mereka dengan paksa. Jika Anda menghadapi situasi seperti Ibu Ambar, apa yang akan Anda lakukan? Menurut Anda, kira- kira apa alasan Doni melakukan hal itu?.

Page 31 (10m 44s)

1. Kebutuhan Bertahan Hidup. hidup misalnya k e s e h a t a n , rumah,.

Page 32 (11m 8s)

2. Cinta dan kasih sayang (Kebutuhan untuk D i t e r i m a ).

Page 33 (11m 49s)

3. Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan).

Page 34 (12m 10s)

4. Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan). Kebutuhan akan kemandirian, o t o n o m i , memiliki pilihan dan mampu mengendalikan arah hidup s e s e o r a n g . Bila jawaban Doni dalam kasus diatas adalah bahwa dia merasa bosan dengan bekal makanan yang dibawakan ibunya dari rumah, karena ibunya selalu membawakan bekal yang sama, sehingga dia ingin mencoba makanan.

Page 35 (12m 35s)

untuk. mencari kesenangan, bermain, dan. Kebutuhan t e r t a w a ..

Page 36 (12m 57s)

Penghukum P e m b u a t Orang Merasa Bersalah Teman M o n i t o r / P e m a n t a u Manajer.

Page 37 (13m 7s)

Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun v e r b a l . Orang- orang yang menjalankan posisi penghukum, senantiasa m e n g a t a k a n bahwa sekolah memerlukan s i s t e m atau alat yang dapat lebihmenekan murid- murid lebih dalam lagi..

Page 38 (13m 23s)

2. P e m b u a t Orang Merasa Bersalah. Pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih l e m b u t . P e m b u a t orang merasa bersalah akan menggunakan keheningan yang m e m b u a t orang lain merasa tidak nyaman, bersalah, atau rendah d i r i . Kata- kata yang keluar dengan l e m b u t akan s e p e r t i : “Ibu sangat kecewa sekali dengan kamu” “Berapa kali Bapak harus m e m b e r i t a h u kamu ya?” “Gimana coba, kalau orang tua kamu tahu kamu berbuat begini?” Di posisi ini murid akan memiliki penilaian diri yang buruk tentang diri mereka, murid merasa tidak berharga, dan telah mengecewakan orang- orang yang disayanginya..

Page 39 (13m 52s)

3. Teman. Guru pada posisi ini tidak akan m e n y a k i t i murid, namun akan tetap berupaya m e n g o n t r o l murid melalui p e r s u a s i . Posisi t e m a n pada guru bisa negatif ataupun p os i t i f . Positif di sini berupa hubungan baik yang terjalin antara guru dan m u r i d . Guru di posisi t e m a n menggunakan hubungan baik dan humor untuk mempengaruhi s e s e o r a n g . Hal negatif dari posisi t e m a n adalah bila suatu saat guru tersebut tidak m e m b a n t u maka murid akan kecewa.

Page 40 (14m 17s)

5. Manajer. Posisi terakhir, manajer, adalah posisi m e n t o r di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid m e m p e r t a n gg un g j a w a b k a n perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya s e n d i r i ..

Page 41 (14m 33s)

RESTITUSI. R estitusi. adalah. proses menciptakan kondisi bagi murid untuk.

Page 42 (15m 8s)

Kamu tentu punya punya alasan mengapa melakukan itu Adakah cara yang lebih efektif untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan? 4 06 Keyakinan Kelas apa yang telah kita sepakati? Kamu ingin menjadi orang yang seperti apa? Segitiga Restitusi Menstabilkan Identitas Setiap orang pasti pernah melakukan Kamu bukan satu- satunya yang pernah.

Page 44 (15m 27s)

Thank you for Watching !.